Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pembunuhan yang di Iklankan!

6 Februari 2014   19:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:05 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_320973" align="aligncenter" width="300" caption="blogspot.com"][/caption] Iklan atau sponsor sudah menjadi penunjang utama suatu program televisi yang ditayangkan. Semakin banyak iklan pada suatu program televisi, maka akan semakin sering dan semakin awet pula tayangan tersebut di layar kaca. Terlepas dari berkualitas atau tidaknya suatu program televisi, tidak mempengaruhi banyaknya produk yang diiklankan. Seperti biasa, semuanya tergantung rating dan share dari acara tersebut. Jika rating tinggi maka akan semakin banyak iklan yang sekaligus memperlama segmen demi segmen acara tersebut.

Iklan atau sponsor tentunya dibuat sedemikian menarik bahkan terkadang berlebihan untuk menarik perhatian dari pemirsa televisi agar penasaran dan akhirnya berujung di meja kasir yang menjual produk yang diiklankan. Mulai dari gerobak yang tiba-tiba sampai di tempat tidur, hingga perempuan bersayap yang tiba-tiba turun menjebol atap rumah sengaja direkayasa demi mendapatkan perhatian pemirsa televisi. Semua itu dilakukan demi mempromosikan suatu produk. Dan tentunya itu semua sah-sah saja. Namanya juga promosi. Tak peduli logis atau tidak, yang penting pemirsa penasaran dan akhirnya membeli.

Lalu bagaimana jika muncul iklan yang tak segan-segan menuliskan kekerasan secara gamblang? Begini bunyinya: ‘MEROKOK MEMBUNUHMU!”. Ini adalah perkembangan iklan rokok yang sangat mengganggu. Jika dulu Iklannya secara halus dengan menyebutkan bahaya merokok, seperti impotensi,gangguan kehamilan dan bla..bla. maka sekarang peringatan tersebut berubah menjadi pembunuhan. Sepertinya langkah ini diambil saking peringatan halusnya tidak digubris oleh penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah perokok aktif. Tetapi bukankah iklan dibuat supaya banyak dibeli dan dikonsumsi? Jadi untuk apa diiklankan?

Jika membahas mengenai kandungan dan bahaya rokok mungkin sudah hampir semua masyarakat tahu. Bahkan kata-kata seperti Nikotin dan Karbon Monoksida atau impotensi dan gangguan ginjal sudah sangat akrab ditelinga perokok. Tetapi tak berpengaruh dengan pecinta rokok di Indonesia yang kian hari tambah banyak saja.

Perokok atau tidak, semuanya terserah masyarakat. Dengan Merokok berarti harus sudah siap menanggung berbagai gangguan kesehatan dan protes dari orang sekeliling yang merasa terganggu dengan CO yang dihembuskan saat menghisap batangan rokok. Di sisi lain, dengan merokok berarti mereka membantu rakyat kecil yang berjualan rokok, membantu perusahaan rokok tetap berdiri sekaligus karyawannya tidak kehilangan kerja. Selain itu membantu stasiun televisi menayangkan acara-acaranya. Lebih dari itu, membantu negara dengan pajak rokok yang katanya sangat besar. Dan inilah alasan pemerintah tidak akan menutup pabrik rokok.

Judul artikel ini tentunya tidak sengaja di bombastis kan ataupun dibuat berlebihan. Hanya sebagai salah satu ekspresi kejengkelan saya terhadap slogan ‘merokok Membunuhmu’ ,ini Terlalu sarkastik dan lolos tanpa sensor begitu saja. Jika sudah tahu membunuh untuk apa dijual di televisi? Apa karena rokok sudah tidak laku? Jika tidak laku, untuk apa juga pemirsa ditakut-takuti dengan slogan Pembunuhan? Apa tidak ada kalimat yang lebih kreatif dan halus? Jujur saja, Iklan ini mengangguku!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun