Mohon tunggu...
Saiful Amri
Saiful Amri Mohon Tunggu... Editor - Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Nama panggilan Mr. Sam. Penerima Penghargaan Jambore GTK Hebat Juara 2 Penilik Inovatif Prov. Jawa Barat Tahun 2024. Senang menulis genre apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harapan Kembalinya Angkutan Desa (AngDes)

31 Januari 2025   23:25 Diperbarui: 31 Januari 2025   23:36 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Angkutan Desa (Sumber: Canva)

HARAPAN KEMBALINYA ANGKUTAN DESA (ANGDES)

Penulis: Saiful Amri

Kehidupan di desa yang jauh dari perkotaan dapat dibayangkan sepi dari transportasi. Para pejalan kaki kerap dapat ditemui menjadi pemandangan khas di desa. Beberapa desa memiliki kontur tanah yang beragam, sebagian berada di dataran rendah dan sebagian lagi di dataran tinggi. Sudah pasti jalan yang dilalui oleh para pejalan kaki berbeda antara di dataran rendah dengan dataran tinggi. Dapat diterka betapa beratnya pejalan kaki yang harus melalui jalan yang menanjak dan menurun. Sebenarnya tidak jauh berbeda perjuangan pejalan kaki di dataran rendah.

Keberadaan angkutan desa (Angdes) menjadi solusi. Para pejalan kaki dapat menghemat tenaga, jika menggunakan angkutan desa dibanding harus berjalan kaki untuk jarak tempuh yang jauh. Selain itu angkutan desa dapat mengangkut barang-barang milik penduduk desa baik barang belanjaan dari pasar atau hasil panen yang akan dibawa ke pasar atau tempat lain. Angkutan desa juga menolong para penduduk yang tidak memiliki kendaraan sehingga keberadaannnya sangat penting.

Salah satu fenomena yang terjadi di desa-desa yang berada di Kecamatan Cibeureum dan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat bahwa sekitar sepuluh tahun ke belakang terdapat angkutan desa (Angdes) yang berwarna kuning dengan setia menghampiri penduduk dari desa ke desa di kecamatan tersebut. Angkutan desa tersebut melayani rute dari Pasar Galuh Luragung, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ke desa-desa di Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Jarak tempuh yang dilalui cukup jauh melewati empat kecamatan, yaitu Luragung, Cimahi, Cibeureum, dan Karangkancana. Kondisi jalan yang dilalui kontur menanjak dan menurun melalui perkampungan, pesawahan, beberapa jembatan, dan hutan. Keberadaan angkutan desa (Angdes) ini sangat membantu, salah satu contoh penduduk Desa Kawungsari di mana letaknya sangat jauh memerlukan tenaga ekstra untuk berjalan kaki, sehingga angkutan desa ini sangat diperlukan. Bahkan penduduk dari desa-desa lain yang letaknya sangat jauh ditambah tidak memiliki kendaraan sehingga keberadaan angkutan desa (Angdes) menjadi jawaban. 

Salah satu kebutuhan yang sangat penting adalah sarana transportasi untuk para pelajar. Mereka adalah penduduk di bawah usia 17 tahun di mana belum mendapat hak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sehingga tidak dianjurkan mengendarai kendaraan termasuk sepeda motor. Biasanya pelajar disarankan menggunakan sepeda kayuh, tetapi di daerah ini sepeda kayuh akan menjadi beban, jika melalui jalan menanjak yang curam. Setelah sepuluh tahun lebih ke belakang dengan tidak adanya angkutan desa (Angdes) menjadi problema bagi para pelajar. Kenyataannya saat ini mereka "terpaksa" mengendarai sepeda motor.

Harapan kembalinya angkutan desa (Angdes) menjadi jawaban. Penduduk desa sangat membutuhkan untuk transportasi. Kebijakan pemerintah daerah sangat ditunggu sebagai bentuk kepedulian kepada penduduk desa. Kebutuhan angkutan desa (Angdes) sangat diperlukan mulai dari transportasi para pelajar, penduduk yang bepergian, dan penduduk yang memanfaatkan untuk mengangkut barang. (Sam).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun