Pengaruh perubahan kurikulum serta konsep kurikulum pelajaran yang tepat untuk generasi Z.
Generasi Z adalah yang Mereka tumbuh di dunia yang terhubung dengan internet -- dan banyak yang tidak dapat mengingat waktu tanpanya. Mereka dikenal karena sifatnya yang pekerja keras, menghindari risiko, dan mandiri. Mereka berjumlah sekitar 2,47 miliar orang (itu adalah 32 persen dari populasi dunia). Mereka adalah Generasi Z, dan saat ini, mereka merupakan mayoritas siswa di sekolah K-12 kami. Tetapi apakah mengajar Gen Z lebih sulit daripada generasi sebelumnya?
Seperti setiap generasi, Gen Z memiliki karakteristik yang berbeda -- terutama dalam hal pembelajaran. Ruang kelas mereka terlihat berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka beralih ke sumber informasi yang berbeda dari pendahulunya. Mereka mengkonsumsi informasi itu dan menggunakannya dengan cara yang tidak pernah diimpikan oleh Generasi Milenial dan Gen X (setidaknya, ketika mereka masih pelajar).
Jadi, bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita mendukung pembelajaran Gen Z dengan cara yang seefektif mungkin? Mari selami lebih dalam generasi ini, tren yang kita lihat, dan metode yang dapat Anda gunakan di kelas untuk membantu mereka berhasil dalam hasil belajar mereka.
Panduan Belajar Cepat untuk Gen Z
Tidak semua orang setuju dengan sebutan Gen Z. Ada yang mengatakan Zoomers, Gen Tech, Post-Millennials, iGeneration... Anda mendapatkan gambarannya. Pendapat bahkan berbeda tentang tahun kelahiran Gen Z yang tepat -- meskipun menurut kami aman untuk mengatakan akhir 1990-an hingga pertengahan 2010-an.
Apa karakteristik Gen Z yang bisa kita sepakati? Studi tentang generasi menunjukkan beberapa tren yang sangat relevan di kelas:
Gen Z adalah penduduk asli digital. Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh dengan akses Internet, bermain di komputer dan mengetuk smartphone -- dan beberapa anggota tidak dapat mengingat kehidupan tanpa mereka. Teknologi hanyalah bagian dari jalinan kehidupan sehari-hari, bukan alat yang mereka gunakan. Bagi mereka, ada sedikit atau tidak ada pemisahan antara pengalaman langsung dan online.
Gen Z bersosialisasi secara online. Mereka mengandalkan media sosial untuk terhubung, menonton, mendengarkan, membaca, bermain, dan berbagi. Platform paling populer berubah dan bergeser dari waktu ke waktu, tetapi saat ini Anda dapat mengharapkan siswa di generasi ini menghabiskan sekitar enam jam sehari di Snapchat, TikTok, Instagram, dan YouTube.
Generasi Z menginginkan interaksi langsung. Tentu, mereka menjadi siswa yang paham teknologi, dan sebagian besar kehidupan sosial mereka dilakukan secara online. Tetapi anggota generasi ini juga menghargai interaksi dan kolaborasi tatap muka. Perluas itu ke dalam kelas, dan Anda akan menemukan bahwa 57 persen Gen Z lebih menyukai aktivitas belajar tatap muka dengan teman sekelas. Untuk Milenial, angka itu hanya 47 persen.