Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan komitmen bersama dari berbagai pihak. Pemerintah daerah perlu mendukung pelestarian budaya melalui kebijakan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal ke dalam kurikulum. Lembaga pendidikan, termasuk Universitas Malikussaleh, harus terus menjadi pelopor dalam mengintegrasikan teknologi modern dengan nilai-nilai lokal. Sementara itu, masyarakat perlu diberdayakan agar tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam menjaga warisan budaya.
Salah satu cara konkret untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan memperkuat kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan komunitas lokal. Program penelitian dan pengembangan berbasis masyarakat, seperti pengelolaan lingkungan, pengembangan sektor perikanan, dan pelestarian seni tradisional, dapat menjadi langkah nyata untuk memastikan bahwa nilai-nilai "Kemalikussalehan" terus hidup dan relevan. Selain itu, perlunya investasi pada pendidikan karakter yang berorientasi pada cinta lingkungan, keadilan sosial, dan keberlanjutan juga menjadi prioritas utama.
*Penutup: Menjaga Spirit Kemalikussalehan
Kemalikussalehan bukan sekadar cerita masa lalu. Ia adalah jiwa yang harus terus hidup dalam setiap langkah masyarakat Aceh, khususnya melalui pendidikan. Dengan memahami akar sejarahnya, mengambil pelajaran dari semangat Malikussaleh, dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan modern, kita dapat membangun peradaban yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.
Sebagaimana Sultan Malikussaleh mewariskan peradaban gemilang kepada Nusantara, kini giliran kita untuk menjaga dan meneruskan spirit itu ke masa depan. Dengan semangat Kemalikussalehan, mari kita bersama-sama menciptakan generasi yang berilmu, berkarakter, dan berdedikasi untuk kemajuan bangsa. Dengan menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai luhur ini tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga menjadi dasar bagi kemajuan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H