[caption id="" align="alignnone" width="566" caption="Simon Santoso dan Lee Chong Wei (badmintonindonesia.org)"][/caption]
Kejutan besar datang dari kejuaraan Bulutangkis Singapore Open Superseries 2014 yang diadakan di National Indoor Stadium, Singapura, Minggu (13/4), Simon menang dua set langsung, 21-15, 21-10 dalam waktu 48 menit. Tak tanggung-tanggung, Lee Chong Wei menjadi lawan yang dibekuknya pada babak akhir Singapore Open tahun ini. Tunggal putera terbaik dunia ini akhirnya mendapatkan kekalahan perdananya tahun ini setelah pada kejuaraan-kejuaraan sebelumnya selalu memenangkan gelar di sektor tunggal Putera. Siapa sangka, Simon Santoso yang tidak diunggulkan dan harus melewati babak kualifikasi untuk kejuaraan ini tampil mengejutkan dengan menjadi yang terbaik. Tak butuh waktu lama, dengan straight set game, Lee Chong Wei harus mengakui keperkasaan Simon dengan skor 21-15,21-10.
Pada babak final Singapore Open Superseries 2014, Indonesia mengirimkan tiga wakil. Di sektor Ganda Campuran terjadi All Indonesia Final oleh Tontowi Ahmad/Liliana Natsir dan Riky Widianto/Richi Dili Puspita. Seperti biasa, pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Owi/Butet selalu menjadi penyelamat wajah Indonesia di mata dunia. Kali ini ganda campuran terbaik kedua dunia ini berhasil mempertahankan gelarnya seperti tahun lalu. Kematangan permainan keduanya dengan jam terbang yang sudah tinggi terbukti dengan kemenangannya menghadapi junior yang bahkan baru kali ini lolos ke babak final kejuaraan superseries. Perolehan skor akhir 21-15, 22-20 menobatkan Liliana (Butet)/Owi(Tontowi) meraih medali emas.
Sementara itu, nomor Tunggal Putera ditandingkan sebagai pertandingan penutup di babak Final. Menghadapi Lee Chong Wei tentunya pertemuan paling sulit bagi atlet tunggal putera saat ini. Konsistensi dan teknik bermain yang stabil membuat Lee Chong Wei dalam tiap kejuaraan yang diikutinya selalu tampil sebagai pemenang. Maka tak heran, sebagian besar masyarakat pecinta bulu tangkis memprediksikan kemenangan Atlet Malaysia ini saat akan berhadapan dengan Simon. Tetapi Simon tampil tanpa beban dan kemenangannya di Malaysia Open Grand Prix Gold beberapa waktu lalu sepertinya mampu menaikkan kepercayaan dirinya. Kejutanpun dimulai saat di babak pertama, Simon Unggul dengan skor 11-8 untuk jeda pertama. Smash-smash tajamnya berhasil menyudahi babak pertama dengan keunggulan skor 21-15. Lee Chong Wei tampak terkejut dengan totalitas permainan Simon Santoso. Keluar dari Pelatnas di Januari 2014 lalu sepertinya memotivasi Simon untuk menunjukkan kembali performa terbaiknya, di babak kedua Simon tampil ganas dengan mengakhiri permainan Lee Chong Wei 21-10. Lee Chong Wei tampak tak berdaya menghadapi dominasi Simon. Indonesia mendapatkan gelar kedua di Singapore Open Superseries 2014 kali ini.
Kemenangan Simon dengan skor yang cukup meyakinkan ini tak hanya mengejutkan penonton. Bahkan Lee Chong Weipun menyampaikan rasa ketidakpercayaannya, seperti dikutip dari badmintonindonesia.or, ” Saya cukup kaget dengan kebangkitan Simon. Ia tampil sangat percaya diri,” jelas Lee Chong Wei
Dalam pertandingan olahraga memang selau tidak tertebak, apa saja bisa terjadi. Keberhasilan Simon Santoso ini juga menjadi kejutan yang sudah seharusnya mampu meningkatkan kepercayaan diri tim Thomas Cup Indonesia yang akan diadakan Mei nanti di New Delhi,India. Walaupun ganda terbaik dunia yang dimiliki Indonesia saat ini, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tak mampu memberikan gelar di ajang ini. Tapi setidaknya kemenangan Simon yang tak terduga menjadi penawar bagi Indonesia.
Simon santoso memang bukan pemain Pelatnas lagi. Setelah banyak mengalami cedera dan performanya yang semakin menurun dengn minimnya prestasi, Ia diharuskan mengundurkan diri terhitung sejak 17 Januari 2014. Pernah menjadi pemain tunggal terbaik ketiga dunia (26 Agustus 2010) dan memenangkan medali emas SEA GAMES 2009 dan 2011 membuktikan bahwa Simon Santoso masih Berjaya hingga sekarang. Absennya Simon Santoso dalam beberapa kejuaraan membuat rangkingnya di BWF juga kian menurun dan bahkan terlempar dari posisi 100 besar terbaik dunia. Kini, Simon Santoso bercokol di posisi 52 dunia versi BWF (update 10/4/2014). Kemenangannya di kejuaraan ini pastinya akan kian mengangkat pamor dari Simon Santoso.
Kejuaraan Thomas Cup akan diselenggarakan sebulan lagi. Semoga saja kemenangan Simon menghadapi Chong Wei menjadi pertimbangan khusus bagi PBSI untuk mengikutsertakannya, mengingat prestasi tunggal putera utama (Tommi Sugiarto, Dyonisius Hayom Rumbaka atau Wisnu Yuli) yang tidak terlalu spesial sepanjang tahun ini. Lagipula pengalaman Simon Santoso memperkuat tim Thomas sejak 2004-2010 cukup menjadi bukti kematangan mental bertanding dan memperkuat tim Merah Putih. Akhirnya semoga saja kemenangan ini mampu dipertahankan dan Simon santoso konsisten dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H