Mohon tunggu...
Saifullah Ibnu
Saifullah Ibnu Mohon Tunggu... Petani - Dir. Eksekutif Literasi Demokrasi (LIDI) Indonesia

Penikmat kopi hitam| hobi bertani| sedikit tertarik dgn isu kepemiluan|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karnamu Corona

12 Mei 2020   01:27 Diperbarui: 14 Mei 2020   07:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari Kompas.com


Ohhh.... Corono.

Dunia tak lagi bergema, suram dan merana karnamu.

Sekolah dirumahkan, entah sampai kapan, itu karnamu.

Rumah ibadah mendadak sunyi tanpa peribadatan, itu juga karnamu.

Ruang sosial dibatasi, kegiatan ekonomi, budaya dirampas, dan semua yang asasi di rumahkan. Itu jua karnamu.

Karnamu, detak jantung ekonomi rakyat mulai terasa tak berdetak lagi.

Tubuh ekonomi negara seperti tak bernadi, para pemangku kuasa dibuat tak berdaya mencari cara. Itu juga karnamu.

Raksasa korporasi memberi pesan, kami kolaps, lalu berita PHK mengeruak diseantero negeri. Apalagi kalau bukan karnamu.

Negara laksana ditikam gugup dan gagap karnamu juga.

Karnamu banyak anak-anak manusia menjadi yatim, kesedihan mereka telah menyelubungi negeri ini.

Karnamu para ibu rumah tangga merana, dapur tak lagi berasap seperti sediakala.

Para juru selamat di garis depan banyak tak selamat,itu juga karnamu.

Dunia benar benar jadi temaram karnamu, seperti tak ada lagi cahaya yang dipancarkan.

Karnamu negeri berubah jadi horor, semua mengunci diri dalam rumah.

Seperti tak ada kabar kau akan ditelan waktu.

Ohh.. Corona, sudahlah, cukup sudah.

Penguasa bumi tak kuasa lagi hidup dalam timbunan derita karnamu.

Oh Tuhan, cukupkanlah bila ini hukuman, berikan kami petunjuk agar Corona berakhir.

Jakarta, 12 Mei 2020, Pukul 01:20 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun