[caption id="" align="aligncenter" width="425" caption="Ekspresi Kemenangan ANGGIA/DELLA (image/badmintonindonesia.org)"][/caption]
Selama ini, Tim Puteri Bulutangkis dunia yang didominasi oleh Tiongkok dan Korea mungkin memandang sebelah mata atlet Puteri Indonesia. Hal ini tak mengherankan mengingat penampilan tim putri di turnamen Bulutangkis dunia belum dapat berbicara banyak, setiap bertemu wakil dari Tiongkok, srikandi bulutangkis Indonesia harus menelan pil pahit kekalahan. Kabar baik kemenangan tim Puteri hanya terdengar dari kejuaraan Grand Prix yang gengsinya di bawah superseries, dimana atlet yang bertanding bukanlah atlet unggulan. Namun, di medio 2014 ini tim putri Tiongkok, Korea Selatan dan negara-negara pecinta Bulutangkis harus mulai awas terhadap perkembangan permainan yang ditunjukkan oleh Tim Puteri Indonesia, utamanya sektor Ganda.
Diawali dari kemenangan Greysia Polii/Nitya Maheswari dari salah satu ganda Puteri terbaik Tiongkok Yu Yang/Wang Xiaoli di turnamen Grand Prix Gold Taipei bulan lalu. Ganda Puteri Indonesia kembali menunjukkan kemampuannya dalam olah Raket di Kejuaraan bergensi perebutan gelar Juara dunia yang tengah berlangsung di Koppenhagen, Denmark sejak 25-31 Agustus 2014. Di babak kedua yang berlangsung pada 27/8, pasangan non Unggulan Anggia/Della tampil memukau sekaligus membuat penonton di arena histeris atas kemenangannya dari Unggulan Utama yang berasal dari Tiongkok, Bao Yixin/Tang Jinhuadua set langsung 21-14,21-18. Kemenangan yang tidak diprediksi ini sekaligus mengubur mimpi sang ganda nomor wahid tersebut untuk memenangi Kejuaraan Dunia tahun ini.
Di babak 16 besar yang diselenggarakan pada Kamis,( 28/8) Anggia/Della kembali tampil luar biasa dengan menundukkan unggulan ke limabelas asal Tuan Rumah, Denmark Line Kruse/Maria Roepke juga melalui straight game 21-19,21-12. Kemenangan ini sekaligus mengamankan satu tiket Indonesia ke babak Perempat Final (Quarter Final). Di Perempat Final yang akan dilaksanakan Jumat (29/8) sore waktu setempat, Anggia/Della telah ditunggu oleh ganda Tiongkok Lainnya yang diunggulkan di posisi kelima, Tian Qing/Zhao Yunlei. Tak ada ganda Tiongkok yang tidak perkasa dan cekatan. Cara bertanding yang sama dan skill yang merata membuat tim Putri Tiongkok merajai peringkat terbaik dunia. Namun, melihat performa Anggia/Della yang menaklukkan Unggulan Utama bukan tidak mungkin tiket menuju semifinal akan aman oleh keduanya. Jika konsisten saja, Anggia/Della mungkin bisa cetak sejarah di Kejuaraan Dunia kali ini.
Ganda Puteri terbaik Indonesia, Greysia Polii/Nitya Maheswari yang diunggulkan di posisi kesepuluh juga menorehkan prestasi luar biasa. Bertanding di babak 16 besar dengan menghadapi Wakil Tuan Rumah sekaligus Unggulan kedua di turnamen ini. Greysia/Nitya sukses menuntaskan permainan Christinna Pedersen/Kamilia Ryther Juhl melalui straight game 21-15,21-19. Kemenangan dari ganda kebanggaan benua Biru ini sekaligus membuktikan bahwa permainan ganda Putri Indonesia sedang mengalami perkembangan yang luar biasa. Di babak perempat final, Greysia/Nitya akan berhadapan dengan Ganda Putri Jepang yang diunggulkan di Posisi ketujuh melalui pasangan Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda. Dari segi penampilan kedua pasangan memiliki kualitas yang sama dan sangat besar kemungkinan Greysia/Nitya untuk lolos ke babak semifinal mengingat kualitas permainannya akhir-akhir ini yang memukau. Jika saja mulus, maka terbuka kesempatan untuk All Indonesia Finalis di partai Puncak Kejuaraan Dunia ini. Moment langka yang sangat ditunggu Penulis.
