Islam adalah agama dakwah. Umat Islam berkewajiban melaksanakan ajaran Islam dalam keseharian hidupnya dan harus menyampaikan (tabligh) atau mendakwahkan kebenaran ajaran Islam terhadap orang lain. Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Oleh karena itu, aktivitas dakwah harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. Hal ini selaras dengan perinta Allah dalam firman-Nya Qs. Ali-Imran: 110:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Terjemahannya:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Seruan dakwah ditujukan untuk semua profesi dan profesi yang paling mungkin melakukannya dengan sasaran massa adalah profesi jurnalis. Melalui media, seorang jurnalis dapat mengkonstruksi realita yang terjadi sesuai dengan ideologi jurnalis. Profesi jurnalis secara berkesinambungan telah menghadirkan realitas kedua kepada halayak tentang peristiwa, orang, dan benda. Dalam teori kultivasi, jurnalis secara terusmenerus menanamkan ideologi dan pembu dayaan pada benak halayak.
Berkembangnya teknologi mengantarkan manusia kapada peralihan aktivitas kehidupan dari konvensional menuju digital. Dalam masa transisi perkembangan media digital, terdeteksi adanya dampak yang sangat signifikan terutama pada wilayah bagaimana manusia melakukan dan mengajak banyak orang untuk melakukan hal yang sama dengan praktik komunikasi seadanya. Sebelum masa kemajuan era digital, praktik jurnalistik masih berlangsung sangat sederhana dan dengan efek yang seadanya pula. Cara orang menyampaikan pesan dalam ranah komunikasi masih tidak terpengaruh oleh kemajuan peralatan canggih pada media digital yang tercipta dari teknologi modern.
Begitu juga dengan jurnalistik multimedia sebagai sarana dakwah digital, sebagai ilmu yang memaparkan, memandu, dan menjembatani manusia menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak (mad’u), telah mengalami masa kemajuan yang cukup pesat. Jurnalistik multimedia sebagai kegiatan keterampilan mengelola catatan harian berupa fakta dengan cara mengumpulkan, menulis, menyunting, menyebarkannnya untuk media digital juga berkembang seiring kemajuan teknologi buatan manusia. Pada wilayah ini, proses penyampaian dan cara menyebarkan pesan seorang komunikator berkait erat juga dengan kegiatan dakwah di dalam Islam sebagai sarana menyeru orang kepada kebaikan.
Jurnalisme Multimedia
Jurnalisme adalah cakupan keseluruhan proses pengumpulan fakta penulisan, penyuntingan, dan penyiaran sebuah berita. Dengan kata lain, semua kegiatan yang berkaitan dengan penyiaran berita, mulai dari pengumpulan berita, penulisan, sampai pada penyuntingan berita disebut sebagai jurnalisme. Multi artinya banyak, sedangkan media merupakan sarana untuk memuat dan merepresentasikan informasi, seperti lewat teks, grafik, gambar, suara, musik animasi, dan video. Jurnalisme multimedai merupakan bentuk jurnalisme yang menggunakan teknologi berbasis multimedia, seperti audio, video, teks dan animasi, dalam menyajikan dan menyampaikan informasi melalui media. Dalam jurnalisme multimedia, para jurnalis dapat mengkolaborasikan berbagai format dan jenis konten untuk menciptakan pengalaman yang lebih kreatif dan menarik bagi penonton atau pembaca.
Implementasi Jurnalisme Multimedia Sebagai Alat Dakwah Digital
Dalam impelemtasinya, jurnalisme multimedia sebagai alat dakwah atau bisa kita sederhanakan dengan kata lain yaitu menyampaikan suatu informasi kebenaran yang tidak keluar nilai-nilai agama dengan dakwah melalui media digital. Beberapa model seperti dakwah bil lisan (lisan) maupun bil qalam (tulisan). Dakwah bil lisan atau bil qalam yaitu dakwah yang mengajak manusia untuk berbuat kebaikan dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT secara lisan maupun tulisan dengan konteks media digital yang tersedia.