Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kak Seto mendadak sebut JIS aman dan Berkualitas. Serius?

26 April 2014   09:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seto Mulyadi mengunjungi JIS (metrotvnews.com)

[caption id="" align="alignright" width="560" caption="Seto Mulyadi mengunjungi JIS (metrotvnews.com)"][/caption]

Berita mengenai pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta International School (JIS) masih hangat bergulir. Bahkan kian hari muncul permasalahan-permasalahan baru yang membongkar kebobrokan sekolah mahal ini. Korban yang semula hanya satu orang, kini bertambah dan makin memperburuk citra sekolah. Tak hanya itu, tidak adanya Izin dari penyelenggaraan Taman Kanak-kanak (Pre School) di JIS semakin membuktikan betapa buruknya manajemen dan administrasi bahkan pengakuan pihak sekolah yang tidak menahu tentang rekam jejak seorang predator pedeofil buruan Biro Investigasi Federasi Amerika Serikat (FBI), William Vahey yang bekerja di sekolah ini selama sepuluh tahun jelas menunjukkan system pendidikan buruk dengan perekrutan pengajar yang tidak aman. Secara singkat, kasus sodomi yang dialami oleh murid TK JIS berinisial A (6 tahun) beberapa pekan lalu menjadi lampu terang terbongkarnya sisi buruk sekolah internasional ini.

Mencuatnya kasus pelecehan seksual yang selama ini tertutup rapat di JIS tentunya atas laporan orangtua korban kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Polda Metro Jaya. Kasus ini berujung pada proses hukum setelah sebelumnya orang tua korban tak mendapat respon baik dari pihak sekolah saat mendiskusikan hal ini. Kini pihak JIS harus menghadapi tuntutan kerugian jutaan dolar dari Orangtua korban dan bahkan kelangsungan masa depan sekolah tersebut yang citranya telah bernoda.

Kejadian ini memang bukan hal yang sepele. Pelecehan seksual yang dialami A, tak sekedar mimpi buruk biasa yang bisa lupa sekejap. Lebih dari itu, peristiwa ini bisa jadi berakhir dengan trauma yang takkan lupa selamanya. Apalagi korban juga terinfeksi virus herpes. Maka tak heran, jika orang tua korban sebegitu antusianya menuntut agar kasus ini diselesaikan dengan tuntas dan semua pelaku dapat ditindak tegas. Karena takkan ada orang tua yang rela masa depan anaknya tak sempurna akibat mengalami hal-hal buruk semacam kasus ini. Maka, walaupun diterpa banyak ancaman dan terror yang membuat Orang tua korban sampai melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), tak jua membuat niat orang tua korban gentar untuk menguak kebenaran.

Pelecehan seksual di JIS ini juga menjadi satu tamparan keras bagi Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan. Selain menunjukkan ketidaknyamanan belajar di Indonesia, kasus ini juga menunjukkan Kemenbud yang kecolongan karena TK JIS mampu bertahan selama beberapa tahun walaupun tanpa izin  dari pemerintah. Kurangnya pengawasan dari Kemenbud bisa jadi salah satu penyebab TK JIS bisa eksis tanpa Izin. Persoalan JIS pun kini menyangkut banyak hal dan menyedot perhatian nasional.

Tidak sedikit masyarakat yang prihatin terhadap korban pelecehan seksual JIS. Bahkan tak sedikit juga yang menuntut agar sekolah ini segera ditutup. Beberapa tokohpun mengutarakan pendapatnya tentang kasus ini. Diantaranya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M.Nuh yang menilai kasus ini sebagai pelecehan kemanusiaan dan telah merusak masa depan anak dan bahkan M.nuh menilai kasus ini lebih serius daripada permasalahan Ujian Nasional. Seperti dikutip dari okezone.com: "Ini harus dituntaskan betul karena persoalan JIS jauh lebih berat secara substansi dibandingkan naskah UN yang terlambat tahun lalu. UN itu urusan teknik dan manajemen. Kalau JIS menyangkut nilai-nilai kemanusiaan yang sangat fatal," ujar M Nuh di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2014).Lihat beritanya di sini: M.Nuh: Kasus JIS lebih berat dibandingkan keterlambatan UN 2013

Tak jauh berbeda dengan Mendikbud, Menteri kesehatan,Nafsiah Mboi juga menilai kasus ini adalah kasus yang teramat keji dan harus dituntaskan secepatnya. "Kekerasan seksual pada anak TK JIS itu adalah sebuah perbuatan yang sangat keji. Itu kan perbuatan kriminal sehingga pelaku harus dihukum dengan seberat-beratnya," tutur Nafsiah pada Press Conference terkait HIV/AIDS pada Wanita yang diadakan di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan,pada Jumat (25/4/2014) (palingaktual.com)

