[caption id="attachment_409736" align="aligncenter" width="300" caption="Taman Suro Ing Boyo Kebun Binatang Surabaya"][/caption]
Akhir maret lalu saya memutuskan untuk liburan ke lombok via darat. Tiket kereta pun sudah di pesan dua minggu sebelum keberangkatan. Perjalanan dari stasiun Pasar Senen Jakarta menuju stasiun Gubeng Surabaya menggunakan kereta Gaya Baru Malam, berangkat sekitar pukul 10.42 WIB. Perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Rasa ngantuk pun tak tertahankan saat perjalanan menuju Surabaya. Sebelumnya saya kerja malam masuk pukul 18.00 WIB dan baru pulang pukul 06.00 WIB. Tak heran jika mata selalu ingin tertutup saat di kereta. Saat saya tersadar, kereta sudah melaju dengan kencang. Hujan pun sempat turun mengiringi perjalanan menuju Surabaya. Saat hujan reda, pemandangan di luar pun cukup indah.
Padang rumputyang hujau, sawah dan gunung menjadi pemandangan yang luar biasa diluar sana. Saya cukup menikmatinya meskipun hanya lewat kaca jendela. Jujur, saya kurang menikmati perjalanan ini. Bagaimana tidak, saya hampir menghabiskan waktu perjalanan hanya untuk tidur. Padahal, saya ingin sekali menikmatinya dengan mata terbuka. Tapi tak apalah. Mungkin lain waktu saya harus mengulangi perjalanan ini.
Sinar mentari sudah mulai redup. Kegelapan pun sudah menghapiri. Penerang yang bersumber dari-Nya kini digantikan sebuah lampu pendar berbentuk tabung panjang. Sinarnya cukup menggagu dan membangunakan saya dari tidur yang lelap. Meski malam sudah menjelang, rasa gerah masih saja ada. Maklum, saat itu pendingin yang ada tidak berfungsi.
Keringat pun kian bercucuran membanjiri kaos hitam yang saya gunakan. Di kejauhan, seorang ibu juga merasakan hal yang sama. Ia tak henti-hentinya mengibaskan kipas lipatnya kepada anaknya yang sedang tertidur lelap sambil sesekali kipas itu diarahkan kepadanya.
Tak berapa lama kemudian, kereta pun berhenti. Entah sudah pemberhentian yang keberapa sekarang. Banyak penumpang yang keluar saat kereta berhenti. Saya pun akhirnya bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju pintu keluar yang tak jauh dari tempat duduk. Ternyata ada kereta lain yang sedang melintas di depan. Ini lah alasan kenapa kereta yang saya tumpangi berhenti.
Diluar cukup ramai. Banyak penumpang yang keluar untuk sekedar merengangkan badan atau sekedar merokok. Maklum, perjalanan dari Jakarta ke Surabaya cukup melelahkan. Apalagi harus duduk di kursi yang jauh dari kata empuk selama berjam-jam. Bahkan untuk ukuran kursi empuk pun akan terasa capeknya jika harus duduk selama lama. Apa lagi, perjalanan Jakarta menuju Surabaya memakan waktu sekitar empat belas jam.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB. Sedikit lebih lambat dari target waktu yangtertera di tiket. Harusnya tiba disini pukul 00.55 WIB. Tapi tak apalah, yang penting sudah sampai dengan selamat. Selamat datang di Surabaya...!!!
Setelah sampai di stasiun Gubeng Surabaya saya pun berniat menginap di stasiun tapi petugas keamanan disana mengatakan kalau tidak boleh menginap di stasiun. Akhirnya saya pun bergegas keluar meninggalkan stasiun dan duduk diluar stasiun. Saya tidak sendiri. Banyak orang-orang seperti saya yang juga harus keluar dan mencari tempat tidur diluar stasiun.
Tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 05.00 WIB. Saya pun bergegas ke musholah dekat stasiun untuk sholat subuh. Saya sempat berbaring sejenak di mosholah setelah akhirnya memutuskan untuk kembali nongkrong di samping stasiun.
Matahari pagi sudah menampakkan diri. Aktivitas jalan di depan stasiun sudah mulai ramai oleh kendaraan dan orang yang berjalan kaki. Saya pun memutuskan untuk jalan keliling surabaya sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi. Setelah keliling, saya akhirnya menyempatkan diri untuk berkunjung ke kost teman saya yang sedang kuliah di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Sekitar pukul 12.00 WIB, saya pun memutuskan untuk mandi disini sebelum akhirnya berangkat kembali menuju stasiun Gubeng. Sekarang saya sudah di Stasiun Gubeng Surabaya. Saya pun langsung menuju petugas pemeriksaan tiket. Sebenarnya, Surabaya bukanalah tujuan akhir dari perjalanan ini. Disini, saya hanya transit dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H