Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Para Ustadz di Jakarta dan Sekitarnya, Mengapa Pilih Prabowo ?

25 Juni 2014   20:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:58 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini hanyalah sebuah “hipotesa” saja terkait dukungansebagian ustadz di Jakarta dan sekitarnya kepada salah satu pasangan Capres yaitu Prabowo-Hatta. Ambil contoh 2 orang ustadz kondang yaitu A. A. Gym dan Arifin Ilham.

Kedua orang Bijak itu memberi statment yang mirip, yaitu mendukung Prabowo sebagai presiden dan sekaligus juga mendukung Jokowi untuk melanjutkan memimpin Jakarta. Berikut pernyataan beliau yang saya kutip:

A. A. Gym dalam akun Twiter-nya menulis, “Yang pilih jokowi berarti memilih Ahok jadi gubernur Jakarta. Yang pilih prabowo berarti memilih jokowi amanah jadi gubernur Jakarta” @aagym, Jumat (30/5/2014) pagi.

Arifin Ilham menulis dalam akun FB-nya, “….Memerhatikan sangat utama dan pentingnya memilih presiden yang saleh, cerdas, amanah, berwibawa berani dan tegas yang memerhatikan kepentingan umat dan martabat bangsa tercinta ini. Maka Majelis Az Zikra mendukung ayahanda tercinta Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia. Dan kami mendukung pula ayahanda tercinta Joko Widodo untuk tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta sesuai janji beliau fokus memimpin DKI Jakarta….”

Jika kita cermati tulisan mereka, keduanya tidak menolak Jokowi tetap memimpin Jakarta. Artinya, Jokowi memenuhi syarat (secara ajaran islam) sebagai Pemimpin. Tidak ada yang salah dengan Kepemimpinan Jokowi karena mereka tetap mendukung Jokowi sebagai Gubernur. Saya berpikir pasti ada masalah yang sangat-sangat mendasar sehingga mereka harus ‘mengumumkan’ pilihannya yang selama ini jarang dilakukan.

Apakah hal yang sangat mendasar itu? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) MUI Pusat, Tengku Zulkarnain, membuat statement sbb: “Larangan memilih pemimpin non-muslim jelas bukan larangan MUI, tapi larangan Allah dan Rasul-Nya yang wajib dipatuhi oleh semua golongan umat Islam, termasuk MUI sendiri" ( http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/03/21/n2siql-mui-muslim-jangan-memilih-pemimpin-nonmuslim )

Apa hubungannya dengan statement Wasekjend MUI? Bukankan Jokowi beragama Islam? Saya yakin mereka (A. A. Gym dan Arifin Ilham) tahu persis bahwa benar Jokowi itu muslim. Terus apa masalahnya? Ternyata, ini menurut saya, karena faktor DKI Jakarta !!!

DKI Jakarta adalah jendela utama dan miniatur Indonesia. Kegiatan POLEKSOSBUD negeri ini akan menoleh ke Jakarta. Tentu saja tidak hanya dari dalam negeri, Negara-negara lain juga akan melihat Indonesia dari Jakarta.

Saya mulai faham hubungan statement Wasekjend MUI dengan pilihan/dukungan para Ustadz di sekitar Jakarta kepada Prabowo sebagai Presiden. Mereka, para ustadz, adalah orang-orang santun dan sangat memelihara kehiduapan yang damai di masyarakat. Mereka tidak ingin terjebak untuk dituduh sebagai ustadz yang terkait ‘SARA’. Pilpres kali ini, mereka harus terang-terangan memilih! Jakarta harus dipimpin oleh orang yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Saya dapat memahami sikap dan pilihan itu, walaupun saya sendiri (muslim) condong untuk memilih Jokowi sebagai Presiden. Mari kita bayangkan hal seperti ini (walaupun tidak 100% analog):

Seseorang punya peluang/kesempatan untuk tetap mempertahankan ajaran yang diyakininya mutlak benar. Kemudian orang itu diminta memilih dua hal, satu hal akan berakibat bertolakan dengan keyakinan ajarannya dan satu hal lagi berakibat sejalan dengan keyakinan ajarannya.

Saya kutip sekali lagi tweet A.A. Gym, Yang pilih jokowi berarti memilih Ahok jadi gubernur Jakarta. Yang pilih prabowo berarti memilih jokowi amanah jadi gubernur Jakarta”Kalimat pertama sengaja saya cetak tebal. Saya yakin bahwa tidak mungkin seorang sekelas A. A. Gym tidak faham aturan legal Negeri ini soal Copras Capres. Saya yakin bahwa beliau tahu Pilpres tidak terkait dengan Pilkada secara langsung. Sebetulnya, tanpa kalimat yang bercetak tebal itu, kalimat berikutnya sudah sangat mewakili dukungan A.A. Gym kepada Prabowo. Begitulah, kalimat yang bercetak tebal itu menggelitik jidat saya untuk mencari jawaban.

Bagaimana dengan statement Arifin Ilham? Dalam tulisan saya sebelumnya “Memahami Dukungan Politik Ustadz Arifin Ilham”, sebetulnya saya juga tergelitik mengapa Beliau harus menyebutkan, “Dan kami mendukung pula ayahanda tercinta Joko Widodo untuk tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta sesuai janji beliau fokus memimpin DKI Jakarta…” Bukankan keputusan Arifin Ilham berdasarkan beberapa kriteria? Saya pikir, cukup dengan kalimat, “…Maka Majelis Az Zikra mendukung ayahanda tercinta Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia”masyarakat luas pasti sudah paham.

Saya sebagai “setengah” pendukung Jokowi tentu saja tidak ‘sejalan’ dengan hasil pemikiran mereka. Alasan pertama karena di Jakarta saya hanya mencari nafkah sementara saya tinggal di Bekasi. Alasan kedua, Ahok hanya akan meneruskan sisa jabatan Jokowi yang kurang dari 4 tahun. Ada cukup waktu untuk para alim-ulama (jika memang ada niat) mempersiapkan penggantinya yang jauh lebih baik. Selain itu, jika Ahok melakukan tindakan yang merugikan umat Islam, ada prosedur untuk menghentikannya. Saya pikir, tidak perlu khawatir bahwa umat Islam akan ‘dimundurkan’ dengan segala cara. Bahkan, ada hal yang saya hormati, Ahok lebih berani dari FPI untuk menutup Stadium. Apakah ada Umat Islam yang tidak setuju dengan kebijakan Ahok menutup Stadium???

Ada sisa pertanyaan yang mungkin sulit mendapat jawaban mereka di ruang public ini, “Andaikata Ahok seorang muslim, apakah mereka (para ustadz) akan memilih Jokowi untuk menjadi Presiden ?!”

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun