Dalam kisah (saya tak mampu lagi menelusi sumbernya); anak-anak di Jepang; diberi cerita tentang 'kodok' lompat tembok.  Secara sederhana kisah tersebut menunjukkan kodok mula-mula tidak dapat melompati, dan pada akhirnya mampu.  Kisah itu  memotivasi, anak-anak sehingga ia belajar, berjuang, dan menjadikan dirinya (secara sadar/tidak sadar) lebih kuat dan harapannya menjadi  pemenang.  Jepang juga membuat film kartun yang terkenal 'Kapten Tsubasa', yang kemudian berwujud pada kenyataan: Jepang merupakan salah satu 'Negara bola' untuk level Asia.Â
Pada acara Kick Andi (07/03/2014) tentang Dokter Lie (rumah sakit terapung); dikisahkan bahwa hasil  tes psikologi, Lie [junior] tidak berbakat menjadi dokter.  Hasil  psikologi inilah yang mendorongnya menjadi dokter.  Lie mendapatkan pendidikan doktor [s3] dengan 4 keahlian [spesialisasi].Â
Lie bisa menjadi dokter!. Â Kisah klasik lain yang dapat ditelusuri adalah Thomas Alfa Edison; dimana ia 'dikeluarkan' dari sekolah karena dianggap kurang pandai. Â Ibunya bertekad mendidik Edison seorang diri. Â Dan Edison pun seorang yang pantang menyerah. Â Setiap kali dia gagal, dia mengatakan: mungkin perlu satu kali lagi percobaan. Â Kemudian kita tahu hasil dari Edison: listrik yang kita nikmati saat ini. Â Â
![koshiba-5cb9d3b5a8bc1574c2190a32.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/04/19/koshiba-5cb9d3b5a8bc1574c2190a32.jpg?t=o&v=770)
Kata guru tersebut; dia tak dapat menjadi ahli fisika. Â Pernyataan gurunya inilah yang membuat ia bertekad untuk belajar fisika. Â Sempat ditolak masuk universitas; akhirnya ia diterima di univ Tokyo. Â Ia lulus dengan nilai terendah. Â Namun ia bertekad melanjutkan studi ke University of Rochester, Amerika Serikat, dengan berbekal surat rekomendasi dari dosennya di Tokyo University yang secara jujur menyatakan: His results are not good, but he's not that stupid. Koshiba; adalah professor yang meraih hadiah nobel fisika pada tahun 2002. Â Prestasi keilmuannya diakui dunia.... Koshiba menunjukkan bisa! [disadur dari tahukahkamu.org]
Janganlah meremehkan seseorang. Ke depan mungkin dia memiliki akselerasi yang tinggi. Â Janganlah ragu terhadap diri sendiri, pelajari potensi diri. Â Upaya optimal ke depan, tidak pernah rugi. Â Jika tidak berhasil, Tuhan mencatat sebagai amal baik. Â Tetapi secara umum, akan demikian: man jadda wa jadda: siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil!. Semoga Alloh SWT meridhoi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI