Mawar semestinya adalah tentang cinta dan kasih sayang
bukan tentang kebencian, nafsu, dan angkara murka..
tapi ditanganmu jenderal,
Mawar telah berubah menjadi mimpi buruk,,
mimpi buruk para ibu yang kehilangan anak kebanggaan..
para mahasiswa yang tak pernah pulang,
Jenderal..
Mawar baret merah yang kau sebar
bagaikan awan pekat beracun
yang membunuh tanpa ampun.
Masih terngiang Jenderal..
nyanyi sunyi para aktifis meregang nyawa..
jiwa yang dihilangkan karena mengungkap kebenaran..
Mana nuranimu Jenderal,,
dengan tangan bersimbah darah
kau berlagak seperti pahlawan
padahal kami tau kau pernah lari seperti banci.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI