Dari tinjauan literatur sistematis ini, jelas bahwa meskipun kemajuan teknologi dalam onboarding pendatang baru telah membantu mempercepat proses adaptasi, masih terdapat tantangan besar terkait inklusi dan keberagaman. Solusi onboarding yang ada, seperti sistem rekomendasi dan mentor otomatis, terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi dan retensi, namun masih kurang dalam mendukung keberagaman gaya belajar dan latar belakang profesional. Hanya 47% dari solusi yang mempertimbangkan aspek ini, yang menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih inklusif untuk menjawab kebutuhan pendatang baru dari berbagai kalangan.
Selain itu, kesenjangan geografis dalam pengembangan solusi onboarding juga menyoroti pentingnya memperluas perspektif global dalam studi-studi di masa mendatang. Dengan dominasi penelitian yang berfokus di Amerika Serikat dan Brazil, kontribusi dari wilayah lain sangat dibutuhkan agar solusi onboarding dapat menjadi lebih inklusif dan relevan bagi komunitas global OSS.
Secara keseluruhan, artikel Santos et al. (2025) ini memberikan kontribusi penting dalam menyoroti kekuatan dan kelemahan solusi onboarding yang ada saat ini. Di masa depan, pengembangan solusi onboarding yang lebih berfokus pada inklusi sosial dan keberagaman akan sangat penting untuk memastikan bahwa OSS dapat tetap menjadi ruang kolaboratif dan produktif bagi semua pendatang baru, tanpa memandang latar belakang mereka.
Referensi:Â
Santos, I., Felizardo, K. R., Steinmacher, I., & Gerosa, M. A. (2025). Software solutions for newcomers' onboarding in software projects: A systematic literature review. Information and Software Technology, 177, 107568. https://doi.org/10.1016/j.infsof.2024.107568
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H