[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Ilustrasi By kompas.com"][/caption]
Dewasa ini volume tindakan kriminalitas memang sangat besar dan hampir setiap hari menghiasi pemberitaan di berbagai media tanah air. Kriminalitas beragam yang terjadi di sela-sela kehidupan masyarakat memang menjadikan kekhawatiran tersendiri dan memaksa kita untuk lebih waspada dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Entah karena kualitas kehidupan masyarakat yang masih jauh dari kata bahagia atau mungkin karena masih ada juga orang-orang yang telah terbiasa melakukan tindakan kejahatan sepertinya menjadi pendukung eksisnya berita-berita kriminal di berbagai media.
Berbagai modus baru kejahatan naik ke permukaan seakan menunjukkan betapa banyaknya ide yang dilakukan para kriminal ini untuk mengelabui mangsa untuk selanjutnya mengeksploitasi mereka. Mulai dari penipuan online, pemerkosaan melalui media sosial bahkan modus pura-pura tertidur di angkutan umum yang berujung pada pelecehan seksual penumpang perempuan sempat menggegerkan arus pemberitaan. Dan baru-baru ini modus kriminalitas yang baru adalah perampokan dengan memanfaatkan taksi Express putih modifikasi yang telah memunculkan beberapa korban di Ibu Kota Jakarta. Berhubung kasus yang naik ke permukaan ini melibatkan taksi putih sebagai operasi kejahatan dan masih berkeliaran sampai sekarang sehingga disebut Siluman Putih.
Ketakutan, sedih dan merasa terancam itulah mungkin yang dirasakan oleh RP, seorang karyawati yang menjadi salah satu korban kejahatan ini. Bayangkan saja, di tengah pekatnya malam RP terjebak dalam taksi yang ternyata berisi para kriminal. RP yang pulang malam dari kantornya pada 1 Desember 2014 mungkin ingin segera tiba di rumahnya hingga tidak berpikiran aneh-aneh ketika memutuskan untuk naik taksi sendirian, apalagi tindak-tanduk sopir tidak mencurigakan. Malangnya, baru beberapa menit taksi tersebut meluncur tiba-tiba RP dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba muncul dari kursi belakang (dari balik bagasi) dan langsung menodongkan pisau sebagai ancaman untuk memeras RP.
Tak hanya itu, si supir yang awalnya bersikap normal ternyata merupakan bagian dari aksi tersebut. Sembari rekannya mengancam RP, Si supir malah mengarahkan taksinya ke suatu tempat yang sepertinya sudah direncanakan dan sesampainya di sana, beberapa pria lain turut masuk ke taksi. Bisa dibayangkan betapa takutnya RP, sebagai wanita yang tengah berada dalam situasi mencekam lengkap dengan ancaman beberapa pria. Alhasil barang berharga milik RP seperti Ponsel iPhone 5S, laptop, kalung emas, serta isi kartu ATM berhasil digasak oleh pelaku. Beruntungnya, RP akhirnya diturunkan dengan selamat di tengah jalan. Tak hanya RP, perempuan lain berinisial RW juga mengalami hal yang sama di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Dan mungkin masih banyak lagi kasus yang belum terungkap. Baca Kasus selengkapnya di Yahoonews.com
[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Ilustrasi By Blogspot.com"]
Sementara itu, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mobil yang digunakan pelaku merupakan mobil sedan putih yang dimodifikasi mirip taksi Express dan pelakunya kemungkinan besar orang yang sama. Seperti penuturannya:
"Kita sudah cek ke pool nomor mobil itu, cuma bukan mobil taksi yang bersangkutan. Diduga ada modifikasi. Mobil sedan putih dimodifikasi mirip Express. Kita gunakan hasil olah TKP, Diduga kuat pelakunya sama. Saat ini kami terus melakukan pendalaman,”tuturnya
Tak hanya Polda Metro, Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali juga turut serta mengadakan investigasi akan kasus ini. Senada dengan Rikwanto, Herwan juga menduga kuat mobil yang digunakan pelaku adalah duplikasi karena setelah melakukan pengecekan terhadap armadanya, di jam yang sama terjadinya kasus tersebut taksi dengan nomor yang sama sedang berada di tempat lain. Bahkan kedua taksi bernomor DP 8012 dan DP 8015 yang dipakai pelaku saat kejadian juga sudah dipasangi sekat besi. Dan guna menjaga keselamatan penumpang, pihak Express akan segera membentengi taksinya dengan sekat besi pada bagasi dan jok.
Peristiwa malang yang dialami oleh RP dan RW sekali lagi menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tetap waspada di mana pun dan kapan pun. RP mungkin saja terburu-buru sehingga kurang mengamati struktur dari taksi tersebut dan hal ini lumrah terjadi kepada kita semua. Namun melalui kejadian ini, ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan sebelum berani untuk keluar di malam hari sendirian khususnya bagi kaum perempuan.
1. Periksa bagasi taksi dan interior taksi
Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua apalagi di malam hari apabila menaiki taksi. Mungkin dulu tidak terpikir karena kasus seperti ini baru saja muncul. Maka demi kenyamanan dan keselamatan mungkin tak salah jika lebihprotective lagi. Siapa tahu ketika dibuka ternyata ada seseorang di sana. Seram kan? Jadi pastikan Bagasinya Jonk!
Sebelum duduk perhatikan juga ID Card yang digunakan driver dan pastikan kartu pengenalnya sesuai dengan orangnya.
2. Usahakan taksi pesanan
Dengan memesan taksi dari operatornya langsung pastilah akan lebih aman. Karena supir yang dikirim pastinya sudah bisa dijamin aman dari kriminalitas. Asalkan menelepon ke nomor yang benar. Untuk daftar shuttle tentunya sudah tersedia di website masing-masing taxi. Dan jangan lupa, catat nomor taksi dandriver-nya. Jika terjadi sesuatu bisa dituntut kemudian hari ke perusahaannya. Dan pastinya pilihlah taksi yang benar-benar sudah memiliki citra pelayanan yang bagus.
3. Aksesoris jangan berlebihan
Ini sebenarnya tak hanya naik taksi saja ya, ke kantor juga rasanya tidak perlu memakai kalung emas atau aksesoris berlebihan. Apalagi ada kemungkinan akan pulang malam hari akan sangat berbahaya. Jangankan orang jahat, kadang orang awam pun bisa tergugah untuk melakukan tindak Kriminal ketika melihatnya. Sebisa mungkin usahakan agar kita tak mengundang situasi yang bisa mengancam diri sendiri. Dan menaiki taksi pilihlah tempat yang ramai/terang benderang.
4. Siapkan uang recehan.
Ini salah satu penyakit supir taksi, walau tak semua. Terkadang entah sengaja atau tidak, si supir seringkali tidak mempunyai uang kembalian sehingga mau tidak mau Penumpang harus merelakan kembaliannya. Kalau seribu atau lima ribu tidak apa-apa, nah kalau 20 ribu? Hmm..
5. Fokus ke tujuan
Walaupun sudah menyebutkan tujuan akhir dan si supir sudah mengerti, jangan langsung percaya seratus persen hingga lalai sampai ketiduran. Tetaplah fokus dan manfaatkan gadget seperti aplikasi GPS sehingga kita tahu apabila sewaktu-waktu si supir melenceng dari trayeknya. Tetaplah waspada!
6. Jangan naik taksi sendirian
Sebisa mungkin usahakan agar tidak sendirian naik taksi. Jika sudah terlalu larut di kantor dikarenakan pekerjaan, mintalah agar dijemput suami atau pacar. Kalau masih jomblo, mintalah dijemput sama gebetan. Hahaaa…
[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="Image By Xl.co.id"]
Demikianlah beberapa hal kecil yang perlu kita perhatikan sebelum mempercayakan taksi sebagai tunggangan ke tempat tujuan. Dengan harapan semoga saja peristiwa nahas yang dialami RP dan RW tidak terulang. Jadi waspadalah… Waspadalah…!
Berita Terkait:
Express Berencana Laporkan Pelaku Perampokan di Taksi Putih
Polisi: Taksi Putih yang Digunakan untuk Merampok Bukan dari Express Group
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H