Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Informasi vs Rumor: Penyebab Lompatan Transaksi Saham

9 April 2019   10:47 Diperbarui: 9 April 2019   11:00 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Rumor harus diperhatikan oleh investor sebagai petunjuk di muka, lalu carilah informasi yang berhubungan saja. Rumor tentunya dikemas dengan sangat halus dan kerja tim. Goreng-menggoreng saham dapat dikatagorikan rumor. 

Ternyata, selain dengan bicara, rumor juga dapat dilakukan dengan tindakan dan lebih efektif. Dalam menghadapi gelombang rumor, kata kuncinya, investor tidak panik, meski gelombang informasi begitu deras. 

Namun, investor tidak panik jika ia memiliki fondasi yang kuat, dan hal itu berarti kembali pada informasi fundamental!. disagreement in belief? Seberapa paham investor terhadap situasi fundamental bisnis sehingga dapat memprediksi lebih akurat?

Informasi privat biasanya lebih bersifat personal dan tidak berpotensi rumor. Jika informasi diperoleh dengan curang maka hal ini dapat dikatagorikan sebagai  kecurangan. 

Tentunya otoritas, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menjatuhkan hukuman. Akan tetapi jika investor mendapatkannya dengan cara wajar maka hal itu menjadi keuntungan bagi investor tersebut. 

Investor dengan diam-diam, dapat melakukan transaksi yang menguntungkan atas dasar informasi ini. Bagaimana jika informasi ini disebarkan atau tersebar?

Tentunya ini bukan lagi informasi privat melainkan informasi publik. Jika menjadi informasi publik, lalu apa keistimewaan yang diperoleh investor? Anda harus menduga, informasi itu mungkin ini rumor. Pada dasarnya tak seorang pun yang bersedia membagi informasi (keuntungan) kecuali tindakan itu menguntungkan dirinya.

Dalam salah satu artikelnya pada Investor daily, guru investasi, Hazan Zein Mahmud menulis: "Pasar modal merupakan pasar yang sangat rentan terhadap aksi manipulatif. Karena itu pasar modal di mana pun di dunia ini selalu diatur dengan ketat. 

Namun pada akhirnya kualitas pasar akan sangat ditentukan oleh kualitas investor. Betapapun rapinya aturan main di pasar modal, hanya well informed investors yang bisa menghasilkan pasar modal yang efisien.

Jagoan-jagoan keuangan sejak lama memerhatikan peran informasi di pasar modal. Teori pasar efisien dari pemenang Nobel Ekonomi, Fama (1970), jelas merujukkan peran informasi yang ditransformasikan menjadi harga. Miller (1977) menyatakan perdagangan terjadi karena adanya sebagian investor yang bersikap optimistis.

Investor yang optimistis ini akan menyebabkan harga pasar berubah. Namun demikian, Miller juga menyatakan divergensi opini ini akan menurun seiring dengan perjalanan waktu. Hal ini mungkin merujuk pada kesepahaman tanggapan investor akan berbagai informasi yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun