Mohon tunggu...
Saidatun Nia
Saidatun Nia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini; UIN Malang

Bukan sekedar singgah, melainkan ada niat untuk sungguh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreativitas Terasah dengan Pengembangan Proyek "Bumi Antariksa"

16 November 2020   23:38 Diperbarui: 17 November 2020   00:48 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode proyek merupakan metode pembelajaran yang dilakukan anak untuk melakukan pendalaman tentang satu topic pembelajaran yang diminati satu atau beberapa anak (Katz, 1991).

Moeslichatoen (1995) menyatakan bahwa metode proyek merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dikerjakan secara berkelompok. Di dalam kehidupan kelompok, masing-masing anak belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Metode proyek berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep "Learning by Doing" yaitu proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan.

Berkenaan dengan hal tersebut, Piaget mengatakan bahwa kita tidak dapat mengajarkan tentang suatu konsep pada anak secara verbal, namun kita dapat mengajarkannya jika menggunakan metode yang didasarkan pada aktivitas anak (Sava, 1975).

Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari metode proyek, baik ditinjau dari pengembangan pribadi, sosial, intelektual maupun pengembangan kreativitas, diantaranya:

  • Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan mendistribusikan kegiatan
  • Belajar bertanggungjawab terhadap pekerjaan masing-masing. Hal ini memberikan peluang kepada setiap anak untuk dapat mengambil peran dan tanggung jawab dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelompok
  • Memupuk semangat gotong royong dan kerja sama diantara anak yang terlibat
  • Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat
  • Mampu mengeksplorasi bakat, minat dan kemampuan anak
  • Memberikan peluang kepada setiap anak baik individu maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkan daya kreativitasnya secara optimal.

Kegiatan proyek "Bumi Antariksa" dapat meningkatkan kreativitas  anak, kegiatan ini biasanya dilakukan di sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Sub tema dari kegiatan ini adalah Jalan-jalan ke ruang angkasa, dengan tujuan mengembangkan imajinasi, kreativitas berpikir, mengenal kosakata baru, mengenal lingkungan alam semesta.

Alat dan bahan yang digunakan, antara lain:

  • Mempersiapkan foto atau gambar ruang angkasa dngan segala benda langit yang akan dijadikan contoh dalam hasta karya anak. Hal ini penting karena anak minimal mengetahui dan mengenal benda-benda yang sesungguhnya (misalnya gambar roket, baju astronot dll) sebelum mereka dapat membuat hasta karya
  • Mempersiapkan kain atau plastic lebar berwarna biru atau hitam (untuk langit), kapas (untuk awan), lem, gunting, benang kasur, bola dibelah dua (untuk helm astronot), kertas berwarna (termasuk warna perak/ emas) kertas Koran bekas (di bentuk seperti bola untuk membuat planet), cat air, kertas karton putih/ duplex (kostum astronot) dll.

Proyek kegiatan kelompok yang dapat dilakukan diantaranya:

  • Membuat langit
  • Membuat matahari/ bulan/ bintang
  • Membuat 9 planet (merkurius, venus, mars, bumi, yupiter, saturnus, Uranus, neptunus dan pluto)
  • Membuat awan
  • Membuat baju astronot
  • Membuat hiasan-hiasan lain yang biasa dilihat di udara seperti burung, pesawat, laying-layang dll.

Kegiatan kelompok I: membuat langit, bintang-bintang dan awan

Membuat langit dapat dilakukan dengan cara menghamparkan kain atau plastic yang lebar dilangit-langit. Warna langit sebaiknya dipilih warna yang gelap (misalnya hitam) sehingga benda-benda yang dibuat dapat terlihat dengan jelas.

Selanjutnya pendamping; guru atau orangtua dapat membantu anak untuk menghias langit dengan bentang dan awan. Awan dapat dibuat dari kertas kerton/duplex yang dihiasi dengan kapas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun