Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cemburu Ini Bukan Tanda Sayang, Kenali Sebelum Menyesal!

23 Januari 2016   12:52 Diperbarui: 23 Januari 2016   13:28 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi/s-media-cache-ak0.pinimg.com"][/caption]

Hubungan asmara memang berjuta rasanya, terlebih bagi mereka yang masih berstatus pacaran di masa muda. Dimana bagi sebagian besar anak muda, sikap dewasa menghadapi setiap permasalahan belum sempurna. Sehingga tak jarang timbul perselisihan yang berujung dengan saling bertengkar dan kemungkinan besar mengeluarkan kata-kata putus. Ada berbagai macam alasan mengapa timbul pertengkaran dalam hubungan pacaran, mulai dari alasan serius hingga alasan konyol atau sepele. Katakanlah terhalang restu orang tua atau mungkin timbulnya kebosanan antara dua belah pihak. Namun ada pula alasan sepele seperti lalainya seorang pacar menjemput kekasihnya atau si pacar lupa mengisi ‘pulsa’ si kekasih yang berujung pada pertemgkaran dan kemudian putus. Namun ada satu alasan yang seringkali timbul dan menjadi alasan terbanyak mengapa hubungan pacaran harus berakhir, yakni Cemburu. Mungkin bukan hanya hubungan pacaran. Ikatan pernikahan pun bisa goya dikarenakan rasa cemburu ini.

Munculnya rasa cemburu memang dipicu oleh rasa memiliki terhadap seseorang, baik itu pacar, sahabat atau bahkan suami/isteri. Dalam ikatan pernikahan memang sikap saling memiliki tak bisa terbantahkan. Demikian pula dengan persahabatan, tingkatnya masih bisa dikatakan rasional. Nah, bagaimana dengan Pacaran? Jalinan asmara dalam ikatan pacaran memang tidak akan mengikat seseorang terhadap kekasihnya. Berpacaran bukan berarti kita menjadi milik kekasih kita seorang dan menjadi abdinya. Di titik inilah muncul beberapa orang yang berharap terlalu banyak dalam sebuah hubungan pacaran, banyak yang merasa dengan status pacaran maka dia akan menjadi prioritas utama bagi kekasihnya. Bahkan sampai mengeluarkan aturan-aturan yang melarang si kekasih mendekat dengan teman lawan jenis dan mungkin sampai mengutak atik segala jenis privasi kekasih demi mengamankannya dari orang lain.

Jika sudah demikian, masih berani berpegang teguh dengan istilah klasik Cemburu tanda sayang? Jika jawabannya masih bertahan dan Ya, berarti anda harus bersiap makan hati dan bisa jadi anda memang telah menjadi abdi bodoh yang akan selalu menjadi korban pelampiasan pacar. Lebih buruk lagi, anda tidak akan memiliki kepribadian sendiri dan terkucilkan dari lingkungan pergaulan. Terkadang sikap cemburu yang ditunjukkan pasangan memang mampu kita anggap sebagai bukti sayang, jika di moment yang tepat. Katakanlah saat anda menggoda atau digoda lawan jenis atau pacar cemburu saat anda mengenalkannya sebagai teman kepada sahabat-sahabatnya, yah kecemburuan jenis ini sangat wajib dimaklumi. Dan anda seharusnya menganggapnya sebagai pertanda baik, dimana si kekasih masih perduli dengan hubungan dan mereka ini patut untuk dipertahankan.

Lalu, cemburu jenis apa yang sebaiknya anda hindari dan mungkin sebaiknya anda segera mengakhiri hubungan dengan mereka yang memiliki kecemburuan ini?

·         Cemburu dengan persahabatan anda

Berpacaran dengan orang seperti ini, maka bersiap-siaplah untuk kehilangan banyak teman atau setidaknya intensitas waktu bersama teman akan berkurang secara signifikan. Ada kalanya kita lebih menikmati waktu tertentu bersama sahabat daripada dengan pacar. Ada hal-hal yang tidak kita bagikan dengan kekasih namun lebih nyaman kita ceritakan bersama sahabat. Bahayanya berpacaran dengan tipe cemburu seperti ini, maka anda akan segera ditinggalkan sahabat, terlebih bagi mereka yang memiliki sahabat lawan jenis. Belum lagi, jika si pacar meminta anda untuk memilih antara dia atau sahabat anda? Nah Loh, banyak orang akan lebih memilih pacar tentunya. Padahal mungkin anda lebih dahulu mengenal sahabat daripada kekasih saat ini. Dan bukankah seharusnya sahabat anda juga kelak akan menjadi sahabat pacar yang akan menjadi istri anda kelak? Seharusnya mengerti bukan? Maka berhati-hatilah dalam menuruti kehendaknya untuk yang satu ini, karena bisa-bisa anda akan didikte dalam memilih teman dan sebagainya. Watch out!

·         Cemburu dengan anda sendiri!

Sedikit ambigu memang, namun ada beberapa orang yang entah mengapa mencemburui pencapaian kekasih. Entah apa motifnya, namun mereka tidak terlalu senang dengan keadaan kekasih yang mungkin disukai semua orang atau dikelilingi banyak orang. Kecemburuan ini berujung dengan tuntutan kekasih dengan meminta anda menuruti semua peraturan yang dibuatnya. Misalnya pemakaian baju sesuai pilihannya, gaya rambut anda dan lain sebagainya. Singkatnya, jika anda terlihat charming sehingga dikelilingi banyak lawan jenis, pacar anda kemudian mendandani anda lebih norak agar tidak disukai orang. Jika masih menuruti nafsu cemburu seperti ini, maka dipastikan anda akan benar-benar kehilangan jati diri. Maka sebaiknya akhiri saja!

·         Cemburu dengan Keluarga anda

Ini yang paling parah, ketika pacar anda sekarang ini mempersoalkan akan banyaknya waktu yang anda habiskan bersama keluarga, maka jangan berpikir dua kali untuk meninggalkannya secepatnya. Berpacaran dengan orang yang mencintai keluarga seharusnya menjadi kebanggaan tersendiri, karena ketika anda dinikahinya dipastikan waktunya akan diprioritaskan bagi keluarga yakni anda sendiri! Nah, saat pacar anda justru menentang rasa sayang anda kepada keluarga, maka bukan tidak mungkin setelah menikahinya anda akan dilarang untuk berhubungan dengan keluarga yang menghadirkan anda ke dunia ini. Ingat mantan pacar itu banyak, apa ada mantan keluarga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun