Mohon tunggu...
Maulana Saif
Maulana Saif Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

jangan sekedar lihat apa yang kamu lihat, tapi lihatlah apa yang kamu lihat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peradaban Atheist di Era Digital

15 September 2014   15:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410745994948932504

Manusia Indonesia adalah makhluk paling sering lupa penciptanya, akan tetapi tidak sedikit pula orang yang dengan penuh keyakinan; selalu taat pada perintah Tuhannya, dengan cara lain ia mau kehilangan kebahagiaan dunia demi keprihatinan untuk mendapat kebahagiaan di akhirat.

Ngomong Indonesia yang baru 69 tahun merdeka, ada tiga alasan mendasar kenapa Indonesia sangat lama dijajah dan ketika sudah merdeka, lama berkembang.Pertama, watak bangsa Indonesia itu lebih cenderung rendah hati daripada gegabah atau sombong. tidak suka serakah, selalu mengalah, dan menghormati tamu apa lagi datang dari jauh (penjajah). Dari sinilah belanda betah tinggal di Indonesia.

Kedua, mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam, dan rata-rata suku Jawa. Masyarakat Jawa itu pola hidupnya sederhana, tidak miskin, tidak juga terlalu kaya. Asalkan tercukupi, ya sudah. Artinya, sistem ekonomi mayoritas penduduk Indonesia ini tidak terlalu nafsu untuk menguasai pasar. Sama sekali tidak menginginkan kuasa-mengkuasai pasar, apalagi sampai menjatuhkan harga atau produkmadeintetangganya sendiri. Karena ia tidak menginginkan sesama masyarakat atau bangsanya jatuh miskin atau bangkrut. Dan karena itulah diam-diam Indonesia tidak ingin disebut bangsa yang kaya walau sebenarnya bisa kaya. Bangsa ygsungkan (malu) disebut negara maju walau sesungguhnya mampu menguasai dunia.

Alasan terakhir adalah karena bangsa Nusantara memiliki prinsip adiluhung (sifat rendah diri, tidak mau sombong). Sifat itu sama sekali tidak didasari oleh keinginan untuk dihormati atau dihargai orang lain. Murni tulus ketika berbuat apapun. Sekalipun tidak pernah sembahyang atau disuruh untuk berbuat baik, ia tetap saja tulus dalam membantu sesamanya. Dan hampir disemua aspek kehidupan mempunyai nilai perjuangan dan keikhlasan, entah demi keluarganya ataupun sahabatnya.

Pertanyaannya adalah, kenapa sekarang ini kok terbalik 90° masyarakat kita makin serakah banget dengan harta tahta wanita bahkan balita. Makin berani menjatuhkan tetangga bahkan saudaranya sendiri. Bertambah pandai meremehkan orng lain. Dan semakin lihai membunuh produk madein bangsanya bahkan tetangganya sendiri...?!

Diam-diam bangsa Indonesia ini disihir menjadi peradaban ateis. Perlahan masyarakat kita dipaksa agar pintar jadi pecundang, cepat terpengaruh, jauh dari sejarah, lupa dengan neneknya, dan berani bunuh diri hanya karena pacarnya selingkuh...!!

Apapun yang terjadi di era yang katanya modern ini, dengan sederet problema kopleks, semoga kesadaan berbangsa tetap dijaga dengan sebaik-baiknya. Entah Indonesia ini sedang dipaksa dewasa dengan standar yang bukan berasal dari dirinya; masyarakat harus tetap menjadi dirinya. Karena sungguh; amat memalukan jika suatu bangsa sudah tidak kenal dengan dirinya. Maka kemerdekaanmu ada pada dirimu, maka jangan mau menjadi yang bukan dirimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun