Setelah mendengar berita dari mulut ke mulut, tentang bentrok antara penganut syiah dan dan suni di desa Puger Kulon, kecamatan Puger, kabupaten Jember saya langsung mengambil laptop dan berselancar di dunia maya untuk mencari berita tersebut.
Yang pertama saya klik adalah kompas.com, dan kebetulan saya langsung mendapati berita yang ditulis oleh kontributor kompas.com yang bernama Ahmad Winarno. Saya kaget membaca beritanya, dan saya tidak meragukan kebenaran berita tersebut, hanya yang sedikit mengganggu saya adalah Ahmad Winanrno dalam berita tersebut memakai kata " orangutan " untuk menyebut para warga sekitar pondok syiah yang melakukan penyerangan pada pondok tersebut. Saya sampai mengusap mata karena takut saya salah melihat, tapi yakin,, saya menemukan kata "orangutan" sampai tiga kali dalam berita itu, termasuk ketika menyebut asal kelompok dari korban tewas.
Beruntung, tadi ketika saya cek berita tersebut sekali lagi, berita telah di-edit, kata "orangutan"Â yang saya temukan sebanyak tigakali telah hilang. Dan susunan kalimatnya menjadi lebih rapi dan runtut.
Okelah, berita telah diedit, tapi sangat disayangkan portal berita sekelas kompas.com sempat lalai memberitakan peristiwa dengan sudut pandang yang sangat memihak. Bagaimana para wartawan menuntut keamanan dilapangan jika mereka sendiri tidak netral terhadap suatu peristiwa ? dan lagi, wartawan akan sangat berwibawa dan terlihat profesional jika mereka netral dalam peristiwa apapun yang menjadi obyek berita. Tambahan info, berita yang saya maksud adalah yang ditulis Ahmad Winarno dan dengan editor Farid Assifa. Silahkan jika ada yang ingin menanggapi, mungkin editor atau wartawannya sendiri !!??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H