Kriteria kedua adalah cerdas. Artinya, seorang pemimpin dituntut memiliki pemikiran yang brilian, pandangan yang luas, dan cakrawala pengetahuan yang komprehensif. Pemimpin boleh saja berasal dari lokal, tapi harus berwawasan global. Pemikirannya tidak hanya sebatas demi kepentingan sesaat dan kelompoknya, tapi demi kepentingan jangka panjang dan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Dengan kecerdasannya, maka pemimpin bisa memberikan keputusan yang cepat dan tepat karena pikiran dan hatinya menyatu pada kebenaran.
Dia pun mampu berimprovisasi dalam aktivitas kepemimpinannya. Sehingga, bawahannya tidak merasa diperintah. Dia akan disegani dan dihormati karena telah mampu menggunakan akal cerdasnya demi kepentingan orang banyak. Inner power yang begitu dahsyat itulah yang mengantarkan seorang pemimpin pada kesuksesannya dalam memimpin.
Pakem ketiga adalah dapat dipercaya. Artinya, mampu mengemban amanat rakyat dan tidak berkhianat. Kewajiban yang diembannya bukan dirasakan sebagai beban, tapi merupakan tantangan yang menggairahkan.
Mengapa bisa begitu? Karena dia mampu menggunakan wewenang dengan baik dan benar untuk melaksanakan kewajiban tersebut. Hatinya ikhlas ketika menjalankan tugas apa pun yang harus diselesaikannya. Baginya, sekujur badan baru boleh istirahat jika semua kewajiban telah dirampungkannya dengan baik.
Pemimpin yang amanah pantang menyerah dalam menunaikan tugas walau seberat gunung sekali pun. Maka, jangan heran jika kesuksesan pemimpin salah satunya adalah karena sifat amanahnya tersebut.
Terakhir, pemimpin yang baik harus transparan. Artinya, dia mau menyampaikan segala informasi kepada rakyatnya. Dengan begitu, rakyat menjadi gamblang dan jernih dalam menyikapinya.
Rakyat tidak merasa dibodohi atau dibohongi akibat pemimpin yang pelit informasi. Jika sikap positif rakyat sudah muncul, maka sangat mudah bagi pemimpin mengerahkan seluruh potensi orang-orang yang dipimpinnya untuk bahu membahu dalam menuju cita-cita bersama.
Keempat kriteria pakem itu layak untuk direnungkan saat ini. Apapun status kita saat ini harus sudi memikirkan lahirnya pemimpin sekaligus komunikator yang andal.
Nah, selamat berpikir dan berenung panjang sebelum menentukan pilihan dalam Pilkada serentak maupun pilpres 2024 nanti. Atau bahkan, Anda sendiri yang mulai sekarang harus berlatih untuk berkomunikasi yang efektif dan kelak jadi pemimpin yang memenuhi keempat kriteria tadi. Siapa tahu? Selamat berlatih. Semoga berhasil jadi pemimpin yang mengantarkan Indonesia ke gerbang kemakmuran yang berkeadilan. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H