Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tiga Wakil ke Final Yonex Taipei Open Grand Prix Gold, Indonesia Mulai Bangkit Lagi

20 Juli 2014   02:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:51 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vita Marissa/Shendy (image/badmintonindonesia.org)

Gelaran final US Open Grand Prix Gold 2014 pekan lalu (14/7) menjadi kabar baik bagi Bulu Tangkis Indonesia yang belakangan ini terbiasa dengan kekalahan. Vita Marissa tampil perkasa dengan mempersembahkan dua gelar sekaligus dari sector Ganda Campuran bersama Pasangannya Muhammad Rizal dan di sector ganda Puteri bersama Shendy Puspa Irawaty. Dua gelar yang diraih mengantarkan Indonesia sebagai peraih kemenangan terbanyak di ajang Grand Prix yang diselenggarakan Di New York tersebut. Kemenangan ini juga bisa disebut menyelamatkan wajah Indonesia di kancah bulu tangkis dunia. Walaupun masih setingkat di bawah Suprseries, namun tak bisa dipungkiri kemenangan tersebut tetap menjadi prestasi membanggakan.

[caption id="" align="aligncenter" width="566" caption="Vita Marissa/Shendy (image/badmintonindonesia.org)"][/caption]

Menyusul US Open, atlet-atlet Indonesia kembali bertanding di gelaran Grand Prix lainnya, yakni Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014. Berbeda dengan US Open yang mana atlet unggulan banyak yang absen, di Grand Prix dengan hadiah terbesar ini tak sedikit pemain top dunia yang turun lapangan. Pemain-pemain terbaik Tiongkok juga banyak yang turut serta memperebutkan total hadiah sebesar USD 200.000 ini. Jadi, walaupun kelasnya masih di GrandPrix, aroma persaingannya tak berbeda dengan kelas Superseries. Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014 telah dimulai sejak 15 Juli-20 Juli 2014 di Taipei Arena, Taipei.

Pada turnamen kali ini, atlet yang dikirimkan Indonesia untuk turut berlaga tak hanya atlet senior yang sudah wara-wiri di kejuaraan dunia. Squad Merah Putih juga diisi oleh beberapa pemain muda yang masih merupakan wajah baru di turnamen dunia kelas senior. Mereka diantaranya Jonathan Christie, Anthony Ginting dan Ihsan Maulana yang tampil di Tunggal Putera. Sementara itu, Hanna Ramadini menjadi pemain muda yang berlaga di tunggal puteri. Hal ini tentu saja sangat positif demi menjaga regenerasi atlet untuk masa depan.

Sayangnya, memasuki babak Semifinal yang berlangsung hari ini, Sabtu (19/7) atlet-atlet muda ini tidak tampil lagi karena kalah di babak sebelumnya. Walau hasilnya tidak maksimal, tapi penampilan atlet-atlet mudaini terbilang baik dan mampu bersaing dengan senior-seniornya. Anthony Ginting misalnya mampu bertahan dari babak kualifikasi hingga Perempat final menyisihkan pemain-pemain senior Negara lain. Sayangnya langkah menuju semifinal harus terhenti seiring kekalahanya terhadap Tunggal Jepang, Richii Takeshita. Ihsan Maulana juga tampil cukup baik di babak pertama, namun di babak kedua harus terhenti saat berhadapan dengan seniornya Simon Santoso. Sementara itu, Jonatan Christie harus pulang lebih awal karena takluk oleh Salah satu tunggal Putera terbaik Tiongkok, Unggulan kedua di turnamen ini,Wang ZhengMing. Sedangkan Hanna Ramadini tidak lolos kualifikasi. Tampaknya pemain-pemain muda ini perlu latihan lebih keras dan memperbanyak jam terbang di turnamen Internasional agar terbiasa. Hingga suatu saat nanti mampu mendulang prestasi yang lebih besar lagi.

[caption id="" align="aligncenter" width="425" caption="Anthony Ginting (foto/badmintonindonesia.org)"]

Anthony Ginting (foto/badmintonindonesia.org)
Anthony Ginting (foto/badmintonindonesia.org)
[/caption]

Walau banyak pemain Indonesia yang tumbang di babak awal hingga perempat final Jumat lalu (18/7), Indonesia masih menyisakan lima wakil yang akan berlaga di babak semifinal. Diantaranya adalah dua wakil di sector Ganda Puteri, dua wakil di Ganda Campuran dan satu wakil di nomor Ganda Putera. Di semifinal Indonesia menyisakan wakil terbanyak kedua setelah Tiongkok yang menyisakan tujuh wakil. Sementara Ganda campuran Berjaya, nomor tunggal telah gugur duluan di abbak awal.

Memperebutkan tiket ke babak puncak, Ganda Campuran Indonesia yang diwakili oleh pasangan kakak beradik Markis Kido/Pia Zubaedah mengawali pertandingan sengit menghadapi wakil Tiongkok, Liu Yuchen/Yu Xiaohan. Pertandingan kedua pasangan berlangsung alot dengan reli-reli panjang. Selisih perolehan poin pun sangat tipis dan saling bergantian mengungguli pasangan lawan. Di babak pertama, pasangan Indonesia kalah dengan skor 17-21. Memasuki babak kedua, Kido/Pia kembali menunjukkan perlawanan tangguh dan memaksa Rubber game setelah memastikan kemenangan di babak kedua dengan skor 21-19. Di babak penentuan, pertandingan semakin klimaks dan kedua pasangan seakan tak rela memberikan satu poinpun kepada lawan. Sayangnya, walau bertarung sedemikian keras Pia/Kido gagal merebut tiket final setelah kalah tipis 20-22.

Pertandingan semifinal berikutnya mempertemukan Ganda Putera Indonesia melalui pasangan Andrei Adistia/Hendra Gunawan kontra Ganda Jepang, Saeki Hiroyuki/Taohata Ryota. Sepanjang pertandingan, pasangan Indonesia terlihat sangat agresif dengan smash-smash tajamnya. Namun kegigihan pemain Jepang mampu mengimbangi permainan Andrei/Hendra. Babak pertamapun berlangsung sangat ketat dihiasi perolehan poin hingga match point yang saling bergantian di antara kedua pasangan. Babak pertama berhasil diamankan oleh pasangan Indonesia dengan skor 26-24. Memasuki babak kedua, stamina kedua pemain seakan tak ada habisnya. Pertandingan terlihat sangat seimbang dan penguasaan lapangan juga terbagi merata diantara keduanya. Pertandingan sengit di babak kedua akhirnya berhasil dimenangkan oleh Andrei/Hendra dengan skor 23-21. Tiket final pertama berhasil diamankan oleh ganda Putera Indonesia ini setelah berlaga selama 53 menit.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Greysia Polii/Nitya (foto/suluttoday.com)"]

Greysia Polii/Nitya (foto/suluttoday.com)
Greysia Polii/Nitya (foto/suluttoday.com)
[/caption]

Ganda Puteri terbaik Indonesia saat ini, Greysia Polii/Nitya Maheshwari ditantang oleh unggulan kelima dari Tiongkok melalui pasangan Tang Yuanting/Yaqiong Wang. Walau Awalnya pesimis untuk mengaharapkan kemenangan dari Ganda Tiongkok, namun kali ini Greysia/Nitya tampil sangat total dan agresif. Defense dan Service yang sempurna dari Greysia lolos dengan mulus menembus pertahanan Tiongkok. Meskipun di awal, poin dari ganda Tiongkok bertambah karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pasangan Indonesia. Akhirnya pertandingan ini berakhir dengan kemenangan Greysia/Nitya dengan skor akhir 21-16, 21-17 hanaya dalam 44 menit saja. Ini tentunya menjadi pertanda baik, mengingat sepanjang tahun ini belum pernah ganda Puteri lolos hingga babak puncak turnamen Internasional.

