Buku Prof. Dr. Irwan Abdullah berjudul Seks, Gender, dan Reproduksi Kekuasaan terdapat sebuah premis bahwa jarang sekali kita meneliti perempuan sebagai primadona. Jadi seperti apa perempuan primadona itu?
Menurut KBBI primadona merupakan gadis paling cantik, disukai, dan dikagumi di lingkungannya. Jadi sulit sekali untuk menggunakan perempuan primadona sebagai sampling, sebab cantik, suka, dankagum itu merupakan hal yang perspektif, bukan objektif. Tapi premis perempuan sebagai primadona menarik bagi saya. Kecantikan perempuan merupakan salah satu hal yang bisa membuat lelaki tunduk padanya, bahkan mampu membuat lelaki hilang akal. Kita tahu sendiri, kecantikan seorang perempuan mampu memberikan mereka keuntungan baik itu ekonomi maupun sosial.
Masa SMA adalah masa dimana kita dapat melihat fenomena ini. Secara sosial, perempuan cantik di sekolah kita, mereka mendapatkan keuntungan dalam bentuk ketenaran, atau dalam bentuk banyak teman dan banyak lelaki yang mengejarnya. Secara tidak langsung, hal ini memuaskan perasaannya, dan menumbuhkan sikap percaya dirinya yang nanti dapat memberikan keuntungan lebih secara berlipat dan terus menerus.
Secara ekonomi, perempuan cantik akan mendapatkan keuntungan ekonomi secara mudah. Contoh, banyak pekerjaan saat ini yang mementingkan penampilan. Lalu, gampang sekali perempuan cantik ini mendapatkan keuntungan dari pacar yang dia miliki (tidak bermaksud merendahkan).
Hanya dengan modal erotis, perempuan dapat mendapatkan segalanya. Bagaimana jika perempuan memiliki modal lainnya secara baik? Lelaki akan insecure untuk mendapatkannya.
Tapi mengapa penelitian tentang perempuan selalu melihat perempuan sebagai korban? Sebagai komoditas? Sebagai hal yang dianggap lemah?
Perempuan hanya butuh modal erotis untuk menaklukkan lelaki. Tetapi lelaki butuh modal erotis, modal ekonomi, dan modal budaya untuk menaklukkan perempuan.
Perempuan yang dianggap lemah, bisa menghancurkan lelaki hanya dengan perpisahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI