kurang lebih hampir dua dasawarsa (tepatnya 12 tahun lalu) bangsa indonesia mengalami sebuah peristiwa kemanusiaan yang merupakan titik awal degradasi moral masyarakat indonesia(pada satu sisi)dan juga langkah pertama era reformasi sekaligus tumbang nya rezim orba(di sisi lain). peristiwa kemanusiaan yang memakan banyak korban jiwa,harta,terlebih memakan "korban perasaan" sekaligus hilangnya moral masyarakat indonesia.(terlepas dari ada atau tidaknya "aktor intelektual" dibalik peristiwa mei 98)masyarakat indonesia seolah ber"mutasi" dari watak yang sebenarnya.mereka menjadi liar dan tidak terkontrol.bahkan dampaknya masih bisa kita lihat sekarang ini. memang,kalau kita cermati,awal "kebebasan" suatu bangsa,nyaris selalu diiringi dengan pemberontakan(satu contoh:runtuhnya tembok berlin di jerman).kudeta terhadap penguasa yang sudah tidak diinginkan lagi(atau "dibuat" menjadi tidak diinginkan oleh oposannya). yang patut kita renungi adalah:apakah sebuah kebebasan suatu bangsa harus di dahului tindakan yang kebablasan?apakah untuk mencapai perbaikan harus melalui jalan yang buruk?bukankah masih ada jalan baik yang bisa kita tempuh untuk menuju kebaikan(sehingga tidak ada "efek keburukan" kelak di kemudian hari)?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H