Mengawali tahun 2014 ini Indonesia memang dilanda bencana yang bertubi-tubi. Gunung Sinabung meletus, Banjir bandang Manado hingga Banjir di DKI Jakarta menyerang Indonesia tanpa ampun. Kerugian yang tidak sedikit hingga korban yang berjatuhan seirama dengan datangnya bencana tersebut seakan melengkapi derita bangsa ini. Tak berhenti sampai disitu, bencana dalam pemerintahan pun terjadi dengan terkuaknya aib koruptor-koruptor pejabat pemerintahan.
Dari sekian banyak bencana yang menerpa, sinabung menjadi yang paling berkepanjangan hingga sekarang. Gunung merapi yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara ini sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Hari ini saja dikabarkan sudah 15 orang tewas akibat erupsi Sinabung. Abu vulkanik yang kini sudah mencapai ketebalan 5 cm sudah menutupi semua lahan pertanian warga dan memaksa warga sekitar untuk mengungsi. Warga yang berkumpul di tempat ala kadarnya dan dengan mencukupkan kebutuhan mereka di pengungsian yang sangat memprihatinkan terpaksa harus menerima keadaan tanpa bisa melakukan apapun. Warga yang mayoritas petani terpaksa harus diam menunggu bantuan dari sukarelawan untuk bertahan hidup. Bukan karena malas, tetapi apalah daya mereka hanya korban dari bencana alam.
Berbicara mengenai bantuan dan sumbangan, tadi saya menonton wawancara singkat Entertainment News di NET TV dengan Dorce. Dorce dan sejumlah kalangan selebritis yang sedang mengadakan charity untuk korban bencana alam di Indonesia bertajuk ‘Kita Masih Peduli’ berhasil mengesankan saya dengan jawabannya atas pertanyaan ‘Apa Harapannya terhadap korban bencana Indonesia?” kurang lebih beginilah jawaban Dorce: “nggak usah banyak harapan muluk-muluklah, yang penting bergerak jangan ngomong saja. Dan beritapun jangan yang terlalu berlebihan dan lebih menyorot berita cerai atau apapun”
Saya sangat terkesan dengan jawaban tersebut dan bahkan terinspirasi membuat artikel ini. Pernyataan Dorce tersebut seakan mewakili saya atau banyak juga orang di luar sana yang setuju. Media saat ini memang sepertinya lebih tertarik dan lebih heboh dengan berita perceraian selebritis dan berita kampanye politikus yang banyak janji dan dibumbui oleh iklan-iklan janji manis para Calon Legislatif. Berita bencana hanya menjadi running text di beberapa media, itupun kalau ada. Entah mengapa erupsi sinabung seperti disepelekan, padahal bencana tersebut sudah berdampak sangat besar dan telah melumpuhkan kegiatan pertanian disana yang menjadi tonggak kehidupan ribuan warga Indonesia disana. Apa harus sebesar bencana Tsunami tahun 2006 silam, baru media ramai-ramai memberitakannya?
Media televisi tentunya menjadi penyebar informasi yang paling besar dan luas. Sebagai sesama warga negara harusnya bisa juga menggerakkan hati rakyat untuk berpartisipasi membantu korban-korban disana. Tetapi sepertinya, media selalu saja ingin diuntungkan dengan berpacu pada rating siaran dan share. Cobalah sesekali menyumbang untuk menyampaikan berita charity dan memberikan ruang yang lebih luas lagi untuk menyoroti kegiatan yang bisa menggerakkan hati rakyat agar saling membantu.Dari sabang hingga merauke adalah Indonesia dan kita saudara dimanapun itu, satu lagi Pemerintah perlu untuk lebih serius lagi menyoroti akan besarnya kemungkinan efek erupsi sinabung. Akhirnya semoga saudara kita yang sedang terkena bencana bisa tabah dan mari alkukan hal sekecil appun untuk meringankan beban mereka.
NB: RIP buat relawan mahasiswa GMKI yang meninggal hari ini (02/02/2014)
