Mohon tunggu...
Saif Abdu Rizqi
Saif Abdu Rizqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Saya suka dengan bahasa Arab dan kebudayaan yang ada di Kawasan Arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perayaan Dzikru Maulid Nabi Muhammad Saw di Tanah Libya

6 Juni 2024   18:35 Diperbarui: 6 Juni 2024   18:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perayaan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw merupakan salah satu peringatan hari besar yang diperingati oleh hampir seluruh kaum muslim di seluruh Dunia. Masing-masing negara memiliki tradisi dan cara yang berbeda untuk merayakan hari mulia tersebut. Intinya sama yaitu sebagai wujud syukur dan kebahagiaan umat muslim atas kelahiran manusia yang sempurna yaitu Nabi Muhammad saw.

Sama seperti negara-negara muslim lainya, Libya juga memiliki tradisi tersendiri dalam memperingati maulid Nabi Muhammad Saw. Seperti yang dilakukan di kota Misratah misalnya, para pria dan pemuda pergi ke masjid, mercusuar atau menara, dan turun ke jalan untuk memperingati  hari kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan menggemakan karya puji-pujian, dzikir, syair-syair dan ritual keagamaan lainya, hal ini dilakukan oleh orang-orang Libya sejak puluhan tahun yang lalu di sudut kota-kota sufi setempat. Perayaan seperti ini dimulai setelah waktu shalat isya, dimana saat orang-orang berkumpul bersama keluarganya kemudian melakukan sholat isya secara berjamaah, dimulai dengan membaca Al-qur'an dilanjutkan melakukan puji-pujian kepada Allah Swt, membaca dzikir dan sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.

Selain itu kuliner yang khas juga turut mewarnai tradisi perayaan maulid Nabi Muhammad Saw di Libya. Makanan yang paling terkenal yang masyarakat sering sajikan adalah hidangan bubur dengan mentega dicampur dengan madu dan tetesan tebu. Makanan ini banyak disajikan saat acara peringatan dan dijajankan di jalan-jalan kota. Deretan tenda dan toko-toko di pinggir jalan kota akan terlihat ramai menjajankan makan khas tersebut dan lentera-lentera serta mainan anak. Sungguh suasana yang sangat ramai dan sangat menggambarkan kebahagiaan dan keramaian.

Selain acara peringatan yang meriah dan reliugus serta makanan khas bubur mentega di atas, ada satu lagi tradisi yang tidak kalah menarik di peringatan maulid Nabi Muhammad Saw di Libya. Yaitu masyarkat Libya meramaikan jalan dengan tenda keagamaan yang menandakan keselamatan dan kemerdekaan atas kaum muslim di Libya dan juga tenda-tenda yang menjual lampion dan mainan anak, hal ini dilakukan oleh masyarakat Libya agar anak-anak merasa senang dan gembira atas hari yang mulia tersebut yaitu maulid Nabi Muhammad Saw. Kegembiran peringatan maulid Nabi Muhammad Saw ini juga dipresentasikan dengan keluarnya anak-anak dan remaja putra dengan membawa obor menyorakan maulid, mengenakan pakaian baru dan bertukar kunjung berkumpul bersama keluarga menciptakan kehangatan dan kegembiraan di hari yang penuh keberkahan dan kemulian tersebut.

Tradisi meramaikan masjid, menara, dan jalan-jalan dengan bacaan-bacaan di atas, kemudian hidangan makanan khas bubur mentega dengan madu, serta kegembiraan anak-anak masyarakat Libya tersebut bukan hanya sekedar tradisi turun temurun belaka yang dibiarkan berlalu begitu saja setiap tahunya, akan tetapi tradisi ini mampu mempengaruhi jiwa masyarakat Libya agar hidup lebih damai dan bergembira. Dan tentunya menambah ke-imanan kepada Allah Swt. Dan cinta kepada Nabi Muhammad Saw.

Opini ini ditulis berdasarkan video berbahasa Arab https://www.youtube.com/watch?v=9NRt8cu-n70

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun