PENGARUH TAZKIYATUN NAFS
Dalam ajaran islam, perhatian terhadap penyucian spiritual atau "Tazkiyat al-Nafs" merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan spiritual pribadi. Konsep ini mengacu pada penyucian, pengembangan, dan penyempurnaan jiwa dan hati agar lebih dekat dengan Allah SWT dan berinteraksi dengan sesama. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali terjebak dalam hiruk pikuk dunia material, nafsu, dan gangguan dari lingkungan sekitar dapat mengaburkan kejernihan hati.
Tazkiyatun Nafs merupakan upaya menyucikan dan menguatkan jiwa dari segala pengaruh negatif yang dapat menghambat pertumbuhan spiritual. Dalam pembahasan kali ini, kita akan mendalami pengertian, metode, dan pentingnya Tazkiyat al-Nafs dalam kehidupan seorang muslim, dan dari proses tersebut akan meningkatkan kualitas keimanan ketaqwaan kita kepada Allah SWT
Tazkiyatun Nafs merupakan kebutuhan primer, seperti baju yang kita gunakan sehari-hari, baju yang kita gunakan pasti nantinya akan kotor harus kita bersihkan, lalu kita kasih setrika, kita kasih pewangi agar nyaman saat kita gunakan, sama halnya seperti diri kita, hati dan jiwa kita, yang sudah kita gunakan selama ini, pastinya akan terkena polusi daki-daki kotoran dosa dan tentunya harus kita bersihkan agar kehidupan kita terasa lebih nyaman. Jiwa yang kotor adalah jiwa yang tidak pernah dibersihkan, seseorang yang mempunyai jiwa itu hidupnya tidak akan nyaman.
Banyak hal-hal yang mengahalangi kita untuk melakukan Tazkiyatun Nafs ini, salah satunya yakni keindahan dunia. Allah SWT banyak sekali memberikan keindahan di dunia ini, orang yang diberikan keindahan dunia oleh Allah SWT namun jiwa dan hatinya masih kotor itu tentu sangat berbahaya, lantas mengapa ? karena orang yang diberikan rezeki yang diberikan keindahan tersebut akan lalai dalam menggunakannya, seperti contoh handphone yang penyimpanannya sedikit lalu dipaksa untuk menginstall aplikasi yang lebih besar dari penyimpanan hp tersebut, maka handphone tersebut akan error bisa jadi mengalami kerusakan, sama halnya seperti jiwa kita, yang kualitasya masih rendah, ketika Allah memberikan rezeki yang berlimpah maka akan sia-sia rezeki yang diberikan, karena tidak akan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Oleh karena itu, untuk menjaga diri kita dari hal-hal buruk kita harus berusaha meningkatkannya, dengan cara berzikir, bertasbih, bersholawat serta melaksanakan hal-hal yang baik, agar diri kita terjaga dari perbuatan buruk tersebut, dan hidup akan terasa nyaman.
Dosen Pengampu
Dr. Hamidullah Mahmud, Lc,. MA
3 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H