Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tontowi/Liliana Antar Indonesia sebagai Runner-Up Negara Peraih Medali Terbanyak di Asian Games 2014

30 September 2014   03:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:00 3396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_362660" align="aligncenter" width="574" caption="Tontowi/liliana (Image/badmintonindonesia.org)"][/caption] Cabang Olahraga Bulutangkis benar-benar menjadi penyelamat wajah Republik Indonesia di gelaran Asian Games 2014. Setelah Indonesia hanya bisa gigit jari dan menjadi penonton negara lain yang menjadi pemenang di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan. Negara indonesia dibuat bangga dengan berkibarnya Bendera Merah Putih di Incheon, Korea Selatan selama dua hari berturut-turut. Sabtu (27/9) Merah Putih berkibar atas kemenangan ganda Putri Greysia Polii/Nitya Maheswari setelah mengandaskan Putri Jepang di final. Medali emas tersebut menjadi emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2014. Sehari kemudian, Giliran pasangan ganda Putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang kembali membuat Indonesia berkumandang di Negeri Ginseng tersebut setelah menang mengandaskan wakil tuan rumah. Dan hari ini, Senin (29/9) giliran Pasangan ganda Campuran yang diperkuat oleh Liliana Natsir/Tontowi Ahmad yang turun lapangan memperebutkan emas di babak final menghadapi wakil Tiongkok sekaligus peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Memasuki babak awal, aroma persaingan di antara kedua psangan sudah terasa. Pemandangan sedikit berbeda tampak dari Stadium Gyeyang Korea tempat arena. Jika biasanya pertandingan bulutangkis didominasi suporter Indonesia, kali ini stadium dipenuhi pendukung Tiongkok yang tak henti-henti menyoraki nama Zhang Nan/Zhao yunlei. Walau pendukung Indonesia hanya sedikit, namun tetap dengan teriakan Khas dan lagu “Indonesia-Indonesia-indonesia’. Sorak sorai penonton semakin membuat arena menegangkan. Beruntung di interval pertama, Tontowi/liliana sukses mencuri poin duluan dan unggul 11-5 dari Tiongkok. Kombinasi kehalusan pukulan Liliana dan Ketajaman Smash Tontowi sukses meninggalkan perolehan poin Korea selatan 13-7.

Sayangnya berkali-kali Tontowi dan Liliana melakukan kesalahan, hingga Zhang Nan/Zhao Yunlei berhasil mengejar perolehan poin OwI/Butet dan unggul 15-13. Sorak sorai pendukung Tiongkok makin bergemuruh di stadium. Pemandangan yang sangat langka, mungkin Tiongkok mulai meniru aksi Suporter Indonesia. Sempat memenangkan reli panjang yang sangat menegangkan dan mencetak skor 15-14. Selanjutnya Tontowi/Butet tampak semakin tertekan dengan permainan Tiongkok yang sangat kuat. Dukungan suporter yang tak henti-henti meneriakkan nama pemain Tiongkok tersebut tampaknya mampu meningkatkan kepercayaan diri Zhang Nan/Zhao Yunlei, hingga babk pertama berakhir. Zhang/Zao menang 21-16.

Di babak kedua, kembali Owi/Butet mencuri start perolehan skor 2-0 atas Tiongkok. Lagi-lagi pasangan Zhang/Zao semakin beringas dan tak henti-hentinya menyerang lawan dengan pukulan-pukulan tajam dan sangat cepat. Sempat saling kejar poin di interval pertama babak kedua 4-4, 8-8. Namun Tiongkok tetap mengakhirinya dengan kemenangan 11-8. Melanjutkan babak kedua, pemain Indonesia semakin kelabakan dan jauh tertinggal 15-9 untuk Tiongkok. Entah mengapa Butet/Tontowi tampak tertekan dan semakin sering melakukan eror dan Zhang Nan/Zhao Yunlei berhasil memenangkan babak kedua 21-14. Otomatis Tontowi/Liliana pulang dengan medali perak. Skor pertemuan kedua pasangan pun 6-5 untuk kemenangan Tiongkok.

Sebagai catatan, Indonesia sudah absen gelar medali emas ganda campuran Asian Games selama 7 Periode atau 28 tahun. Kekalahan kali ini memperpanjang kegagalan tim ganda campuran di Asian Games. Melihat pertandingan hari ini, cukup disayangkan apabila membandingkannya dengan pertemuan Tontowi/Liliana dengan Xu Cen/Ma Jin di semifinal kemarin (28/9) yang mana Owi/Butet tampil sangat prima dan luar biasa. Malam ini keduanya antiklimaks. Apakah mungkin karena tertekan akan banyaknya dukungan penonton Tiongkok? Bisa jadi! Karena ini pemandangan langka dan baru kali ini terjadi.

[caption id="" align="aligncenter" width="488" caption="Peringkat Indonesia di cabang Badminton Asian Games 2014 (Image:Twitter.com/@bulutangkisri)"]

Peringkat Indonesia di cabang Badminton Asian Games 2014 (Image:Twitter.com/@bulutangkisri)
Peringkat Indonesia di cabang Badminton Asian Games 2014 (Image:Twitter.com/@bulutangkisri)
[/caption]

Namun bagaimanapun, medali Perak yang dipersembahkan Liliana/Tontowi tetap menjadi prestasi membanggakan dari cabang bulutangkis dan menyelamatkan Indonesia di turnamen ini. Dengan demikian Indonesia menjadi runner-up peraih medali terbanyak di cabang bulutangkis. Dan sekali lagi selamat untuk keduanya. Semoga di turnamen selanjutnya mampu menjadi nomor satu!

Salam bulutangkis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun