Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Oleh YKS, Dangdut Berjaya di Negeri Sendiri. Senang?

2 Maret 2014   01:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_325422" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption]

Berbicara mengenai Musik di Indonesia, maka tidak akan bisa luput dari Musik Dangdut. Genre musik yang terpengaruh oleh Musik Bollywood (India) dan Melayu ini menjadi salah satu ciri khas seni musik di Indonesia. Bahkan Dangdut merupakan jenis musik paling asli di Indonesia. Di awal kemunculannya Dangdut menjadi musik paling dinikmati oleh masyarakat. Hingga bermunculan tokoh-tokoh popular dari Dangdut. Sebut saja Rhoma Irama, Rita Sugiarto, Elvy Sukaesih, Iis Dahlia, Mansyur S dan yang lainnya. Hits-hits popular seperti Boneka India, Judi, Begadang, Cinta Sabun Mandi, Nurlela, Gubuk Bambu, Jatuh Bangun dan lain sebagainya laris manis di pasaran. Kemunculan Rhoma Irama di tahun 1970-an menjadi sejarah penting kesuksesan musik dangdut. Inul Daratista yang heboh dengan goyang ngebor di tahun 2003 juga menjadi salah satu masa keemasan musik Dangdut. Kontroversi goyangannya yang dinilai sangat vulgar saat itu mengundang banyak pihak untuk melirik dangdut. Bahkan media Internasional juga sempat membahasnya. Goyang Ngebor Inul ini juga menjadi awal kemunculan penyanyi dangdut dengan goyangan-goyangan khusus. Mulai dari Goyang Patah-Patah, Gergaji, hingga Goyang Itik bermunculan seiring dengan penyanyi dangdut yang baru. Musik Dangdut yang dinilai sederhana dengan lirik yang lugas bahkan blak-blakan mendapat perhatian dari penikmat musik kalangan menengah ke bawah. Hal ini juga dimanfaatkan penyanyi dangdut baru untuk memulai karirnya dari panggung kecil sekelas Orkes dangdut hingga Pesta rakyat kecil-kecilan.

Setelah fenomenal Inul Berakhir, Dangdut mulai kehilangan popularitas. Dari sekian banyak penyanyi dangdut, mungkin Rhoma Irama yang memiliki Fans paling banyak. Menjadikannya diminati berbagai kalangan, maka tak jarang Ia tampil di berbagai televisi nasional. Sementara penyanyi lainnya hanya tampil off air di panggung-panggung kecil karena kurang diminati masyarakat. Berakhirnya tayangan pencarian bakat Dangdut, Kontes Dangdut Indonesia(KDI) di TPI (MNCTV) menjadi salah satu indikasi kemerosotan penikmat Musik Dangdut. Dan semenjak saat itu penyanyi dangdut mulai jarang tampil di televisi dan bahkan koser dangdut sangat sulit ditemui.

Lain dulu, lain Pula sekarang. Kemunculan karakter raja Romawi bergoyang yang diperankan Caisar di acara YKS menjadi pintu lebar kembalinya masa keemasan Dangdut. Komposisi Caisar yang sangat ikonik di acara tersebut bersama sinden, Soimah yang sangat energik berhasl menaikkan popularitas Dangdut kembali. Lagu-lagu dangdut lawas berhasil mereka perdengarkan di televisi nasional dan menariknya mampu mengundang antusias penikmat televisi. Berbulan-bulan memiliki rating paling tinggi untuk acara televisi, YKS berhasil menyuguhkan dangdut setiap hari kepada Pemirsa televisi. Tak hanya itu, budaya meniru yang sanagt kental dalam pertelevisian Indonesia juga tak meluputkan keberhasilan YKS. Secara berbondong-bondong acara televisi nasional berubah menjadi acara dangdut dengan goyangan khas.

Lagu-lagu yang di recycle oleh Soimah belakangan menjadi popular di telinga pemirsa televisi. Tak lupa, penyanyi dangdut yang awalnya jarang tampil di televisi kini menjadi pengisi acara di berbagai televisi. Maklum saja, hampir semua televisi memiliki konsep yang sama. Maka saat ini penyanyi dangdut menjadi yang paling laris di televisi Indonesia. Bahkan kini telah mengalahkan kepopuleran musik K-POP di Indonesia. Jika dulu susah menyebutkan sepuluh nama penyanyi dangdut. Maka sekarang mudah menyebut 20 nama penyanyi dangdut. Keberhasilan YKS dan kembalinya popularitas dangdut menjadi cikal bakal hadirnya kembali pencarian bakat penyanyi dangdut yang tayang di Indosiar bertajuk D’ACADEMY. Ironisnya, acara bakat ini pada akhirnya menggeser kepopuleran YKS.

Berkibarnya kembali bendera musik Dangdut di Indonesia sebenarnya menjadi kebanggaan tersendiri. Seperti slogan “CINTAILAH PRODUK-PRODUK INDONESIA”, sudah selayaknya fenomena ini dibanggakan. Karena Dangdut adalah salah satu produk musik asli Indonesia. Kenyataannya justru terbalik. Popularitas dangdut yang kini sedang meroket justru terkesan mencemaskan beberapa pihak.

Musik dangdut yang kini popular memang berbeda dengan yang dulu. Lirik-lirik yang vulgar tak jelas ditambah goyangan tak senonoh menjadi ciri khas dangdut saat ini. Fenomena lagu dangdut yang terkesan mengandung lirik yang berkonotasi negative potensial merusak daya pikir anak-anak dan kaum muda. Sebut saja lagu seperti, Hamil Duluan,Satu Jam Saja, Cinta Satu Malam, Aw..Aw dan masih banyak lagi. Liriknya yang terlalu Vulgar mengkhawatirkan masyarakat yang akrab denga budaya meniru. Tak hanya itu, lihat saja Goyangan Oplosan Soimah di YKS atau goyang Zaskia di setiap penampilannya. Saat ini sangat susah menemukan lagu dangdut yang memiliki nilai positif atau mengandung pesan yang membangun. Liriknya bisa ditebak. Merana diputuskan Pacar, Suami Jarang Pulang, Cinta ditolak dan sejenisnya. Dangdut sekarang menjadi sangat tidak cocok direkomendasikan agar dikembangkan kaum muda.

[caption id="attachment_325421" align="aligncenter" width="300" caption="Soimah (pulsk.com)"]

13936841532073207356
13936841532073207356
[/caption]

Popularitas lagu dangdut memang menguntungkan bagi Penyanyi atau produser. Dandanan yang seksi dan pakaian yang minim menjadi cirri khasnya. Jika dangdut adalah musik asli Indonesia, berarti lirik dan biduannya sedang mencerminkan sikap asli Indonesia. Bisakah Dangdut dikembangkan dan diperdengarkan dengan lebih sopan dan sesuai jati diri bangsa? Akan lebih baik jika apa yang kita dengar dan dilihat memiliki makna tersendiri dan nasehat yang diambil faedahnya. Daripada sekedar menonton untuk hiburan mata tetapi merusak hati nurani. Semoga ke depannya Musik Dangdut mampu berkibar dengan keaslian Identitas masyarakat yang santun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun