Mohon tunggu...
Saifuddin Aman
Saifuddin Aman Mohon Tunggu... Editor - Saifuddin Aman, lahir di Demak Jateng 4/11/1962. Bekerja sebagai direktur Utama Penerbit Ruhama Tangerang Banten. Banyak menulis buku-buku agama dan motivasi. Pemerhati sosial, budaya dan pendidikan. Dan sekarang memberikan pelatihan BASHIRAH TEKNOLOGI PEMBERDAYAAN DIRI, yaitu sebuah teknik masuk ke dunia metafisik, healing, akses menuju harapan, kekuatan diri dan peningkatan spiritualtas.

Saifuddin Aman, lahir di Demak Jateng 4/11/1962. Bekerja sebagai direktur Utama Penerbit Ruhama Tangerang Banten. Banyak menulis buku-buku agama dan motivasi. Pemerhati sosial, budaya dan pendidikan. Dan sekarang memberikan pelatihan BASHIRAH TEKNOLOGI PEMBERDAYAAN DIRI, yaitu sebuah teknik masuk ke dunia metafisik, healing, akses menuju harapan, kekuatan diri dan peningkatan spiritualtas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ikatan Kebencian Nasional

12 November 2020   08:19 Diperbarui: 12 November 2020   08:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IKATAN KEBENCIAN

Sebuah komunitas akan menjadi besar kalau punya ikatan emosional yang kuat antar anggotanya. Di antara sekian banyak macam emosi, kebencianlah yang mempunyai kekuatan besar menggerakkan orang untuk melakukan penghancuran. Maka ikatan emosional ini harus terus dipupuk dan dihidup suburkan agar tidak luntur. Caranya dengan mengadakan kegiatan yang membangkitkan emosional pada momen-momen tertentu. Dan momen demonstrasi merupakan cara yang paling populer bagi komunitas ini.

Berkumpulnya sekian banyak manusia di monas, tidak lain adalah digerakkan oleh emosi kebencian. Untuk bisa mengulang-ulang gerakan yang sama, maka emosi kebencian harus dipelihara. Karena itulah, dibuat wadah komunitas khusus yang menjaga ideology kebencian sekaligus menjadi motor aksi kebencian di lapangan berdalih tuntutan hak asasi dan menyampaikan aspirasi.

Pengalaman tersebut membuat beberapa tokoh untuk terus memelihara kebencian, mengembangkan kebencian dan mengajak orang untuk benci. Kebetulan yang menjadi sasaran kebencian adalah seorang Jokowi dan pemerintahannya. Dalam rangka inilah maka diperlukan figur yang berani menyuarakan kebencian.

Komunitas tersebut melihat MRS merupakan figur yang pas, yang bisa menyatukan masyarakat yang benci kepada Jokowi, sekaligus bisa menyuburkan kebencian dan bisa membangkitkan perlawanan.

Sekarang ini MRS menjadi ikon kebencian Jokowi. Maka siapa saja yang benci Jokowi akan menjadikan MRS sebagai ikon kebencian. Orang-orang yang membenci Jokowi akan bergabung dan siap membelanya dengan segala daya. Yang punya modal besar akan siap menggelontorkan biaya. 

Partai politik yang berseberangan dengan Jokowi akan bersama MRS dan menggunakannya untuk meraih suara. HTI yang dibubarkan Jokowi dipastikan bergabung dengan MRS untuk melanjutkan visinya menjadikan negara Syariah, menentang Pancasila dan mendirikan Negara khilafah. 

Penjahat krah putih yang tidak lagi bisa bergerak bebas karena kebijakan Jokowi akan bergabung dengan MRS. Kekuatan orde baru dan kroninya yang terganggu kemapannya karena kebijakan Jokowi akan bergabung bersama MRS dan siap mendanainya. Orang-orang yang terganggu atau terhalang kepentingannya oleh kebijakan Jokowi akan bersama RMS. Orang-orang yang sakit hati karena tersingkir tidak mendapatkan tempat dan kue pembangunan akan bersama RMS. 

Orang-orang yang selama ini memperoleh fasilitas khusus dan terhalang karena kebijakan transparansi dan keterbukaan akan bersama RMS. Para calon kepala daerah dan calon Gubernur yang belum mendapatkan dukungan partai, akan bersama RMS untuk mememenangkan kontestasi. 

Kaum itelektual yang tidak mendapatkan tempat/jabatan akan bersama MRS. Para pegawai yang tidak lagi bisa main-main anggaran, akan gabung bersamanya. Ulama dan Asatid yang terusik karena dipertanyakan kealiman dan keilmuannya akan ada bersama MRS. Kaum buruh dan pengangguran yang tergabung dalam suatu organisasi yang merasa tidak mendapat haknya akan bergabung dengan MRS.

Walhasil, semua orang yang benci kepada Jokowi -- dengan berbagai sebab dan alasan -- akan menyatu bersama MRS. Mereka semua dengan irama yang sama satu suara "dizalimi" dan menyatakan "pemerintah telah berbuat zalim."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun