Mohon tunggu...
Saiful Anam
Saiful Anam Mohon Tunggu... -

https://twitter.com/saif_anm

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Seorang Jenderal

18 April 2014   01:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mawar semestinya adalah tentang cinta dan kasih sayang
bukan tentang kebencian, nafsu, dan angkara murka..
tapi ditanganmu jenderal,
Mawar telah berubah menjadi mimpi buruk,,
mimpi buruk para ibu yang kehilangan anak kebanggaan..
para mahasiswa yang tak pernah pulang,

Jenderal..
Mawar baret merah yang kau sebar
bagaikan awan pekat beracun
yang membunuh tanpa ampun.

Masih terngiang Jenderal..
nyanyi sunyi para aktifis meregang nyawa..
jiwa yang dihilangkan karena mengungkap kebenaran..

Mana nuranimu Jenderal,,
dengan tangan bersimbah darah
kau berlagak seperti pahlawan
padahal kami tau kau pernah lari seperti banci.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun