Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Donor Darah, "Positive Square-sum Game"

16 Juni 2019   06:26 Diperbarui: 16 Juni 2019   07:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidupku

Ayo, siapa diantara kompasiana yang telah menjadikan donor darah sebagai gaya hidup?.  Menjadi gaya hidup bermakna hal tersebut dilakukan secara rutin, sukarela dan bergairah, dan bercita-cita dapat melaksanakannya seumur hidup.  

Yaaa, mengapa hal ini 'wajib' dilakukan?.  Tidak lain dan tidak bukan, manfaat donor darah itu luar biasa, baik bagi pendonor maupun bagi penerima, sementara sisi buruk/biayanya tidak ada.  Tidak salahkan jika disebut positive square sum game

Mulai dari Si Pendonor

Untuk menikmati donor darah, mulailah dari sisi 'kebaikan' bagi si pendonor, agar  tahu bahwa mendonor itu baik bagi dirinya.  Apa kebaikannya?

Pertama; check kesehatan secara rutin dan gratis.  dengan kesibukan yang tinggi kita sering abai check kesehatan padahal itu penting sebagai peringatan dini, sebelum terjadi hal yang tak diinginkan.  kedua, adanya biaya kesehatan yang 'mahal' dan memerlukan waktu, membuat kita juga sering abai untuk check kesehatan.      Dengan rutinitas mendonor sekali per 3 bulan; berarti per tiga bulan, pendonor menerima manfaat yakni: check kadar HB (kekentalan darah); tensi darah; dan bibit penyakit di dalam darah.  HB yang diperkenankan adalah skala 12-17.  

Jika HB lebih dari 17; berarti terlalu kental, darahnya 'tidak dapat ditarik' dan kemungkinan si pendonor ini makannya 'jorok' terlalu banyak kolesterolan.  Jadi ; jika HB 16an; pendonor dapat 'siaga' memperbaiki pola makannya; dan tidak terperosok pada penyakit.  

Pendonor juga akan 'ditensi' dimana hanya orang sehat (secara umum 120/80 an) yang diperkenankan untuk mendonor.  Jadi jika sudah 'agak tinggi' misal tensi 140/80; maka pendonor mendapat warning, untuk memelihara kesehatan agar tidak terkena 'kutukan' penyakit darah tinggi.  

Donor darah yang diambil dari kita, ternyata tidak serta merta diberikan pada orang yang membutuhkan.  PMI akan men-check apakah dalam darah tersebut terkandung 'bibit penyakit' atau bersih.  

Jika bersih, maka darah tersebut akan 'mengalir'.  Bagaimana jika terkandung bibit penyakit?.  PMI 'berjanji' akan menginformasikannya kepada pendonor.  Jadi prinsipnya no news is good news.  

Nah, artinya: jika seorang dapat mendonor maka dia sehat dan tiga katagori tadi dapat diraihnya yakni: HB normal; tensi darah normal; dan darah bersih.  Menurut medis juga; orang yang rajin mendonor darah, maka ada 'pembaruan' sel darah sehingga lebih baik lagi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun