Mohon tunggu...
Sahrul AbdulSulaeman
Sahrul AbdulSulaeman Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur Perancang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sahrul Abdul Sulaeman bekerja sebagai seorang Arsitektur hobi menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satria Tepat Janji

1 November 2022   22:41 Diperbarui: 1 November 2022   22:58 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satria tepat janji

Jangan sebut namanya kesatria kiri bila konstensinya masih perlu untuk di uji.

Masih tergambar di pandanganku, dia yang raganya mati di tembus peluru.
Masih terbesit difikiranku amanah yang ia titipkan bersama rindu kepada seorang ibu.

Dia berkata dengan suara keras, tak usah sedih menatapku, tapi menagislah meratapi nasib bangsamu. Tuggas ku telah ku tunaikan, raga ku telah ku abdikan, nyawaku pun menjadi lambang kesetiaan.

Tapi kalian masih masih terlalu nyaman dan tenang
meratapi nasib bangsa gandrung akan ke adilan dan sebentar lagi hanya bisa di ulas dalam sebuah kenangan

Apalah artinya nyawa ini  di matamu kami mohon akhiri yang kami awali, kupas semua yang kami gagas, kami terlalu muda untuk kata gugur dalam tragedi, tapi nyawa kami bukan apa apa di dalam makna konsistensi

Pemuda dan pemudi
Mahasiswa dan mahasiswi. Jika ini adalah awal maka segeralah untuk mengakhiri. Jika ini adalah akhir maka diamlah hingga kata mati menghampiri.

Untuk jiwaku yang tak mati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun