Mohon tunggu...
Sahrul SAP
Sahrul SAP Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S2 Keamanan Maritim Universitas Pertahanan RI

Berdakwah dan berkarya dengan lisan dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin Melakukan Pelatihan Pembuatan Dodol Rumput Laut kepada Petani Rumput Laut Desa Borongloe, Kabupaten Bantaeng

15 Agustus 2024   14:03 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:09 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan /dok. pri

(14/8/2024) Mahasiswa KKN Tematik Universitas Hasanuddin Gelombang 112 melaksanakan pelatihan pembuatan dodol berbahan dasar rumput laut basah disertai dengan edukasi pembentukan UMKM kepada masyarakat Dusun Ujung Katinting dan Dusun Baji Ati, Desa Borongloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. Pelatihan ini merupakan salah satu dari 8 program kerja KKNT Gel.112 UNHAS Desa Borongloe dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan rumput laut.

"Berdasarkan hasil observasi kami, petani rumput laut adalah pekerjaan mayoritas di Dusun Ujung Katinting dan Dusun Baji Ati. Namun sampai sekarang masyarakat masih menjual hasil panen rumput laut secara mentah, sedangkan hasil penjualan jika rumput laut diolah menjadi sebuah produk akan lebih tinggi nilainya. Oleh karena itu, kami menginisiasi untuk memberikan pelatihan pengolahan rumput laut menjadi dodol yang dapat menjadi makanan khas Desa Borongloe" Keterangan Yusril Makruf selaku Koordinator Tim KKNT Gel.112 UNHAS Desa Borongloe saat diwawancarai melalui Whatsapp.

Tim KKNT Gel.112 UNHAS dibawah binaan DPK Andi Inayah Soraya, S.S., M.Hum melaksanakan program kerja dengan tema Inovasi Teknologi Tepat Guna. Berdasar pada tema dan permasalahan masyarakat tersebut maka dodol rumput laut menjadi inovasi yang dipilih sebagai program pengabdian kepada masyarakat Desa Borongoe. Kegiatan ini dilaksanakan sejak awal bulan juli hingga acara puncaknya pada 14 Agustus 2024. Sejak awal pembuatan dodol rumput laut telah melalui proses try and error oleh tim KKN Bersama dengan Suardi, S.Hut selaku pendamping UMKM Desa Borongloe dan Andi Bunga Dirna selaku Ketua PKK Desa Borongloe. Proses try and error berjalan hingga 3 kali percobaan selama 4 pekan dan mendapatkan dodol dengan resep yang siap secara fisik dan rasa yang tepat pada awal agustus 2024.

Pelatihan pembuatan dodol rumput laut dihadiri oleh 14 orang Ibu Rumah Tangga yang merupakan petani rumput laut, anggota PKK, dan perwakilan RT/RW Dusun Ujung Katinting dan Dusun Baji Ati bertempat di Rumah Kepala Desa Borongloe sekaligus Posko Tim KKNT Gel.112 UNHAS Desa Borongloe.

Audya Pramudya salah satu anggota tim KKNT Gel.112 UNHAS Desa Borongloe juga sebagai Penanggung Jawab Program Pelatihan Pembuatan Dodol Rumput Laut ini menyatakan keberhasilan atas program yang disambut dengan baik oleh peserta.

"Ibu-ibu yang hadir sangat excited, kami juga rasanya senang sekali bisa memberikan pengetahuan yang baru untuk masyarakat disini. Harapannya pelatihan ini dapat ditindak lanjuti oleh masyarakat agar mereka tidak hanya menjual rumput laut mentah yang saat ini harganya terbilang rendah. Dengan diolah jadi produk dodol, pasti harga jualnya akan lebih baik. Semoga setelah ini masyarakat bisa mencoba pembuatan produk lagi dan membentuk kelompok usahanya" Keterangan Audya Pramudya selaku Penanggung Jawab program.

Produk dodol rumput laut yang diajarkan oleh Mahasiswa KKNT UNHAS merupakan opsi yang dinilai mampu dijalankan dengan baik oleh masyarakat karena harga bahan yang digunakan terjangkau serta proses pembuatannya yang mudah. Sebagai bentuk upaya keberlanjutan program ini, tim KKN UNHAS telah bekerjasama dengan PKK dan Pendamping UMKM Desa Borongloe untuk membina dan membentuk UMKM Dodol Rumput Laut di Desa Borongloe.

Pada pelaksanaan pelatihan ini juga dilanjutkan dengan sosialisasi pembentukan UMKM oleh Pendamping UMKM Desa Borongloe. Dengan kesuksesan dan kelancaran program ini, maka diharapkan masyarakat mampu memanfaatkan pengetahuannya dalam mengolah rumput laut menjadi produk yang bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan rumput laut secara mentah. Selain itu, diharapkan akan semakin banyak program-program mahasiswa lainnya yang akan memberikan inovasi bagi kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun