Mohon tunggu...
Sahrul Anam
Sahrul Anam Mohon Tunggu... Guru - Konten kreator di channel YouTube Ruang Ngaji Online

Hanya Sekadar Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Hikmah di Balik Tahnik: Sunnah yang Mengejutkan Ilmuan Modern

11 September 2024   14:53 Diperbarui: 13 September 2024   12:37 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahnik adalah salah satu praktik sunnah yang dianjurkan dalam Islam untuk dilakukan pada bayi yang baru lahir. Proses ini melibatkan mengolesi langit-langit mulut bayi dengan sesuatu yang manis, seperti kurma yang sudah dihaluskan. Tahnik memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik secara spiritual maupun medis, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama dan didukung oleh penelitian medis modern.

Definisi Tahnik

Menurut Ibnu Hajar, tahnik adalah "mengunyah sesuatu (biasanya kurma) dan menyuapkannya sambil mengoleskannya ke langit-langit mulut bayi." Sementara itu, Imam Nawawi menjelaskan bahwa tahnik sebaiknya dilakukan dengan kurma yang sudah dihaluskan agar mudah ditelan dan mudah masuk ke rongga mulut bayi. Imam Nawawi juga menganjurkan agar orang yang men-tahnik adalah orang yang saleh, baik laki-laki maupun perempuan.

Dalil Hadis Tentang Tahnik

Anjuran tahnik dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi, di antaranya:

  • Hadis Pertama: Diriwayatkan dari Abu Burdah, dari Abu Musa, ia berkata:

    "Anakku lahir kemudian aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam. Beliau pun memberi nama Ibrahim. Lalu beliau memamah kurma dan mendoakannya agar mendapatkan berkah. Selanjutnya, beliau menyerahkannya kepadaku, dan anak itu adalah anaknya Abu Musa yang paling besar." (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Hadis Kedua: Dari Sayidah Aisyah:

    "Aisyah berkata, di bawanya kepada Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam seorang bayi, Nabi pun memamah makanan untuknya. Kemudian bayi tersebut mengencingi beliau, maka beliau menyirami kencing tersebut dengan air." (HR. Bukhari)

  • Hadis Ketiga: Diriwayatkan oleh Abu Usamah dari Hisyam Bin Urwah dari Asma':

    Bahwasanya Asma' mengandung Abdullah Bin az-Zubair di Makkah. Berkata Asma': "Sewaktu aku keluar dari Makkah, usia kandunganku sudah tua. Aku pun pergi menuju Madinah, maka di Quba' aku berhenti hingga akhirnya aku melahirkan di sana. Kemudian aku menghadap Rasulullah dan meletakkan bayiku di pangkuannya. Beliau meminta dibawakan buah kurma. Setelah kuberikan, beliau langsung mengunyahnya. Selanjutnya, beliau ambil buah kurma itu dari mulutnya. Maka, pertama kali makanan yang masuk ke dalam mulut bayiku adalah ludah Rasulullah. Kemudian beliau mentahnik-nya dengan kurma, lalu mendoakannya dengan keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun