Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Piutang Jalan Kanan yang Gampang

5 September 2023   04:36 Diperbarui: 5 September 2023   04:47 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah persimpangan, kita harus memutuskan dan membawa dua kaki ke arah yang sama.  Jangan ragu untuk memutuskan, pergilah ke kanan.  Tekad harus dibulatkan dan nanti upaya menjadi penyempurnaan.  Tak perlu ada penyesalan. Isyarat dari para tetua, jalan ke kanan adalah jalan kebaikan.  Harus jadi Pelajaran dan kebiasaan. Percayalah semua akan baik-baik saja, sekalipun tidak mudah.  Kuncinya adalah, memulai dan memulai saja. 

Jalan ke kanan perlu dilakukan perlahan-lahan, dari hal kecil-kecil saja.  Jalan itu pilihan untuk berpiutang dibanding utang.  mengumpulkan recehan kebaikan.  Jika membeli bensin di SPBU, belilah eceran, bayarlah bulatan tanpa pengembalian.  Misal membeli Rp28,000 dengan uang Rp30,000.  Banyak contoh lainnya dapat dilakukan oleh kita, baik variasi aktivitas maupun jumlahnya.  Tak terhitung.  Apakah manfaatnya?

Pertama, kita  berbuat baik, kecil-kecilan dan jadi kebiasaan.  Kebiasaan baik adalah baik dan membanggakan.  Dengan biasa berbuat baik, maka berbuat baik yang lain mungkin hanya menunggu waktu/giliran.  Dalam siklus yang kecil, untuk diri sendiri, maka kita tidak menjadi beban, dan membuat nyaman.  Yang percaya pada takdirNya dan siklus hidup, akan percaya kita pun akan mendapatkan kebaikan juga

Kedua, memberi penghargaan dan pendapatan.  Tips kecil, tidaklah sama dengan korupsi dan uang preman.  Keduanya musuh negeri ini.  Seorang bekerja, lalu mendapatkan tambahan pendapatan (Ikhlas) dan mengumpulkannya mungkin juga menyebabkan dia menjadi lebih 'sholeh'.  Uang receh tersebut jika dkumpulkannya mungkin bermanfaat untuk membeli sesuatu.  Mungkin juga dia menjadi rajin berdoa, mendapatkan rejeki tambahan.  Kita semua, mungkin sudah mendapatkan pendapatan, dan ada keinginan untuk memperoleh pendapatan tambahan lainnya.  Utamanya bagi saudara yang kurang beruntung, hal itu akan menjadi kesenangan

Ketiga, memberi ikatan social, cinta kasih di Masyarakat.  Bayangkan jika dalam hidup kita lebih banyak yang tersenyum dan mengucap terima kasih, maka suasana positip akan terbangun.  Bagi kita sendiri, yang memberi, uang yang mungkin kecil itu tidaklah menyebabkan kita kekurangan, namun kita mendapatkan senyuman, dan mungkin do'a dari sesama.  Sungguh nikmat sambal minum kopi 

Keempat, surprise, tidak ada yang lebih baik daripada kejutan baik.  Beberapa orang akan sangat terkejut, dan aura bahagianya akan menyebabkan kita juga berbahagia.  Tidaklah sulit, walau tak selalu harus diartikan mudah

Darimanakah mulainya?.  Dari diri sendiri!.  Jangan berutang, ayoo berpiutang pada diri.  Dari yang kecil-kecil saja, sehingga tidak perlu menimbulkan pikiran/pertimbangan.  Mengapa harus ditunda besok, ayoo sekarang.  NB: minumlah kopi pahitmu saat ini

12 agustus 2023 (W2)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun