Mohon tunggu...
Saiful Amri
Saiful Amri Mohon Tunggu... Editor - Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Nama panggilan Mr. Sam. Penerima Penghargaan Jambore GTK Hebat Juara 2 Penilik Inovatif Prov. Jawa Barat Tahun 2024. Senang menulis genre apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Bendungan Kuningan, Wisata Baru yang Memesona

24 Desember 2022   15:15 Diperbarui: 24 Desember 2022   15:16 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

       Tempat wisata yang satu ini belum banyak dikenal orang. Pasalnya destinasi wisata ini baru saja diresmikan oleh Presiden RI pada tahun 2021. Pembangunannya memakan waktu yang cukup lama sekitar 7 tahun. Namun hingga kini masih dilakukan penyempurnaan di beberapa bagian.

Ini adalah Bendungan Kuningan. Bendungan ini menjadi satu dari beberapa bendungan besar di Kabupaten Kuningan. Luas bendungan ini juga menyaingi luasnya Waduk Darma yang sangat terkenal itu. Bendungan Kuningan luasnya sekitar 302,26 Ha. Lokasinya berada pada 6 desa dan 2 kecamatan yaitu Kawungsari, Randusari, Sukarapih Kecamatan Cibeureum, Simpayjaya, Tanjungkerta, dan Cihanjaro Kecamatan Karangkancana.

Alamatnya di Jalan Raya Desa Randusari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45588. Aksesnya sangat mudah karena berada pada Jalan Raya Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dengan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jalan yang lebar dan bagus dapat dilalui segala jenis kendaraan termasuk bus besar.

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa bendungan ini masih melakukan perbaikan sehingga para pengunjung belum diperkenankan memasuki bagian dalam wisata ini di mana terdapat pelataran yang luas, menara pandang, dan beberapa fasilitas lainnya. Namun jangan kecewa karena para pengunjung dapat menikmati keindahan Bendungan Kuningan dari beberapa tepi baik dari Desa Randusari, Simpayjaya, Cihanjaro, Tanjungkerta, Kawungsari, maupun Sukarapih. Perjalanan sekitar 1 jam dari pusat Kota Kuningan dengan kendaraan roda empat atau 30 menit dengan kendaraan roda dua.

Pemandangan yang sangat indah akan memanjakan para pengunjung yang datang. Para pengunjung akan merasakan sensasi jalan menanjak dan menurun yang menjadi ciri khas wisata di daerah perbukitan begitu pula jalan menuju Bendungan Kuningan. Hamparan lahan hijau perbukitan, hutan, dan pesawahan membuat segar mata para pengunjung. Air yang memenuhi areal bendungan akan memuaskan para pengunjung sehingga membuat takjub akan keberadaannya.

Disebabkan belum dibukanya loket tiket berkunjung secara resmi maka para pengunjung dapat menikmati keindahan Bendungan Kuningan secara gratis. Walaupun begitu, terdapat spot-spot foto selfie, warung-warung jajan, dan toilet umum serta rumah ibadah yang disediakan oleh warung tertentu. Pengelola juga telah membuat spot-spot wisata sekitar bendungan sehingga para wisatawan dapat menikmati keindahan bendungan. Dengan demikian, dapat memenuhi kebutuhan para pengunjung.

Bukan hanya menikmati keindahan yang ada tapi juga mengambil manfaat dari alam. Lokasi terbuka nan indah dapat menghilangkan stress atau ketegangan dari rutinitas kegiatan sehar-hari. Para pengunjung dapat melakukan aktivitas bersama keluarga baik di tepian bendungan ataupun di warung serta rumah makan yang tersedia. Bagi yang suka memancing, bisa juga mengeksplorasi lokasi ini. Namun ingat bahwa keamanan menjadi prioritas utama agar tidak mendapat musibah yang merugikan para pengunjung. Saat ini pandemi wabah covid-19 masih menghantui, untuk itu wajib mematuhi protokol kesehatan.

Bendungan Kuningan diidamkan menjadi wisata harapan. Keberadaan bendungan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. Debit airnya dapat menjadi cadangan konsumsi air di musim kemarau di mana daerah ini sering mengalami defisit penyediaan air. Penduduk sekitar juga dapat memanfaatkannya untuk tambak ikan sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Aliran irigasinya dapat mengairi pesawahan secara luas bukan hanya di lokasi terdekat bahkan hingga ke kabupaten perbatasan seperti Brebes dan Cirebon. (Sam).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun