Mohon tunggu...
sarolmahatir
sarolmahatir Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bersenang senang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi Fermentasi Pada Pakan Sapi (SILASE)

19 Januari 2025   14:37 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah, begitu juga dengan faunanya. Tak heran banyak orang yang menjadikan peternak juga sebagai pekerja utama atau sekedar pekerjaan sampingan. Namun di sisi lain masih menjadi permasalahan bagi peternak terutama dalam segi pemberian jenis pakan nya, peternak di Indonesia sering menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan pakan hijauan berkualitas, terutama selama musim kemarau. Namun, teknologi silase hadir sebagai solusi yang sangat relevan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan mengolah hijauan segar dan limbah pertanian, seperti tebon jagung, menjadi pakan berkualitas yang tahan lama, silase tidak hanya memberikan manfaat praktis tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor peternakan.Dalam segi upaya untuk mendukung pengembangan teknologi ini, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 9 Sub-Kelompok 05 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah melakukan kegiatan berupa sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan terkait pembuatan silase kepada para peternak sapi. Kegiatan tersebut berlangsung pada 14-15 Januari 2025 di peternakan milik Bapak Kusman bersama para peternak lain yang terletak di Dusun Balongkenongo, Desa Tanjungkenongo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Melalui kegiatan ini, para peternak di dusun tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan ternak sekaligus keberlanjutan usaha peternakan mereka sehingga hewan ternak mendapatkan nutrisi yang baik dan cukup. 
Dalam proses kegiatan atau pembuatan silase yang sederhana dan efisien memberikan banyak keuntungan. pertama, teknologi ini memanfaatkan limbah pertanian yang sering terbuang, menjadikannya solusi berkelanjutan untuk mengurangi pemborosan kedua, silase memungkinkan penyimpanan pakan dalam waktu lama tanpa kehilangan nilai gizi, sehingga mendukung ketahanan pangan ternak sepanjang musim. Ketiga, keberhasilan peternak Desa Tanjungkenongo membuat silase setelah mendapatkan pelatihan membuktikan bahwa teknologi ini mudah diadopsi dengan pendampingan yang tepat.
 
Keberhasilan para peternak Dusun Balongkeonongo Desa Tanjungkenongo dalammembuat silase setelah mendapatkan pelatihan menunjukkan bahwa teknologi ini mudah diadopsi. Namun, untuk memperluas implementasi silase di seluruh wilayah, diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, akademisi, dan komunitas peternak. Pemerintah harus memberikan dukungan berupa pelatihan lanjutan, akses peralatan, serta pendanaan untuk mendorong adopsi yang lebih luas. Akademisi, seperti yang dilakukan dalam program KKN ini, dapat terus mengembangkan metode silase yang lebih inovatif dan sesuai dengan kondisi lokal. Sementara itu, komunitas peternak perlu diberdayakan dengan edukasi berkelanjutan mengenai teknologi ini.
 
 Kesimpulan
 
Silase bukan hanya solusi jangka pendek untuk mengatasi kekurangan pakan ternak. Ini merupakan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi pakan, menekan biaya operasional, dan sekaligus mendukung keberlanjutan sektor peternakan Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang terintegrasi antara pemerintah, akademisi, dan peternak akan menjadi kunci keberhasilan dalam penyebaran teknologi ini. Silase berpotensi menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan peternakan Indonesia yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun