Mohon tunggu...
Saidatul Aliyah
Saidatul Aliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saidatul Aliyah memulai ini Januari 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pernikahanku

5 Januari 2023   20:40 Diperbarui: 5 Januari 2023   20:53 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
edit by template canva 

Pernikahanku

Semua orang mengatakan sah, kemudian penghulu mendoakan kami agar menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah, hatiku sangat bahagia karena tak menyangka aku sekarang telah menjadi istri orang, meskipun aku juga belum begitu kenal dengan suamiku tapi aku merasa dialah yang terbaik untukku yang akan selalu menemani di dunia dan akhiratku. 

Terlihat semua orang pun ikut bahagia di hari bahagianya kami, tapi ada sesuatu yang aneh dari pintu masuk, aku merasa melihat ada laki-laki yang seperti mantanku dan ternyata itu benar, hati ku lagi-lagi tak menyangka aku kira ia tak kan datang karena kupikir dia masih marah dengan keputusanku saat itu yang menginginkan kita selesaikan hubungan. Hari ini mantanku berpakaian celana di atas lutut, kemeja putih lengan pendek, dengan kancing kerah yang terbuka dan ciri khas dia dengan anting di hidungnya serta tato di pergelangan tangannya. Berbeda dengan laki - laki di sebelahku atau yang sekarang telah menjadi suamiku yang berpakaian gamis putih dengan peci di kepala dan bersih dari tato.

Mantanku pun mengucapkan selamat pada suamiku sambil memeluk dengan enggan, kemudian ia bergeser kepadaku serta membisikkan selamat kepadaku lalu mengancamku bahwa hidupku takkan bahagia bersama suamiku lalu mantanku akan membuat aku menyesal karena telah meninggalkan dia. Aku panik tak karuan aku menangis tersedu-sedu namun mantanku malah tertawa jahat tangisanku semakin kuat sampai akhirnya aku sadar itu hanya mimpi. Lalu aku terbangun dari tidur dan langsung mandi.

Setelah mimpi itu, aku pun menjalankan hari seperti biasa, bekerja sampai jam 3 sore, dan kini sudah jamnya pulang namun saat aku bersiap-siap pulang aku dipanggil oleh bosku untuk menemuinya di ruangan kerjanya. Setelah basa-basi ternyata bosku mengajak aku menikah. Jelas aku sangat kaget, bos yang ku anggap rekan kerja ini, ingin menjadikan aku istrinya yang berarti juga akan menjadi rekan hidup sampai akhirat kelak.

 Setelah kupikir-pikir akhirnya aku pun menyetujui untuk dinikahinya. Setelah banyak berbincang oleh bosku aku pun pamit pulang kemudian ku turun tangga dengan rasa bahagia sambil loncat-loncat karena memang sangat bahagia akhirnya aku bisa melepaskan masa lajangku, namun saat ku turun tangga aku malah terjatuh dan itu rasanya sangat sakit, dan rasa sakit itulah yang membuat ku sadar bahwa aku terjatuh dari kasur bukan dari tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun