Mohon tunggu...
Said Iskandar
Said Iskandar Mohon Tunggu... -

Tolak Premanisme

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tembak Kopassus untuk Sukseskan Missi WPNCL ?

26 Juni 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:25 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Letda Inf Wayan yang merupakan Komandan Pos Kopassus di Illu, kabupaten Puncakjaya, Papua, kemarin (Selasa 25/6) tewas ditembak oleh kelompok bersenjata yang diduga merupakan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Penembakan terjadi sekitar jam 14.00 WIT saat korban bersama sopir (Tono) dan anak buahnya (Pratu Supri dan Prada Amdi) melakukan perjalanan dari Ilu menuju Kebunanggur. Di tengah perjalanan, mobil yang ditumpangi korban dihadang lalu ditembaki secara membabi buta. Tidak hanya itu, pelaku juga menghampiri mobil korban dan menyabetkan benda tajam ke arah korban. Korban lainnya dalam peristiwa itu adalah Tono yang tewas akibat luka bacok di bagian pelipis dan menghembuskan napas terakhir saat akan dibawa ke rumah sakit. Selengkapnya : Dan Pos Kopassus Illu Tewas Ditembak OPM.

Entah apa yang ada di benak para anggota OPM hingga bertindak seperti bukan layaknya manusia. Padahal, baru beberapa hari yang lalu delegasi West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) mengadukan kasus dugaan pelanggaran HAM Papua dalam pertemuan para pemimpin negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) di Kaledonia Baru. Bahkan MSG berencana menindaklanjuti laporan WPNCL itu dengan melakukan kunjungan ke Jakarta dan Papua pada tahun ini juga untuk melihat secara langsung penanganan HAM di Papua oleh pemerintah.

Jika penembakan anggota Kopassus itu bermotif untuk menggagalkan diplomasi WPNCL, rasanya kurang masuk akal, karena tentara OPM dan WPNCL sama-sama menginginkan Papua lepas dari Indonesiamelalui kampanye dengan isu / tuduhan bahwa rakyat Papua menjadi korban pelanggaran HAM oleh aparat TNI-Polri.

Ataukah tentara OPM sengaja memancing emosi anggota TNI-Polri yang bertugas di Papua agar secara membabi buta menangkapi, menginterogasi dan menyiksa rakyat Papua saat mencari pelaku penembakan kemarin ? Perkiraan ini mungkin lebih logis jika dikaitkan dengan rencana kunjungan perwakilan MSG ke Jakarta dan Papua pada tahun ini.

Semoga aparat keamanan di Papua, khususnya anggota Kopassus tidak terpancing dengan agenda busuk tentara OPM berikut WPNCL. Bertindaklah secara professional dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai HAM.Jika anda akan melakukan razia / sweeping di kampung-kampung, ikut sertakan pejabat kampung / desa serta wartawan, sebagaimana yang telah dilakukan aparat kepolisian saat menggerebek sarang teroris. Pejababat kampung / desa dan wartawan kelak bisa menjadi saksi yang membela anda jika ada tuduhan pelanggaran HAM. Ingat ! Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun