Berjejer potret menjual diri, memesona polesan sempurna
Cantik sholehah, tampan-beriman
Lengan siap menjadi jembatan
Tempat pijakan-tumpuan kesusahan
Baris-baris pilu rakyat nan lugu
Sungguh mulia -sungguh mulia
Manusia berwajah malaikat, pesona merakyat
Terberkahi-terberkahi negeri ini
Demikian banyak yang ingin berbakti
Terpesona terpesona rakyat jelata
Betapa banyak orang nan mulia
Lalu spanduk  dikumpulkan, cukup untuk sebuah pakaian
Dan sempurnalah kebahagiaan:
Dusta yang mana lagi yang kau nikmati?
**
Jalan-jalan penuh gambaran, meriah lebih dari bung ataman
Berwarna lebih dari lampu kota
Tanpa wewangian
Rakyat melihat penuh kesan, menngharukan
Betapa banyak malaikat di jalanan
Memerhatikan orang kelaparan, menjanjikan perbaikan