Mungkin sebagian besar masyarakat juga setuju kepada dua pejabat negeri ini. Kasus pelecehan terhadap anak memang tindakan criminal yang harusnya dihukum seberat mungkin. JIS sebagai pihak yang bertanggungjawab penuh terhadap kasus ini juga sudah sepantasnya kooperatif dan harus bertindak bijak. System pengamanan dan pengawasan siswa yang gagal dilakukan oleh pihak JIS terbukti dengan  terjadinya kasus ini. Sekolah yang harusnya tempat berlindung sekaligus belajar untuk anak malah berubah menjadi terror pedeofil anak-anak.

Salah satu tokoh yang menjadi sorotan akan kasus-kasus yang menimpa anak-anak adalah Seto Mulyadi. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak yang akrab dipanggil Kak Seto ini memang seorang pemerhati anak yang selalu peka terhadap kasus-kasus yang menimpa anak-anak Indonesia. Pelecehan seksual yang dialami anak TK di JIS juga mendapat perhatian khusus dari Seto. Senada dengan M.Nuh dan Nafsiah Mboi, Kak Seto juga menjadi salah satu pihak yang mengutuk kasus JIS. Kak Seto sangat menyayangkan keteledoran Guru-guru JIS yang kurang mengawasi anak-anak TK disana. “Sangat disayangkan guru-guru di JIS tidak ada feeling dengan perilaku anak yang ketakutan jika harus ke toilet, atau ada anak yang tidak mau ke toilet," paparnya seperti dikutip dari Tribun news. Lebih jauh Ia juga mengaitkan kasus tersebut dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia "Karena berdasarkan UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, setiap anak wajib dilindungi oleh pengelola sekolah, baik guru, satpam, pegawai kebersihan dan lainnya," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto itu, Kamis (17/4/2014). Baca beritanya di Kak Seto Sesali Sikap Guru JIS Terkait Pelecehan Seksual Anak

Pendapat dari Seto Mulyadi terasa sangat kontras dengan apa yang diutarakannya ke media beberapa waktu lalu. Sebagai pemerhati anak, pendapat ini juga sangat disayangkan. Menjabat sebagai ketua Komnas Perlindungan anak harusnya Seto lebih hati-hati berkomentar. Tetapi entah mengapa Seto mendadak menjadi pahlawan JIS yakni orang pertama yang melakukan pembelaan secara terang-terangan kepada JIS. Jika benar JIS berhasil mencetak anak yang serdas secara emosional dan spiritual maka tidak mungkin anak-anak korban pelecehan disana berdiam diri dan bungkam. Klaim Seto yang menyatakan JIS nasionalis hanya dengan melihat beberapa foto siswa yang mengenakan pakaian adat Indonesia juga terasa dipaksakan. Bagaimana bisa hanya melihat foto saja, tiba-tiba langsung melunak begitu? Lebih parah lagi, Seto menilai desain toilet yang cukup tersembunyi itu aman. Pernyataanya “….Awal dari design tersebut kan tidak ada rencana adanya tindak kekerasan. Kalau nantinya akan ada dampak tertentu maka ini yang harus diperhatikan sangat konyol. Siapa yang mengharapkan kekerasan? Makanya ada antisipasi kan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diharapkan? Ada apa dengan Seto?

Sebenarnya pendapat dari Seto Mulyadi tidak terlalu penting jika Ia tak menjadi Ketua Komnas Perlindungan anak, tetapi sebagai tokoh yang harusnya melindungi anak-anak dan membela kasus anak, Seto seharusnya memberikan ketenangan dan ikut menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Sangat disayangkan Seto malah melindungi pihak JIS.

Akhirnya semoga saja kasus ini segera menemui titik terang. Satu yang pasti, Seto berhasil membuat Tim Carr (kepala sekolah JIS) tersenyum lebar. Seperti pernyataannya kepada media usai kedatangan Seto Mulyadi "Kak Seto datang memberi saran-saran yang bagus tentang perlindungan anak. Dia memberikan saran yang bijak. Dia seorang yang bijaksana," katanya (merdeka.com).

Referensi: http://www.merdeka.com/peristiwa/kak-seto-malah-sebut-kondisi-tk-jis-aman.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun