"Kita masih menunggu instruksi Gubernur, karena masih menjadi tugas dari Provinsi dan kita tidak ada anggaran," tegas Walikota Batam terpilih, H. Muhammad Rudi, Selasa, 23 Februari 2016 lalu.
Tak hanya Rudi yang "lempar handuk". Pejabat dari Kementerian Agama (Kemenag) Batam juga demikian. Diperlukan kesabaran tingkat dewa untuk mengurusi "residu" itu. Segala teknik sudah dilakukan, hasilnya? Nol. Sampai akhirnya, semuanya memilih mundur teratur.
Begitulah, suka duka menjadi penyapu "residu" doktrin negara gagal terbentuk itu. Tapi, biar bagaimana pun, mereka adalah saudara kita semua. Mereka punya anak, istri dan keluarga. Mau tak mau, mereka tetap harus dirangkul. Kecuali, "residu" doktrin yang masih tertinggal di kepala dan hati mereka itu saja yang harus dibersihkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI