Mohon tunggu...
Sahrul SAP
Sahrul SAP Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S2 Keamanan Maritim Universitas Pertahanan RI

Berdakwah dan berkarya dengan lisan dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Laut China Selatan: Antara Ancaman Konflik dan Tantangan Keamanan Maritim Indonesia

27 April 2024   09:44 Diperbarui: 27 April 2024   10:23 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Ancaman konflik di Laut China Selatan telah menjadi salah satu titik penjagaan utama dalam sistem kemaritiman di Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dan juga menjadi negara dengan salah satu garis pantai terpanjang di dunia. Perekonomian Indonesia sangat bergantung pada sektor maritim. Untuk menciptakan kelangsungan ekonomi maritim dan menjaga kestabilan keamanan nasional, maka Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi wilayah maritimnya.

Laut China Selatan atau yang biasa juga disebut Laut Natuna Utara merupakan wilayah yang penuh dengan sengketa, terutama oleh negara adidaya di Asia Timur, lebih tepatnya negara Tiongkok dengan klaim Nine Dash Linenya. Kedaulatan atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di area tersebut cukup membuat ketegangan yang besar antara negara-negara yang memperebutkan klaim wilayah.

Ancaman terhadap keamanan maritim Indonesia juga datang dari meningkatnya aktivitas militer di Laut China Selatan. Kehadiran kapal perang dan pesawat militer asing yang semakin sering terlihat di area tersebut dapat mengganggu jalur perdagangan maritim bagi Indonesia, serta meningkatkan risiko insiden dan juga konflik yang tidak diinginkan.

Dalam perkembangannya dalam sengketa Laut China Selatan menunjukkan peningkatan eskalasi ketegangan antara negara-negara ASEAN &  Tiongkok. Klaim atas wilayah yang merambah ke sumber daya alam, dan jalur perdagangan utama di wilayah tersebut yang semakin memanas. Apalagi dengan adanya insiden seperti penangkapan kapal nelayan ilegal, intimidasi militer yang masuk ke wilayah kedaulatan negara lain, dan klaim yang tumpang tindih atau saling bertentangan. Semua hal ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak stabil dan berpotensi memicu terjadinya konflik bersenjata.

Perlu adanya peningkatan keamanan di Laut China Selatan. Dengan meningkatkan kapasitas pertahanan maritimnya, seperti memperkuat sistem pertahanan dalam angkatan laut, pengawasan wilayah udara, serta peningkatan kemampuan pemantauan wilayah laut menjadi kunci dalam menjaga keamanan maritim di tengah ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan. Memastikan kelancaran perdagangan, dan menjaga keamanan bagi warga negaranya yang tinggal di pulau-pulau terpencil.

Menghadapi ancaman konflik di Laut China Selatan, Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks. Pertama, adalah masalah diplomasi. Indonesia harus menjaga keseimbangan antara menjaga hubungan baik dengan negara-negara yang terlibat dalam sengketa, sambil tetap mengedepankan prinsip-prinsip kedaulatan dan keadilan internasional. Diplomasi yang cerdas dan tegas diperlukan untuk memfasilitasi dialog dan negosiasi yang dapat mengurangi ketegangan.

Kedua, adalah perluasan kapasitas pertahanan maritim. Indonesia harus memperkuat kemampuan angkatan lautnya untuk mengawasi dan melindungi perairan nasionalnya, serta berkoordinasi dengan negara-negara mitra untuk meningkatkan kerja sama keamanan regional. Ini mencakup investasi dalam teknologi militer, pelatihan personel, dan pembangunan infrastruktur maritim.

Ancaman konflik di Laut China Selatan merupakan tantangan serius bagi keamanan maritim Indonesia. Untuk menghadapinya, diperlukan pendekatan yang holistik yang melibatkan diplomasi yang cerdas, perluasan kapasitas pertahanan maritim, dan partisipasi aktif dari masyarakat sipil. Hanya dengan mengambil langkah-langkah ini, Indonesia dapat memastikan bahwa keamanan maritimnya terjaga dengan baik dalam menghadapi dinamika geopolitik yang semakin rumit di kawasan Asia Teterpencil.
Selain itu, kerja sama regional dan diplomasi multilateral juga diperlukan untuk mengatasi ancaman konflik di Laut China Selatan. Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan mitra internasional lainnya untuk memperkuat kerja sama keamanan maritim, menyelesaikan ketegangan dan sengketa, serta menciptakan terjadinya penyelesaian yang damai dengan menegakkan prinsip-prinsip hukum laut internasional. Sehingga, untuk menghadapi ancaman konflik di Laut China Selatan, Indonesia dapat melakukan langkah-langkah proaktif dan kerja sama yang kuat agar dapat terjaganya kedaulatan dan keamanan maritim secara efektif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun