[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Ilustrasi (image:nyunyu.com)"][/caption] Asyik.. Liburan telah tiba, saatnya melampiaskan semua rutinitas kantor dan aktivitas sehari-hari lainnya yang membosankan dengan memanjakan diri dan mencari hiburan. Hampir setiap orang rasanya menyukai moment liburan dan mungkin telah menjadi satu agenda yang ditunggu-tunggu sebelumnya. Tanggal-tanggal di lembaran kalender barangkali sudah dilingkari kapan saatnya liburan tiba dan berbagai rencana telah dipersiapkan jauh-jauh hari. Bagi sebagian orang yang memiliki kesibukan luar biasa berkenan dengan profesi yang dijalani, Liburan menjadi waktu yang langka dan hanya datang sesekali saja. Sebut saja hanya bisa dinikmati saat libur akhir tahun atau saat hari raya keagamaan. Untuk itu, momentum ini pasti akan dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa boleh kehilangan satu menitpun. Sehingga tak jarang kesibukan saat liburan sama dengan saat hari biasa. Bahkan badan terasa lebih lelah saat liburan daripada hari biasa. Kalau sudah begini, Liburan tak sesuai lagi dengan makna sebenarnya sebagai waktu untuk relaksasi. Beda orang, berbeda pula caranya menikmati liburan. Ada yang memanfaatkan Liburan sebagai waktu untuk berkunjung kepada sanak-saudara, ada juga yang mengejar lokasi-lokasi hiburan untuk memanjakan mata dan pikiran. Tak sedikit juga Orang yang menikmati Liburannya sebagai waktu untuk sendiri (Me Time) dengan memanjakan diri sendiri. Bisa perawatan badan hingga balas dendam dengan berdiam diri seharian di Tempat tidur sebagai ‘balas dendam’ setelah selama ini harus bangun lebih awal demi pekerjaan. Intinya semua orang melakukan hal-hal yang dirasa menyenangkan dan berusaha menghilangkan pikiran dari jenuhnya rutinitas pekerjaan biasanya. Saat mendekati hari kerja, waktupun serasa berputar lebih cepat dari biasanya. ‘Serunya’ liburan belakangan menjadi semacam syndrome yang membuat orang-orang malas untuk kembali beraktivitas. Sayangnya, Waktu tak mengenal apapun di dunia ini. Seiring berputarnya waktu, maka hari kerjapun normal kembali. Sementara itu, karena terlena dengan liburan sebagian orang memulai hari pertama kerja dengan malas-malasan. Syndrome Liburan pun terbawa-bawa hingga susah untuk kembali bekerja seperti sedia kala. Ini dikarenakan penggunaan waktu liburan yang kurang tepat dan terlalu dipaksakan. Sehingga Mood pun susah dibangkitkan kembali. Selain itu aktifitas fisik yang terlalu banyak dan terlalu sedikit (tidak seimbang) menjadikan stamina anjlok dan susah untuk kembali bangkit. Lalu, sebenarnya bagaimana cara yang tepat untuk memanfaatkan waktu liburan agar kembali fit saat bekerja? Tips di bawah ini mungkin bisa dijadikan referensi yang membantu: 1. Rencanakan Liburan dan sisakan Waktu Istirahat Liburan mungkin dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata yang lumayan jauh atau bisa jadi mengunjungi keluarga di kota lain, seperti Mudik sekarang ini. Agenda ini tentunya sangat menarik dan bisa menyegarkan pikiran dengan suasana dan udara yang baru. Menempuh jarak yang lumayan jauh dengan berlama-lama di kendaraan pastinya akan membuat fisik down. Untuk itu, sisakan lah waktu sedikitnya satu hari sebelum bekerja setelah kembali ke rumah sendiri untuk memberikan badan beristirahat. Selain itu, badan juga perlu beradaptasi kembali setelah pulang dari kota lain atau kampong halaman. Jika langsung masuk kerja keesokan hari setelah pulang liburan malam sebelumnya, maka wajar saja badan akan kelelahan sehingga produktifitas kerja akan turun. 2. Sesuaikan Kemampuan Fisik dan Kemampuan ‘Dompet’ Ini tentunya menjadi hal yang cukup Urgent. Tak ada orang yang ingin setelah pulang liburan menjadi penghuni rumah sakit karena kelelahan atau terlilit hutang, bukan?. Untuk itu,jangan memaksakan diri ke suatu tempat yang memang indah namun jauh dan terlalu ekstrem untuk kemampuan anda. Selain itu, buatlah estimasi biaya untuk liburan anda. Sesuaikan Budget sehingga pulang liburan jiwa senang dan tentram. Kalau terlilit hutang pasca Liburan, bisa jadi saat kembali bekerja anda tertekan dan terbebani akan tenggak waktu melunasi utang sehingga bekerjapun tidak konsentrasi dan nyaman lagi. 3. Jangan membuat Liburan sebagai Ajang Balas dendam Ini yang sedikit salah namun sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita. Banyak orang yang memanfaatkan masa liburan menjadi waktu untuk melampiaskan ‘kurang tidur’ selama masa kerja yang mana tiap hari terpaksa harus bangun lebih awal. Sehingga masa liburan dijadikan waktu untuk menghabiskan berjam-jam di tempat tidur. Secara tidak langsung, fisik telah dibiasakan bermalas-malasan hingga saat liburan tiba. Kebiasaan ini akan terbawa-bawa untuk beberapa hari, terlambat kerja dan mengantuk di tempat kerja akan menjadi hasilnya. 4. Berikan Waktu untuk Evaluasi produktivitas sebelum dan rencana sesudah Liburan Liburan bukan berarti melupakan secara total profesi anda, terlebih liburan panjang. Jika Ya, bisa-bisa anda lupa juga Jobdesc ketika masuk kerja kembali (amnesia.. hehe). Luangkanlah satu atau dua hari sesuai lamanya masa libur anda untuk mengadakan evaluasi diri dan prestasi kerja yang telah dilakukan. Seberapa sukses target yang anda canangkan sebelum liburan dan jangan lupa tetap tulis apa target yang ingin dicapai nantinya. Dengan demikian etos kerja anda akan terjaga dan ketika masuk kerja kembali, anda akan semangat karena memiliki target yang jelas. 5. Rencanakan Liburan selanjutnya Agar tidak terlalu kecewa dengan cepatnya Liburan berakhir dan agar memompa semangat kembali untuk bekerja, membuat rencana liburan mendatang bisa jadi berpengaruh baik dalam meningkatkan Mood. Dengan demikian, anda akan kembali Fit dan antusias untuk melakukan rutinitas karena termotivasi menunggu datangnya liburan kembali. 6. Ikhlas Sadarlah bahwa Liburan itu hanya sementara dan untuk kembali melangsungkan hidup tentunya sebagai manusia yang diberikan akal budi haruslah memanfaatkannya untuk bekerja. Anggap saja liburan hanya selingan singkat dan Bekerja lah yang menjadi hal utama diatasnya. Iklaskan liburan dan jangan menganggap masa kerja sebagai malapetaka atau hal yang menijikkan. Nikmatilah pekerjaan kembali, maka pekerjaan itu akan semakin mudah dan niscaya rezeki akan semakin ramah kepada kita. Jika rezeki ramah, maka lIburan selanjutnya akan semakin mewah dan asyik. Demikianlah beberapa tips yang mungkin berguna untuk diterapkan dalam melawan syndrome malas-malasan pasca liburan. Usai liburan, menghadapi masa kerja memang lumayan berat, namun jika dinikmati pasti akan terasa mudah. Jadi karena mau tak mau harus dilakukan juga demi nama tanggungjawab, maka lebih baik dilakoni dengan hati gembira sehingga hasilnyapun akan melimpah kemudian. Selamat berlibur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H