Mohon tunggu...
saiful fadil
saiful fadil Mohon Tunggu... Mahasiswa - admin

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sosial Novel 1 Januaria karya Ari Gilang (Pudjangga Lama)

20 Desember 2023   21:43 Diperbarui: 20 Desember 2023   22:13 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novel 1 Januari merupakan novel karya Ari G yang kita ketahui dengan nama pena nya Pudjangga Lama, Novel ini merupakan karya keduanya setelah SK2H sukses dan dicari oleh warga kaskus. Ya, Ari merupakan lulusan kaskus yang mana namanya melejit saat ia mengupload karya nya ke kaskus. Sehingga banyak sekali yang terpincut dan tertarik oleh seni nya dalam membuat suatu karya tulis. 

Kali ini saya akan mengulas tentang karya kedua nya yaitu 1 Januari dengan mengkritik sosial yang ada pada isi karyanya tersebut.

Izin ya bang hehehe....

judul :  1 Januari

pengarang : Ari g (Pudjangga lama)

Terbit : 2020

Penerbit : Alex Media Kompuntindo

Karya : kedua

Novel 1 Januari merupakan cerita tentang Erai  remaja umur 16 tahun yang mencintai seni lukis yang bertemu Aya. Aya ini adalah tokoh yang dicintai sekaligus di tunggu oleh Er, Singkat cerita mereka hanya bertemu dalam 1 Januari saja dari setiap tahunnya, karena dalam novel ini menunjukkan dunia fiksi yang mana ada dunia paralel. Usut punya usut dunia paralel adalah hipotesis yang menyatakan bahwa di luar alam semesta tempat kita tinggal ini, masih terdapat alam semesta lain. Yang artinya dunia yang lebih dulu atau dunia dengan waktu yang cepat, itulah maksud yang tertuang didalam cerita novel ini, memang sedikit keras kita bayangkan karena memang cerita ini mengandung unsur imajinasi yang sangat kuat.

Cerita yang dituangkan didalam karya ini memiliki kritik sosial yang mana tokoh utama hanya mementingkan 1 wanita aja hehehe, padahal banyak wanita yang menunggu Erai ini, Ya gimana tidak tertarik dengannya, Tampan, pintar, jago melusik pula. Kenapa hanya Aya saja yang ia tunggu heheh, mungkin ini mengajarkan tentang kesetiaan dalam mencintai seseorang. Harus totalitas dan penuh optimis untuk menunggu nya, walaupun berbeda alam dimensinya.

Kritik sosial nya mungkin hanya komitmen terhadap diri sendiri yang tidak mudah percaya kepada orang lain untuk menaruh harapannya, selebihnya banyak pesan moral yang mana harus berbakti kepada kedua orang tua dan menghargai pasangan kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun