Kejuaraan dunia Bulutangkis U-19 atau Junior World Championship2014 (JWC 2014) tengah diselenggarakan di Alor Setar, Malaysia. Kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi untuk atlet di bawah umur 19 tahun ini diadakan mulai 7/4/2014 hingga 18/4/2014 mendatang. Indonesia sebagai salah satu squad kuat bulutangkis dunia juga percaya diri mengirimkan 24 atlet wakilnya untuk berlaga memperebutkan piala Suhandinata. JWC 2014 memainkan nomor beregu campuran serta nomor perseorangan yang terdiri dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Semenjak diadakan tahun 1992 dan tahun 2000 untuk kategori Beregu, Indonesia belum pernah sekalipun memenangkan piala Suhandinata. Tetapi untuk kategori individu Indonesia pernah meraih emas di tahun 2011-2012 untuk ganda Campuran, dan 1992 untuk tunggal Puteri dan ganda Putera. Kemenangan di turnamen ini didominasi oleh Republik Rakyat Tiongkok (China).
Tahun ini, tim merah Putih menjadi unggulan ketiga di bawah Korea Selatan dan China. Untuk individu, Tunggal Putera Indonesia sekaligus tunggal putera junior terbaik dunia, Jonatan Christie menjadi unggulan pertama. Untuk nomor lainnya, Indonesia hanya di posisi 3 untuk ganda Puteri,peringkat 4 untuk ganda campuran, 23 untuk Tunggal Puteri dan ranking 15 untuk Ganda Putera versi BWF (bwf.tournamentsoftware.com). kategori selain Tunggal Putera didominasi China, seperti biasanya.
Kejuaraan ini diikuti oleh 35 negara dengan atlet-atlet terbaiknya. Berikut ini Pembagian Grup World Junior Championships 2014 Malaysia:
Grup W1: Korea, Singapura, Mongolia, Botswana
Grup W2: Thailand, Rusia, Afrika Selatan, Belanda
Grup X1: Indonesia, Jerman, Kanada, Srilanka
Grup X2: Hongkong, Bulgaria, Makau, Filipina, Republik Ceko
Grup Y1: Jepang, Prancis, Armenia, Spanyol
Grup Y2: China Taipei, Denmark, Inggris, Mesir, Afghanistan
Grup Z1: China, Vietnam, Amerika Serikat, Slovenia
Grup Z2: Malaysia, India, Uzbekistan, Zambia, Australia
Mengawali babak penyisihan grup, di hari pertama (7/4/2014), Indonesia tampil perkasa menghadapi Srilanka. Tampil meyakinkan dengan skor telak 5-0. Poin pertama disumbangkan oleh Anthony Sinisuka Ginting dari tunggal Putra menghadapi Dias Sachin Premashan, 21-10, 21-9. Tunggal puteri, Ruselli Hartawan mengikuti langkah Ginting setelah menaklukkan Kavindika Birnari De Silva, 21-10, 21-11. Pasangan ganda putra Althof Baariq/Reinard Dhanriano tak mau kalah dengan mengandaskan permainan wakil Sri Lanka, Goonethileke Buwenaka/Dias Sachin Premashan, 21-18, 14-21, 21-10. Poin keempat ditambahkan oleh ganda Puteri, Apriani Rahayu/Jauza Fadhila Sugiarto menumbangkan Ilmee Waragana De Silva/Kavindika Birnari De Silva, 21-16, 21-4. Kemenangan babak pertama disempurnakan oleh Ganda Campuran Rafiddias Akhdan Nugroho/Zakia Ulfa kontra Goonethilleke Buwaneka/Thilini Promodika Hendalewa, 21-17, 21-17.
Di hari yang sama, pada pukul 15.30 waktu setempat di Stadion Sultan Abdul Halim,Malaysia. Tim merah putih melanjutkan babak kedua menghadapi skuad Kanada. Keunggulan Indonesia di atas kertas untuk grup X1, semakin jelas terlihat dari kemenangan beruntun dengan skor yang sama saat menghadapi Sri Lanka, 5-0. Tunggal Putera diwakili oleh Muhammad Bayu Pangisthu mengandaskan permainan wakil Kanada, Jonathan Lai 21-6, 21-6. Kemenangan ini disusul oleh Tunggal Puteri, Fitriani vs Brittney Tam 21-14, 22-20. Ganda Putera memberikan poin ketiga melalui permainan Clinton Hendrik Kudamasa/Muhammad Rian Ardianto vs Ty Lindeman/Austin Bauer 21-13, 21-15. Ganda Puteri tak mau kalah, tampil memukau dengan kemenangan Rosyita Eka Putri Sari/Sinta Arum Antasari vs Takeisha Wang/Joanne Chen 21-13, 21-10. Ganda Campuran Reinard Dhanriano/Nisak Puji Lestari memastikan Tim Merah Putih menyapu bersih pertandingan dengan skor 16-21, 21-13, 21-16 kontra Jason Ho-Shue/Brittney Tam.
Hasil ini mengokohkan Tim Merah Putih memuncaki klasemen Grup X1. Selanjutnya Indonesia akan berhadapan dengan Jerman. Berada di Grup X1 memang tidak menjadi beban bagi Indonesia. Secara kemampuan, Indonesia masih jauh di atas ketiga negara. Namun jika lengah bisa saja Indonesia kecolongan. Semoga saja Indonesia mampu mempertahankan performanya hingga babk akhir. Walaupun menargetkan hingga semifinal, tidak tertutup kemungkinan maju ke podium. Karena dalam pertandingan, selalu saja ada kejutan. Semoga Tim Junior mampu memberikan kejutan tahun ini dengan menghadiahkan Piala kepada Indonesia Raya.
Kejuaraan Junior BWF ini tentu saja sebagai bukti regenerasi atlet bulu tangkis tiap negara. Kemunculan pemain-pemain junior yang kompetitif menjadi parameter kesuksesan manajemen atlet. China merupakan salah satu negara yang sukses melakukan regenerasi pemain. Maka tak heran negara ini hampir mendominasi seluruh kejuaraan bulu tangkis dunia. Bahkan dalam kejuaraan tingkat junior sekalipun. Banyak pemain top dunia saat ini yang awalnya menjuarai Junior World Championship. Chen Long, Ma Jin, Yu Yang, Lee Yong Dae, Wang Xiaoli, Ratchanok Intanon, Wang Yihan hingga Peter Gade adalah beberapa diantaranya. Semoga saja, Indonesia juga mampu melahirkan pemain-pemain penerus kejayaan bulu tangkis Indonesia di masa mendatang.