Selain kedua ganda Puteri tersebut, Tunggal Putera satu-satunya Tommi Sugiarto juga lolos ke babak Quarter Final. Tommi sukses menaklukkan Unggulan ke 9, Hu Yun melalui straight Game 21-10, 21-11. Tidak ada kesulitan sama sekali bagi Tommi untuk memenangkan pertandingan yang hanya berlangsung selama 34 menit ini. Tommi dengan smash-smash tajam dan servis yang mulus belum mampu diimbangi oleh Hu Yun. Di QF, Tommi akan ditantang oleh pemain non Unggulan Eric Pang. Tentu saja besar kesempatan Tommi untuk mengamankan tiket ke semifinal. Lee Chong Wei dan Chen Long adalah lawan setimpal untuk Tommi yang diunggulkan di posisi lima.
Ganda Campuran Indonesia juga turut serta mengamankan tiket ke babak QF melalui pasangan muda Praveen Jordan/Debby Susanto yang sukses menaklukkan ganda Rusia non unggulan Anatoily Yatstev/Evgeniya Kosetskaya 21-17, 21-14. Sebagai satu-satunya wakil ganda Campuran Indonesia yang tersisa, tentu saja besar harapan agar Debby/Jordan mampu mempertahankan gelar juara yang tahun lalu milik Indonesia melalui Liliana/Tontowi. Di babak QF, Ganda Campuran Indonesia ini telah ditunggu oleh lawan yang sangat tangguh, Wakil Tuan Rumah yakni pasangan Joachim Nielsen/Christinna Pedersen yang bertengger di Unggulan ketiga. Butuh stamina luar biasa bagi Jordan/Debby untuk bisa lolos dari hadangan ganda Denmark yang juga memenangkan Indonesia Open 2014 ini. Semoga saja terjadi kejutan, seperti di ganda Puteri.
Angga Pratama/Ryan Saputra menambah koleksi tiket kelima Indonesia ke babak Perempat final melalui nomor Ganda Putera setelah sukses membekuk perlawanan Thailand, Wannawat Ampunsuwan/Patiphat 21-19,21-12. Walau sempat kelabakan di babak pertama, ganda Putera pelapis Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ini mampu menyudahi pertandingan hanya dengan 33 menit. Di babak QF, Angga/Ryan akan berhadapan dengan lawan yang lebih tangguh asal Korea Kim Ki Jung/Kim Sa Rang, Unggulan kelima di turnamen ini. Semoga saja Angga/Ryan bisa melaju ke babak selanjutnya.
Dari sembilan wakil Indonesia yang lolos ke 16 besar, hanya lima yang sukses melaju ke Quarter Final. Empat wakil lainnya, yakni Tunggal Puteri yang diwakili oleh Lindaweni Fanetri kandas oleh unggulan kelima asal korea, Sung Ji Hyun 21-10,21-16. Ganda Campuran Ricky/Richie takluk oleh unggulan utama asal Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-15,21-14. Ganda Putera Markis Kido/Marcus Fernaldi juga kandas oleh ganda Putera Tiongkok Liu Xiaolong/Qiu Zihan 21-17,13-21,21-16. Perjuangan keras markis/marcus tak sanggup mengamankan tiket Quarter Final. Sementara itu, Ganda terbaik kedua Indonesia Pia Zebadiah/Rizky harus angkat koper lebih cepat setelah gagal menaklukkan ganda Korea, Unggulan Keenam Jang Ye Na/Kim Seo Yeong. Pia/Rizky yang diunggulkan di posisi 11 kalah melalui straight game 18-21,13-21
Menyimak pertandingan demi pertandingan yang akan berlangsung ini seperti menjadi suatu pertaruhan kehormatan Indonesia di kancah bulutangkis dunia. Tahun lalu, dua gelar dimenangkan oleh Indonesia, tentu saja kita berharap semoga tahun ini wakil Indonesia mampu mempersembahakan jumlah gelar yang sama atau bahkan lebih. Semangat atlet Indonesia! Doa masyarakat mendukung kalian! Salam bulutangkis.
Artikel sebelumnya:
Ganda Putri INA Tampil Memukau di Li Ning BWF World Championships 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H