Mohon tunggu...
Sahira Yumna
Sahira Yumna Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa / Universitas Kristen Satya Wacana

saya sahira yumna, hobi saya yaitu memainkan instrumental dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Politik Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Digital

23 November 2024   12:18 Diperbarui: 23 November 2024   12:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik. Di Indonesia, transformasi digital tidak hanya memengaruhi cara masyarakat berinteraksi, tetapi juga mengubah dinamika politik secara signifikan. Era digital menciptakan tantangan baru sekaligus menawarkan peluang besar untuk meningkatkan partisipasi publik, transparansi, dan akuntabilitas dalam sistem politik. 

Pengaruh Era Digital terhadap politik Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Data menunjukkan bahwa lebih dari 210 juta orang Indonesia memiliki akses ke internet pada 2023. Dengan sekian banyaknya penggunaan internet yang tinggi, media sosial, berita online, dan aplikasi chatting menjadi tempat baru untuk memulai debat politik, kampanye, hingga menyuarakan pendapat soal kebijakan. 

Digitalisasi memberikan akses informasi yang lebih luas dan cepat kepada masyarakat. Hal ini memungkinkan siapa pun untuk menyuarakan pendapatnya, mengkritik kebijkan, atau mendukung gerakan politik tertentu. Namun, di sisi lain, era digital juga menghadirkan tantangan serius seperti hoaks, polarisasi masyarakat, dan ancaman terhadap privasi data. 

Tantangan Politik di Era Digital

1. Hoaks

Salah satu tantangan terbesar yaitu penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi opini publik. Hoaks politik sering kali digunakan untuk menyerang lawan politik, memanipulasi presepsi masyarakat, atau menciptakan keresahan sosial. Hal ini akan menjadi semakin kompleks dengan adanya bot dan akun anonim di media sosial. 

2. Polarisasi sosial

Media sosial sering kali menimbulkan "echo chamber" atau yang bisa diartikan sebuah fenomena ketika orang-orang hanya ingin menerima informasi atau pendapat yang mencerminkan atau memperkuat pendapat mereka sendiri. Hal ini mengakibatkan masyarakat cenderung terpolarisasi atau terbagi, khususnya dalam isu-isu politik yang sensitif. Dengan adanya polarisasi ini dapat memperburuk konflik sosial dan menghambat dialog yang konstruktif atau membangun.

3. Keamanan Data dan Privasi

Dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital, keamanan data ini dapat menjadi isu penting. Kebocoran data pribadi, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan politik, termasuk manipulasi pemilu dan profiling pemilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun