Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Anies Baswedan dan Agus HY Berlomba Santun?

20 Oktober 2016   21:00 Diperbarui: 21 Oktober 2016   11:57 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta memang masih lama, namun aroma persaingan untuk perebutan kursi nomor satu di Ibu Kota ini kian hari semakin panas saja. Wajar, siapa pun pemenangnya jabatan menjadi gubernur DKI adalah salah satu kursi paling 'seksi' yang menjadi incaran politikus di negara ini. Belum lagi pemilihan kali ini yang diikuti tiga pasang kandidat yang terbilang cukup populer dan kuat dengan khas kekuatan yang berbeda. Sebut saja Agus Harimurti Yudhoyono, sang sulung dari mantan presiden dua periode SBY yang secara mengejutkan terjun ke politik dengan meninggalkan karier militernya dan tak tanggung-tanggung langsung mengadu nasib menjadi calon gubernur Jakarta. Lalu ada Mantan menteri Pendidikan, Anies Baswedan yang juga cendekiawan muda yang sejak lama menjadi idola. Tak ketinggalan sang petahana yang terkenal galak seantero Nusantara, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Siapa yang tidak kenal ketiganya?

Muda, karier militer yang sangat cemerlang dan mengantongi puluhan penghargaan dari dalam maupun luar negeri ditambah sebagai anak sulung salah satu politikus ulung negeri ini yang juga mantan presiden, Agus memang memiliki segalanya untuk mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta, bahkan sebagai calon presiden pun bukan tak mungkin dengan kekuatan koalisi Partai Demokrat yang dirintis ayahnya. Menggandeng Sylviana Murni yang dulunya merupakan salah satu staf Ahok di Deputi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata DKI, sekilas pasangan ini cukup ideal untuk Jakarta. 

Selain masih berusia 38 tahun, AHY dipasangkan dengan wanita yang cukup terbilang sukses selama menjabat di DKI sebagai Deputi mampu menarik para pemilih kaum Hawa karena hanya AHY yang berpasangan dengan perempuan di Pilgub kali ini. Belum lagi pamor SBY yang menjadi salah satu aspek marketing yang tak bisa dipungkiri masih memiliki nilai jual politik. Walau terbilang amatir di dunia politik, Agus memang diharapkan mampu mendobrak dengan pemikiran-pemikiran baru untuk Jakarta.

Media Twitter dibanjiri ribuan kicauan pada 27/7/2016 lalu saat Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle kabinetnya yang turut memberhentikan Anies Baswedan dari jabatannya sebagai menteri pendidikan. Kicauan ini didominasi kekecewaan netizen akan Jokowi karena telah mengganti Anies Baswedan yang dikira masih cukup layak untuk menjabat. Saat itu Anies tak berbicara banyak mengenai pencopotannya, hanya menyebut Presiden mungkin memiliki rancangan yang lebih baik. Netizen yang masih sedih pada akhirnya diberi kejutan dengan pengumuman Anies maju di Pilgub Jakarta menggandeng Sandiaga Uno.

Di titik ini mungkin netizen sudah paham alasan berhentinya Sang Mantan Menteri. Salah satu cendekiawan negeri ini memang tak disangka akan memfokuskan diri ke politik di detik-detik terakhir. Namun, kuatnya Sang Gubernur Petahana cukup membuat para politikus di balik layar dalam memilih kandidat yang pantas bersaing di Ibu Kota. Berada di belakang bayangan Prabowo, Anies-Sandiaga resmi menjadi pasangan kedua yang akan bertaruh merebut kursi DKI-1.

Sementara itu, Ahok menggandeng Djarot untuk berharap melanjutkan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta ke periode selanjutnya. Dengan dukungan PDI-P bersama Megawati Soekarno Putri di dalamnya jadilah pasangan ini semakin kuat untuk ditaklukkan. Belum lagi pengaruh komunitas independen yang sudah sejak dulu berniat memajukan Ahok melalui jalur independen yang kian besar saja, Teman Ahok. Inilah yang semakin menegaskan bahwa Ahok bukanlah rival yang mudah untuk Pilgub kali ini, belum lagi program-programnya untuk kemajuan Jakarta yang kian hari makin menunjukkan hasil yang positif. Nah, lalu bagaimana potret persaingan ketiganya?

All Versus Ahok

Memang ada tiga kandidat yang bertarung menuju Pilgub DKI Jakarta nanti, walau belum resmi memasuki masa kampanye namun kandidat Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti-Sylviana sudah gencar melakukan pertemuan dengan warga dan kelompok masyarakat Jakarta. Agus bersama pasangannya secara tiba-tiba mulai mendekati masyarakat pinggiran dan warga kecil, minum kopi bersama hingga belanja di pasar murah. Pemandangan ini memang terkesan tiba-tiba mengingat hal ini bukanlah gaya hidup AHY selama ini. Dalih mendengarkan opini dan masukan dari masyarakat kecil Agus mulai gencar mengkritik kebijakan Ahok tentang penggusuran dengan mengatasnamakan empati. 

Tak jauh berbeda Anies Baswedan pun kemudian memanfaatkan warga yang digusur dari tepian kali Jakarta demi menurunkan pamor Ahok. Bahkan dalam satu pertemuan bersama warga, Sandiaga Uno sempat mengajak warga untuk tidak memilih Ahok. Singkatnya Agus maupun Anies seakan satu tim untuk menyerang Gubernur Petahana. Jadilah persaingan ketiga kandidat ini terasa hanya dua kandidat yakni Ahok vs Agus/Sylvi-Anies/Uno.

Anies dan Agus Bergandeng Tangan Menjadi Haters Ahok

Dalam setiap kesempatan, kedua kandidat ini memang seakan ingin mencari celah kesalahan atau kekurangan Ahok. Tak hanya penggusuran, Anies misalnya memprotes pendidikan Jakarta yang tertinggal dengan Yogyakarta walau mampu dijawab AHok dengan baik, lalu belakangan Sylvi ikut memprotes dan menyindir ketidaakharmonisan Ahok dengan DPRD. Bahkan baru-baru ini Agus menyebut tidak perlunya relokasi warga di penggusuran, Alih-alih mendapat empati netizen, pernyataan Agus kali ini malah di-bully oleh netizen. Sebulan berjalan setelah pengumuman Cagub-Cawagub, persaingan hanya antara Anies-Uno vs Ahok dan Agus-Sylvi-Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun