[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring /Admin (Kompas/Priyombodo)"][/caption]
Media sosial memang menjadi fitur internet paling banyak digunakan saat ini. Terhubung dengan internet membuka jendela informasi tanpa batas dan sangat cepat. Penggunaan akun jejaring sosial pun semakin meningkat untuk berbagai keperluan. Sekedar berbagi informasi pribadi, Promosi/Berjualan, Ajang Narsis hingga kampanye banyak dilakukan di media sosial. Selain Facebook, Twitter menjadi jejaring sosial paling popular di dunia dan bahkan menggeser popularitas facebook. Pengguna twitterpun merambah berbagai kalangan. Mulai dari rakyat biasa, Selebritis, pengusaha, Politikus dan bahkan Presiden. Dengan pengelolaan yang baik dan teliti, Twitter mampu memberikan manfaat yang positif dan bahkan menunjukkan citra penggunanya. Semakin banyak pengguna yang mengikuti suatu akun (Followers), Bisa dipastikan maka semakin banyak pula yang akan membaca pesan singkat yang dituliskan penggunanya. Maka jika menyampaikan informasi negative atau hoax akan mendapatkan reaksi keras dari pengikut. Tidak peduli dengan latar belakang yang empunya akun, pengguna Twitter (Tweeps) akan tetap mengecam dan bahkan membully. Inilah yang baru saja terjadi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring.
Menkominfo melalui akun twitternya @tifsembiring mendadak menjadi topik pembicaraan di twitter. Pasalnya, akun ini mengikuti sebuah akun berbau pornografi. Kejelian pengguna twitter yang melihat aktifitas Tifatul di Twitter menjadikan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjadi bulan-bulanan sepanjang hari (17/03/2014) dan bahkan sampai sekarang. Berbagai respons bermunculan di twitter. Kebanyakan berisi hujatan dan ejekan. Menyadari dirinya menjadi bahan pembicaraan di twitter, Tifatul segera meng-unfollow akun porno tersebut dan merespons tanggapan negative yang terlanjur tersebar. Melalui akunnya,Tifatul menyebutkan alasan teknis yakni salah pencet. Sayangnya, respon tersebut tidak cukup menghentikan aksi protes dari Tweeps, hingga kedua kalinya Tifatul menuliskan kalau sedang di bully.
@joewisesa ada yg adukan akun twitter porno, kepencet kolom tak sengaja...:D *Aya2Wae* — Tifatul Sembiring (@tifsembiring) March 17, 2014Habis deh W3h di bully, gara2 kepencet akun aduan orang. Kalau adukan konten negatif hrp kirim ke: aduankonten@mail.kominfo.go.id — Tifatul Sembiring (@tifsembiring) March 17, 2014
Tifatul yang mengurusi bidang Kominfo ternyata bisa juga tak sengaja mengikuti akun porno. Padahal selama ini Beliau sedang gencar memblokir situs-situs porno. Tetapi entah mengapa, akun itu muncul di timelinenya hingga kemudian terpencet. Mungkin Ini juga menjadi suatu Indikasi bagi Menkominfo ini bahwa pornografi itu bukan hanya di situs website atau blog saja, tetapi akun media sosial juga menjadi media yang digunakan menyebar pornografi. Inilah alasan akun porno yang “tak sengaja” diikuti Tifatul. Kasus Tifatul ini menjadi satu pelajaran berarti bagi pengguna media sosial, terkhusus bagi tokoh penting untuk lebih berhati-hati dalam menggunakannya. Selain bermanfaat untuk pencitraan diri untuk politisi dengan penggunaan yang benar, media sosial juga mampu menjadi pisau tajam yang potensial merusak citra seseorang jika gegabah. [caption id="attachment_327020" align="aligncenter" width="300" caption="Reaksi Tweeps (screenshot twitter)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H