Laga berikutnya giliran pasangan ganda Campuran Indonesia lewat pasangan Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika yang akan memperebutkan tiket final dari pasangan Hongkong, Chan Yun Lung/Tse Ying. Sama-sama non-unggulan, kedua pasangan bermain lepas. Hasilnya, pasangan Indonesia tampil lebih tangguh hingga menaklukkan pasangan Hongkong dengan mudah 21-13, 21-16 hanya dalam 28 menit. Kemenangan ini sekaligus memastikan Indonesia akan tampil di babak final pada tiga kategori sekaligus. Yakni Ganda Putera, Ganda Campuran dan Ganda Puteri. Peluang membawa gelar semakin terbuka lebar. Di babak Final, Alfian Prasetya/Annisa Saufika akan menghadapi pasangan Tiongkok Liu Yuchen/Yu Xiaohan yang sebelumnya mengalahkan Kido/Pia.

[caption id="" align="aligncenter" width="566" caption="Alfian/Annisa ke final (foto/badmintonindonesia.org)"]

Alfian/Annisa ke final (foto/badmintonindonesia.org)
Alfian/Annisa ke final (foto/badmintonindonesia.org)
[/caption]

Wakil Indonesia yang terakhir berlaga di babak semifinal adalah pasangan Ganda Puteri yang secara mengejutkan lolos ke babak semifinal, yakni Dian Fitriani/Nadya Melati. Di semifinal mereka ditantang oleh pasangan ganda Puteri unggulan utama di turnamen ini, Yu Yang/Wang Xiaoli. Ganda Puteri Tiongkok ini tentu saja bukan lawan yang mudah bagi Dian/Nadya. Namun bagaimanapun juga,apa saja bisa terjadi di lapangan pertandingan. Jika saja Nadya/Dian menang maka dipastikan gelar ganda Puteri akan menjadi milik Indonesia. Karena pemenang dari laga ini telah ditunggu oleh pasangan Indonesia Greysia/Nitya. Dan bisa ditebak, Ganda Puteri Tiongkok ini menguasai sepanjang pertandingan. Permainan Yu Yang/Xiaoli tak mampu diimbangi oleh ganda Indonesia. Babak pertama, Tiongkok menang mudah dengan skor 21-11. Di babak kedua, Dian/nadya tetap tak bisa bangkit dan membalas kekalahan. Konsistensi Yu Yang/Wang Xiaoli membuktikan dirinya sebagai pemain segudang trophidan sukses dengan mudah menaklukkan pasangan Indonesia 21-12 hanya dalam waktu 27 menit saja. Di Final pasangan Tiongkok ini akan menjadi ‘ancaman’ serius untuk Greysia/Nitya.

Dengan demikian, Indonesia resmi mengirimkan tiga wakilnya di babak final. Prestasi yang bagus. Penampilan atlet-atlet Indonesia di turnamen ini terlihat sangat baik hingga mampu mengungguli Tiongkok dalam jumlah semifinalisnya. Ini tentu saja pertanda baik bagi bulu tangkis Indonesia. Harapan kita semoga saja performa ini tetap dijaga hingga bisa mempersembahkan gelar juara di partai puncak Minggu (20/7) besok. Walau sektor tunggal masih flop, setidaknya kategori ganda masih bisa mempertahankan kejayaan bulutangkis Indonesia di mata dunia. Mari kita doakan semoga atlet-atlet ini konsisten menunjukkan performa terbaiknya di final nanti dan di turnamen-turnamen lainnya. Salam Bulutangkis!

Dukung atlet Indonesia dan Saksikan pertandingan Final besok jam 11.00 WIB secara streaming di sini:

Streaming Yonex Taipei Grand Prix Gold 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun