Mohon tunggu...
Said Iskandar
Said Iskandar Mohon Tunggu... -

Tolak Premanisme

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Kanada mulai usik Indonesia Lewat Papua

19 Desember 2013   07:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peribahasa “kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak” kiranya sangat tepat ditujukan kepada Jeremy Bally seorang pesepeda asal Kanada yang datang ke kota Jayapura, Papua, Senin kemarin (16/12/2013).

[caption id="attachment_284749" align="alignnone" width="300" caption="Warga Kanada, Jeremy Bally (foto Sindonwes)"][/caption]

Mengapa peribahasa tersebut saya tujukan kepada Jeremy Bally ? Karena berdasarkan pengakuannya di media, Jeremy Bally sengaja berkunjung ke Papua untuk menyampaikan pesan-pesan moral dari aktifis-aktifis peduli tahanan Papua, karena selama di Kanada dirinya mendengar bahwa aktifis Papua mendapat perlakuan yang tidak wajarBaca selengkapnya di berita berjudul Kampanyekan OPM di 7 Negara, Aktivis ini sambangi Papua.

Pengakuan Jeremy Bally itu pada awalnya membuat saya terharu. Seorang warga negara Kanada datang jauh-jauh dari negerinya dengan bersepeda demi membela warga Papua yang sedang meringkuk dibalik teralis besi.Namun rasa haru itu tidak berlangsung lama di hati saya, terlebih setelah membaca berita berjudul Resolusi Anti Iran dan Pelanggaran HAM Kanada-Amerika yang dipublikasikan oleh situs Iran Indonesia Radio (IRIB Indonesian) pada tahun lalu (Jumat 21/12/2012).Sebagaimana diberitakan, Wakil Tetap Republik Islam Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Mohammad Khazaei, dalam sidang Majelis Umum PBB pada Kamis 20/12/2012 menilai, meskipun mendapat ditentang oleh lebh dari 90 negara, namun resolusi anti Iran yang diusulkan Amerika Serikat dan Kanada tetap disahkan oleh Majelis Umum PBB.Sementara, pemerintah Amerika Serikat dan Kanada sebagai pihak yang mengusulkan resolusi itu secara terang-terangan justru melanggar HAM dalam berbagai bentuk.

[caption id="attachment_284750" align="alignnone" width="300" caption="Mohammad Khazaei (foto : Iran Indonesia Radio)"]

1387413698247764612
1387413698247764612
[/caption]

Dalam pidatonya, Khazaei mengatakan, pengabaian terhadap hak-hak masyarakat pribumi Kanada merupakan contoh nyata pelanggaran HAM di negara itu.Pemerintah Kanada tidak pernah memperhatikan hak-hak minoritas masyarakat pribumi, sehingga mereka hidup dalam kondisi yang paling buruk. Pelanggaran terhadap hak-hak penduduk asli di Kanada tampak sangat jelas dan tidak dapat ditutupi lagi. Bahkan, Amnesti Internasional pada tanggal 19 Desember 2012 menuntut pemerintah Kanada untuk komitmen terhadap HAM dan melaksanakannya khususnya tentang hak-hak masyarakat pribumi di negara itu.

Jika di Kanada masih terjadi pelanggaran HAM terhadap warga pribumi, lalu mengapa Jeremy Bally tidak bereaksi ? Mengapa Jeremy Bally justru lebih tertarik mengurusi HAM di negeri orang lain ? Sebagai warga negara Kanada dan aktifis HAM yang baik, sudah seharusnya jika Jeremy Bally memperjuangkan HAM warga pribumi di negaranya yang ditindas oleh pemerintahnya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun