[caption id="attachment_417195" align="aligncenter" width="567" caption="Indonesia Juara Grup 1c (Screenshoot)"][/caption]
Piala Sudirman (Sudirman Cup) tengah berlangsung di Dongguan, Tiongkok. Kejuaraan bulutangkis untuk nomor beregu campuran ini kembali mempertemukan Negara-negara penggemar bulutangkis seluruh dunia dalam satu arena untuk merebut piala Sudirman. Turnamen dua tahunan ini menjadi ajang pembuktian Negara mana dengan tim terkuat di bidang bulutangkis. Tak cukup hanya memiliki atlet individual yang kuat, Negara yang ingin mengangkat Piala Sudirman harus memiliki skill atlet yang merata di semua nomor yang dipertandingkan yakni Tunggal Putera/I, Ganda Putera/I dan Ganda Campuran. Sebagai salah satu turnamen prestisius, Berjaya di Sudirman Cup tentu saja akan mengangkat derajat tim bulutangkis Negara pemenang karena akan meningkatkan peringkat atlet secara signifikan di IBF (International Badminton Federation). Tak heran, semua Negara pecinta bulutangkis tak ingin melewatkan turnamen ini. Tim Tiongkok yang sudah mencetak sejarah dengan koleksi 9 gelar di Sudirman Cup ini akan menjadi lawan terberat bagi Negara lain. Korea Selatan yang sudah pernah 3 kali membawa pulang Sudirman Cup juga bukan lawan yang mudah. Sementara itu, Indonesia sebagai Negara pencetus turnamen ini baru sekali mengangkat trofi di tahun pertama penyelenggaraan Sudirman Cup(1989). Malaysia, Denmark,India, Thailand dan Spanyol mengekor Negara-negara di atas sebagai tim bulutangkis terkuat di dunia saat ini.
Piala Sudirman 2015 sudah digelar sejak hari Minggu (10/5) lalu, namun tim Indonesia yang berada di grup 1C bersama Denmark dan Inggris baru bertanding di hari Senin (11/5).Untuk lolos ke babak Quarter Final, Indonesia harus bisa menjadi juara grup atau Runner up. Inggris menjadi rival pertama Indonesia. Walau secara komposisi atlet Indonesia masih unggul, namun perlawanan dari Inggris tidak mudah dimenangkan. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membuka pertandingan pertama di nomor ganda putera menghadapi Andrew Ellis/Peter Mills. Secara peringkat, ganda putera terbaik Indonesia ini memang jauh di atas duet Inggris. Terbukti hanya perlu 31 menit bagi Ahsan/hendra untuk menang dengan skor 21-17, 21-15. Tunggal Puteri menjadi pertandingan kedua dimana Lindaweni fanetri diturunkan untuk menghadapi Fontaine Mica Chapman. Dengan mudah, Lindaweni menambah poin untuk tim Indonesia setelah menang 21-10, 21-13. Jonathan Cristie melanjutkan pertandingan di nomor tunggal putera menghadapi pemain senior Inggris, Rajiv Ouseph. Kurangnya pengalaman pemain muda Indonesia ini ternyata harus membuat tim Indonesia kehilangan satu poin pertama dengan skor 17-21, 16-21.
[caption id="" align="aligncenter" width="542" caption="Tim Sudirman Cup 2015 Indonesia (image/iberita.com)"]
Perolehan skor 2-1 membuat tim Indonesia belum nyaman, di pertandingan keempat ganda Puteri Greysia Polii/Nitya Maheswari turun lapangan kontra Heather Oliver/Lauren Smith. GANDA Puteri Indonesia yang menjuarai Asean Games tahun lalu ini menang mudah di babak pertama 21-15 dan duo Inggris tidak mampu melanjutkan babak selanjutnya sehingga Greysia/Nitya menambah poin untuk Tim Indonesia. Di ganda campuran, Indonesia diwakilkan oleh Liliana Natsir/Tontowi yahya yang menghadapi lawan yang tak kalah kuat yakni Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Pasangan suami-istri asal Inggris tersebut tampil perkasa dan mempertipis kekalahan Inggris setelah menang 21-17, 21-18. Hasil akhir mengantarkan Indonesia unggul dengan skor 3-2.
Babak penyisihan grup 1C kembali dilangsungkan hari ini, Rabu (13/5). Kali Ini tim Indonesia berhadapan dengan Denmark yang sebelumnya mengalahkan Inggris dengan skor 4-1. Sebagai juara grup sementara, Denmark tentu saja akan berjuang keras mempertahankan posisinya. Pertandingan pertama kembali dibuka oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang ditantang oleh Kim Astrup/Anders Rasmussen. Walau tak menurunkan ganda putera terbaik Denmark (Mathias Boe/Carsten Mogensen), namun Ahsan/Hendra harus jatuh bangun menghadapi gesitnya duo Denmark. Kedua tim berlomba mengumpulkan poin melalui reli-reli yang cukup rumit dan panjang. Ganda Denmark sukses mencuri game pertama dengan selisih skor tipis 23-21. Babak kedua, Ahsan/Hendra kembali bangkit dan seperti menemukan strategi kembali hingga menang 21-16. Babak ketiga, Ganda Indonesia seakan tak memberikan celah bagi lawan hingga akhirnya poin pertama bagi Indonesia setelah kemenangan Ahsan/hendra 21-12. Pertandingan kedua mempertemukan nomor tunggal Puteri. Kali ini giliran Bellaetrix Manuputty yang menghadapi Line Kjaersfeldt. Unggul dari segi peringkat, membuat Bella menang dengan mudah 21-15, 21-18. Kemenangan Bella menambah satu poin lagi untuk tim Indonesia.
Di nomor tunggal Putera, Indonesia kembali mempercayakan pemain muda yakni Firman Abdul Kholik menantang Jan O Jorgensen, salah satu pemain tunggal putera terbaik dunia saat ini. Hasilnya mudah diperkirakan, Jorgensen masih sangat tangguh untuk Firman. Perbedaan kelas permainan membuat Jorgensen membuka peluang kemenangan bagi Denmark dengan skor 21-8, 21-10. Ganda puteri harus berjuang keras kembali untuk memperoleh poin. Greysia Polii/Nitya Maheswari masih menjadi kampiun di nomor ini menghadapi Maiken Fruergaard/Maria Helsbol. Â Tak butuh waktu lama, Ganda Indonesia ini sukses membekuk ganda Denmark dengan skor 21-16, 21-13 dalam waktu 36 menit. Poin 3-1 untuk Indonesia.
Duet Praveen Jordan/Debbi Susanto menjadi pertandingan terakhir di babak penyisihan grup 1C. ganda campuran pelapis Tontowi Ahmad/Liliana Natsir ini akan berhadapan dengan Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen. Babak pertama dibuka oleh Praveen/Debby dengan sangat meyakinkan. Duo Denmark dibuat tak berkutik dan pasrah 9-21 terhadap ganda Indonesia. Namun di babak kedua, Duo Denmark sukses membalikkan keadaan. Bagai mendapat energy baru, keduanya tampil sangat enerjik dan mengamankan babak kedua dengan skor 21-17. Memasuki babak rubber game, duo Denmark makin tak terkendali. Sebaliknya Debby/Praveen seperti tertekan dan kehilangan percaya diri. Babak akhirpun dimenangkan dengan mudah oleh Denmark dengan skor 21-11. Dengan demikian, Hasil akhir 3-2 untuk Indonesia.
Kemenangan atas Denmark otomatis mengantarkan tim Indonesia sebagai juara grup dan berhak melaju ke babak perempat final yang akan diselenggarakan Jumat (15/5). Sama seperti Indonesia, Malaysia dan Tiongkok juga tampil perkasa dengan menjuarai grup masing-masing. Terutama bagi Malaysia, dengan bergabungnya kembali Lee Chong Wei dalam squad Malaysia memberikan hasil positif bagi tim Negara tersebut. Secara mengejutkan, Malaysia sukses membekuk Korea Selatan yang lebih diunggulkan di turnamen ini. Melihat statistic permainan saat ini, Malaysia bisa menjadi lawan yang akan cukup tangguh bagi Tiongkok dan Indonesia tentunya.
[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Trofi Sudirman Cup (image/artefak.org)"]
Kini kita menunggu prestasi yang akan ditorehkan Tim Indonesia di turnamen ini. Sebagai kejuaraan yang dicetuskan oleh Indonesia, seharusnya tim kita mampu untuk menjadi pemenang di kejuaraan ini. Sayangnya, Indonesia hanya mampu menang satu kali saja sepanjang turnamen ini digelar. Namun tentu saja bukan tidak mungkin tahun ini Indonesia akan mengangkat piala ikonik tersebut. Kita tunggu saja, semoga atlet-atlet ini sukses mencetak kembali sejarah itu. Walau tak tayang di televisi nasional, ayo tetap dukung perjuangan atlet Indonesia! Selamat berjuang dan bangga untuk atlet tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H